Jumat, Desember 5, 2025
BerandaBeritaPerkuat Strategi Atasi Kredit Macet di Era Ekonomi yang Tak Terduga

Perkuat Strategi Atasi Kredit Macet di Era Ekonomi yang Tak Terduga


ZONA GADGET—

Perusahaan finansial teknologi PT JULO Teknologi Finansial mengambil langkah strategis untuk memperkuat mitigasi risiko kredit. Hal ini dilakukan di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang penuh tantangan.

Presiden Direktur JULO, Harri Suhendra dalam keterangan tertulisnya mengatakan, pihaknya memperkuat lini penagihan, mengoptimalkan underwriting berbasis data, serta menjaga kualitas portofolio pinjaman agar tetap sehat dan berkelanjutan.

“Kami memprioritaskan sikap berhati-hati. Tidak hanya untuk menekan risiko kredit bermasalah, tetapi juga untuk menyediakan opsi pembayaran yang lebih ringan dan sesuai dengan kapabilitas nasabah,” ujar Harri.

“Sebagai bagian dari AFPI, kita selalu memelihara komunikasi yang intensif dengan otoritas pengawas dan menyokong regulasi OJK guna menjamin ketahanan sektor ini,” tambah Harri.

Selama triwulan pertama tahun 2025, Harri menyatakan bahwa mereka telah meningkatkan staf kolektor lapangan sebesar 48% untuk memperkokoh efisiensi dalam proses penagihan di lapangan. Upaya ini juga disertai dengan perluasan cakupan operasi yang bertujuan mencapai lebih banyak konsumen sambil tetap menghormati standar etis dalam hal penagihan sesuai regulasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).

Akhirnya, jumlah pembayaran kembali atau repayment yang dikeluarkan oleh pihak tersebut naik sebanyak 56% jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Tak hanya itu, lanjut Harri, proses underwriting yang dilakukan pihaknya juga terus disempurnakan dengan teknologi machine learning untuk menganalisis pola perilaku pengguna secara lebih akurat.

Untuk memperkokoh proses verifikasi dan mendeteksi adanya potensi penipuan, tambah Harri, sistem tersebut sudah dikoneksikan dengan pusat data Fintech Data Center (FDC), termasuk pula dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil). Hal ini membuat jumlah kredit yang disalurkan menjadi lebih sesuai dengan kebutuhan dan kapabilitas nasabah. Menurutnya, pendekatan bertingkat seperti itu sangat membantu dalam menahan rasio pinjaman macet (non-performing loans/NPL) agar selalu di bawah batasan yang ditentukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Untuk meredakan beban finansial pelanggan dalam menghadapi kondisi ekonomi terkini, Harri menyebutkan bahwa perusahaan memastikan tingkat suku bunganya berada di bawah ambang atas yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Selain itu, sistem pemberitahuan pembayaran lengkap turut mendukung pengguna untuk mengatur keuangannya dengan lebih efektif serta mengurangi risiko biaya tambahan akibat telat bayar.

“Kami menawarkan batas kredit mencapai Rp50 juta serta periode pinjaman yang bisa diatur hingga 12 bulan, memberikan Anda akses mudah untuk pembiayaan sesuai keperluan. Kami juga menyediakan berbagai fitur transaksi, termasuk penarikan tunai, pembelian online, bahkan pembayaran tagihan reguler seperti listrik, BPJS, dan biaya pendidikan,” imbuhnya.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular