JAKARTA, ZONA GADGET
Komunitas Ritel Sampoerna (SRC) bersama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meningkatkan kerja sama untuk mendorong percepatan transformasi digital Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta mengembangkan penyebaran produk UMKM lewat jaringan SRC.
Program SRC dianggap konsisten dengan tujuan Kementerian Perdagangan untuk menguatkan pasar domestik lewat pengembangan industri dan Usaha Mikro, Menengah, dan Kecil-Menengah (UMKM) lokal.
Direktur PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) Romulus Sutanto mengungkapkan bahwa mereka sangat menghargai kebersamaan yang ditunjukkan oleh Kemendag saat mencari kesempatan kerjasama.
“Terutama untuk mendorong transformasi digital UMKM warung dan mengembangkan jaringan sebaran barang-barang UMKM lokal,” ungkap Romulus dalam rilis pers, Kamis (29/5/2025).
Di masa mendatang, kerjasama antara Kementerian Perdagangan dan SRC akan direalisasikan lewat program Bedah Warung, yaitu satu langkah penting dalam rangka memperkuat persaingan warung kecil dengan cara melakukan transformasi digital serta mengembangkan kemampuan bisnis mereka.
Rencana ini dibuat supaya warung kecil dapat lebih siap menghadapi perkembangan jaman dan bisa bertahan dengan baik dalam waktu lama.
“Kami sungguh berterima kasih atas janji dan dukungan dari Kementerian Perdagangan kepada usaha SRC guna mendukung waralaba kecil menengah (UMKM) minimarket supaya dapat lebih peka terhadap perubahan jaman, khususnya pada aspek digitalisasi. Melalui program penataan kios yang dicanangkan oleh Kemenperin, kita percaya akan dapat membantu sejumlah besar toko kelontong meningkatkan tarafannya serta tumbuh pesat,” ungkap Romulus.
Tidak lepas dari prioritas nasional untuk mempercepat digitalisasi UMKM, SRC secara konsisten menggerakkan perubahan warung tradisional menjadi lebih modern menggunakan sistem digital AYO by SRC.
Pemilik toko dibekali dengan aplikasi seperti AYO Toko by SRC, AYO Mitra by SRC, dan My AYO by SRC untuk mempermudah pengelolaan usaha secara efisien.
Romulus menambahkan, kerja sama ini akan difokuskan pada dua pendekatan utama, yaitu pendampingan dan pembinaan langsung kepada Paguyuban SRC. Melalui pendekatan ini, pelaku UMKM toko kelontong akan mendapatkan edukasi praktis tentang pemanfaatan teknologi digital dalam pengembangan bisnis mereka.
Dengan lebih dari 64 juta UMKM di Indonesia, pemberdayaan sektor ini menjadi kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Program seperti Bedah Warung diharapkan dapat meningkatkan kapasitas usaha, memperluas akses digital, dan mengintegrasikan UMKM ke dalam ekosistem distribusi modern, sehingga mendorong produktivitas, perluasan pasar, serta menciptakan dampak ekonomi yang berkelanjutan.
Direktur Pemasaran Produk Dalam Negeri Kemendag Dewi Rokhayati menekankan pentingnya penguatan kapasitas digital para pemilik toko, mulai dari pengelolaan bisnis berbasis aplikasi, pembayaran nontunai, penjualan produk digital dan UMKM lokal, hingga sistem pengantaran berbasis daring.
Program ini diharapkan dapat membantu toko kelontong meningkatkan omzet dan daya saing.
Sebagai bagian dari komitmen untuk mendukung UMKM lokal, SRC juga menjalankan inisiatif Pojok Lokal, yang memungkinkan toko-toko SRC memasarkan produk UMKM di sekitar mereka.
Dengan kontribusi omzet mencapai Rp 5,65 triliun per tahun, Pojok Lokal telah memberikan dampak terhadap pertumbuhan UMKM dan perekonomian nasional.
“Melalui program Pojok Lokal, kami berharap SRC dapat berperan sebagai jalur distribusi bagi produk-produk UMKM yang tengah kami eksplorasi untuk dipasarkan secara lebih luas. Kolaborasi antara SRC dan Kemendag akan menjadi sinergi yang kuat, terutama dalam menjangkau lebih banyak toko tradisional dengan penataan yang lebih menarik dan modern,” jelas Dewi.
Dewi juga berharap agar Pojok Lokal mencakup produk pangan komersial berkualitas tinggi, termasuk produk UMKM binaan Kemendag yang telah tersertifikasi.
Ia menambahkan bahwa program Pasar Rakyat dari Kemendag dapat menjadi titik temu kolaborasi, khususnya dalam penataan rak yang baik agar daya tarik pasar rakyat meningkat dan masyarakat nyaman berbelanja.
Sebagai tahap pertama kerjasama ini, Kementerian Perdagangan berencana menggelar acara pembekalan pendidikan dan pelatihan untuk para anggota SRC di bulan Juni 2025. Acara tersebut dapat diikuti secara online atau tatap muka, serta akan dipandu langsung oleh pengelola Toko SRC.

