Jumat, Desember 5, 2025
Berandaartificial intelligenceMasa Depan Pendidikan Berbekal AI: Jawaban CEO Duolingo

Masa Depan Pendidikan Berbekal AI: Jawaban CEO Duolingo


ZONA GADGET

Pembelajaran di waktu yang akan datang sepertinya bakal mengalami perubahan karena perkembangan teknologi, terutama kecerdasan buatan (AI).

Luis von Ahn, CEO Duolingo, baru saja mengungkapkan pandangannya terkait potensi AI dalam merevolusi sistem pendidikan dengan cara yang signifikan.

Dalam wawancaranya di podcast No Priors dengan kapitalis ventura Sarah Guo, von Ahn menyampaikan pandangannya bahwa sekolah di masa depan mungkin lebih berfungsi sebagai pusat perawatan anak, sementara tugas pengajaran akan banyak dilakukan oleh AI.

Dikutip dari
Business Insider
, menurut von Ahn, kemampuan AI untuk menawarkan pembelajaran yang lebih personal dan skalabel membuatnya lebih unggul dibandingkan pengajaran manusia.

“Perubahan akan terjadi dalam pendidikan,” kata von Ahn.

“Melalui AI, pengajaran dapat diimplementasikan secara masif dibandingkan dengan metode pembelajaran yang melibatkan guru,” tambahnya.

Akan tetapi, hal itu tidak berarti para guru akan lenyap dari dunia pendidikan. Dia menegaskan bahwa walaupun tugas pengajarannya bisa dikerjakan banyak oleh kecerdasan buatan (AI), sekolah masih akan terus eksis sebagai lokasi untuk memantau perkembangan siswa serta menyediakan peduli dasar bagi mereka.

Von Ahn membayangkan bahwa sekolah pada masa depan akan berperan lebih banyak sebagai pusat pengasuhan anak serta lingkungan belajar yang dipantau secara ketat, di mana AI lah yang akan mengambil tanggung jawab untuk menyampaikan petunjuk dan konten pendidikannya.

AI, lanjutnya, dapat mempersonalisasi materi pelajaran untuk setiap siswa secara real-time, menyesuaikan kesulitan sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa.

Dalam satu kelas yang terdiri dari 30 siswa, seorang guru tentu akan kesulitan untuk memberikan perhatian individual kepada setiap siswa.

Sebaliknya, kecerdasan buatan (AI) bisa mengawasi prestasi pelajar dan memodifikasi konten yang disampaikan sesuai dengan tingkat penguasaannya atas mata pelajaran tersebut.

Bayangkan suatu kelas di mana masing-masing murid mendapatkan metode pembelajaran yang disesuaikan secara pribadi, misalnya memakai Duolingo untuk menguasai bahasa, dan sang guru bertindak sebagai pendamping atau penasehat.

“Anda tetap memerlukan orang untuk merawat siswa,” tambah von Ahn.

“Tetapi komputer bisa dengan sangat tepat mengetahui apa yang Anda kuasai dan apa yang belum, sesuatu yang sulit dilakukan oleh seorang guru untuk 30 siswa sekaligus,” sambungnya.

Meski begitu, perubahan besar ini tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Von Ahn menjelaskan bahwa regulasi, sistem pendidikan yang sudah mapan, dan harapan budaya akan menjadi hambatan dalam penerapan AI secara luas di sekolah-sekolah.

Walau begitu, dia yakin bahwa masa depan dunia pendidikan pasti akan mencakup kehadiran AI dalam berbagai bidang, khususnya di negera-negera yang menginginkan solusi pendidikan berskala besar secara cepat.

Pandangan von Ahn tentang pendidikan yang dibantu oleh AI memang menggugah banyak pertanyaan mengenai masa depan pembelajaran dan bagaimana pendidikan akan beradaptasi dengan kecerdasan buatan.

Walau prosesnya mungkin memakan waktu, sangat mungkin kita bakal menyaksikan peranan kecerdasan buatan (AI) yang lebih signifikan dalam bidang pendidikan di masa mendatang. Terobosan tersebut dapat membantu menyelesaikan berbagai masalah pendidikan global yang kian rumit. (*)

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular