Jumat, Desember 5, 2025
Berandaartificial intelligencePerhatikan! Kesalahan dalam Penggunaan AI Bisa Buat Lamaran Kerja Anda Diabaikan oleh...

Perhatikan! Kesalahan dalam Penggunaan AI Bisa Buat Lamaran Kerja Anda Diabaikan oleh HRD

ZONA GADGET.CO.ID, JAKARTA – Pada zaman digital yang sangat canggih ini, teknologi kecerdasan buatan (AI) memberikan berbagai kenyamanan yang memikat, termasuk di antaranya adalah membantu penyusunan surat lamaran pekerjaan. Tidak dapat diselakukkan lagi peranan AI dalam hal ini.
chatbot
sebagai contoh,ChatGPT buatan OpenAI membolehkan kita menyusun ringkasan diri serta surat aplikasi secara keseluruhan hanya dalam jangka waktu yang tidak lebih dari lima menit.

Walau demikian, dalam kecepatan dan kenyamanannya tersimpan suatu hal penting yang harus diperhatikan: para pencari pelamar semakin ahli dalam mendeteksi lamaran kerja yang disusun menggunakan bantuan AI. Menurut Bonnie Dilber, manajer penempatan pekerjaan dari perusahaan otonomisasi aplikasi Zapier, hampir seperempat dokumen permohonan yang ia terima menunjukkan tanda-tanda telah diciptakan melalui asisten buatan tersebut.

Angka yang cukup mencengangkan ini menunjukkan bahwa fenomena penggunaan AI dalam lamaran kerja sudah menjadi hal umum. Namun, bukan berarti ini pertanda baik. “Ini memberi sinyal kepada saya bahwa orang tersebut mungkin tidak tahu apa yang mereka bicarakan atau bagaimana memadukan konten yang dihasilkan AI dengan ide-ide mereka sendiri,” ujarn Dilbert dikutip dari laman Huffington Post pada Selasa (3/6/2025). Artinya, penggunaan AI yang tidak bijak justru dinilai bisa merusak citra profesional Anda di mata perekrut.


Surat Lamaran Kerja dibuat menggunakan teknologi AI

Menurut para perekrut, tanda paling mencolok dari lamaran yang menggunakan AI adalah nadanya yang kaku, terlalu formal, dan terasa seperti
template
yang disalin-tempel (
copy-paste
Bayangkan saja, bila Anda memakai asisten penulisan berbasis kecerdasan buatan, jangan kaget karena sebagian besar dari ribuan calon pekerja lainnya mungkin telah melakukannya juga. Hal ini bisa mengarah pada pengenalan cepat terhadap gaya bahasa serta contoh-contoh kasus hasil produksi AI tersebut oleh para pencari kerja profesional yang rutinitas harian mereka mencakup penyaringan aplikasi dalam jumlah besar.

Dilber memberikan contoh konkret ketika ia menanyakan “Mengapa Anda tertarik dengan posisi ini?” dalam lamaran kerja. Ia menemukan beberapa kandidat memberikan jawaban persis sama, yaitu “Misi perusahaan ‘masukkan pernyataan misi’ selaras dengan saya dan pengalaman saya dalam ‘masukkan pekerjaan mereka saat ini'”.

Pola jawaban yang identik ini jelas mengindikasikan penggunaan AI secara massal. “Setelah melihat respons yang sama persis berulang kali, menjadi jelas bahwa semua kandidat menggunakan AI,” ujarnya.

Peristiwa mirip ini muncul saat aplikasi bertanya tentang bagaimana pengguna mengoperasikan produk Zapier. Dilber menyadari ada kelompok individu yang semuanya mempunyai kebutuhan yang identik: pemilik toko bunga. Dia menjelaskan lebih lanjut, “Awalnya hal tersebut tampak lucu bagi saya. Namun setelah beberapa kali observasi, jadi jelas bahwa mereka semua sedang menggunakan perangkat yang sama.”

keserupaan narasi serta ilustrasi dari berbagai peserta menjadi tanda peringatan bagi tim penerima aplikasi.

Gabrielle Woody, seorang perekrut universitas di perusahaan perangkat lunak keuangan Intuit, menyebut tanda lain dari aplikasi dibuat oleh ChatGPT adalah nada robotik yang jauh berbeda dengan gaya bicara profesional seseorang yang baru memulai.

“Saya hampir selalu melihat kata-kata seperti ‘ahli’, ‘paham teknologi’, dan ‘canggih’ berulang kali sekarang di resume untuk posisi teknologi,” ujarnya.

Sebelum ChatGPT dikenal luas, Woody menyebut bahwa banyak pelamar magang atau tingkatan awal hampir tidak pernah menggunakan istilah-istilah itu dalam aplikasi kerja mereka. Hal ini mengindikasikan bagaimana kehadiran AI generatif telah menciptakan gaya bahasa tertentu yang saat ini sering kali diidentifikasi sebagai karakteristik dari surat Lamaran yang diciptakan oleh AI.


Kurangnya detail dan sentuhan pribadi

Kepala LHH Recruitment Solutions di Amerika Utara, Laurie Chamberlin, mengatakan seorang perekrut yang baik dapat mengenali lamaran yang ditulis dengan AI dari jarak satu mil jauhnya. Baginya, tanda yang jelas adalah penggunaan kata kunci yang terlalu umum tanpa disertai bukti konkret.

“Kita mungkin menemukan calon pekerja menyebutkan kemampuan seperti ‘kampanyer handal’ atau ‘anggota tim’, namun mereka tak memperkuat poin tersebut dengan bukti konkret,” terangnya.

Tidak adanya spesifikasi, keaslian, dan sentuhan pribadi dapat menjadi tanda bahaya yang kuat. Lebih jauh lagi, Tejal Wagadia, seorang perekrut dari perusahaan teknologi besar, sering menemukan lamaran kerja yang menunjukkan kurangnya proses penyuntingan. Ia menemukan aplikasi yang masih menyertakan jenis huruf tertentu, tanda kurung, atau frasa seperti “tambahkan angka di sini” yang merupakan sisa dari ringkasan otomatis yang dihasilkan ChatGPT.

“Mereka akan menyalin dan menempelkannya ke resume mereka tanpa melakukan penyuntingan apa pun,” kata Wagadia.

Tindakan ceroboh ini dinilai dapat menjadi bumerang bagi kandidat. “Jika Anda tidak mencantumkan detail sebanyak itu, hal itu menunjukkan kepada pemberi kerja bahwa Anda tidak berorientasi pada detail. Ya, Anda menggunakan teknologi, tetapi tidak dengan baik,” ujarnya.


Bagaimana Menggunakan AI Secara Bijaksana

Walaupun begitu, para perekrut tidak sepenuhnya menentang penggunaan kecerdasan buatan. Sebaiknya, AI dijadikan sebagai titik awal atau perantara, bukannya menggantikan peran mereka secara keseluruhan.

Wooddy menyatakan bahwa ChatGPT bisa mendukung calon pelamar dalam menciptakan inspirasi terkait dengan jenis pengalaman mana yang sebaiknya disertakan pada curriculum vitae mereka. “Kamu bisa minta kepada ChatGPT untuk menjabarkan deskripsi dari suatu pekerjaan ataupun mengenali kemampuan serta pengalaman-pengalaman yang paling sesuai bagi jabatan yang kamu incar,” jelasnya.

Pada intinyanya, asisten tulis-menulis berbasis kecerdasan buatan bisa mempermudah penyusunan draf permulaan, namun Anda masih harus melakukan revisi serta melengkapi versi final menggunakan sentuhan pribadi dan detail khusus yang tak dimiliki orang lain selain diri Anda sendiri. Wagadia mengingatkan untuk menjadikannya pencarian pekerjaan yang terarah dan jangan sampai bergantung pada AI tersebut.
template
.

Jangan mengirimkan ribuan Lamaran Kerja buatan kecerdasan buatan secara bersamaan. “Lebih baik memiliki lima permohonan spesifik dan berkualitas tinggi yang membutuhkan usaha ekstra dari diri Anda sendiri daripada seratus permohonan umum yang langsung memberikan kesan bahwa Anda kurang antusias,” kata Wagadia.

Di samping itu, kejujuran menjadi hal utama. Kelli Hrivnak, seorang perekrut untuk teknologi dan pemasaran digital, mengingatkan calon pekerja supaya jangan menggunakan prestasi yang diusulkan oleh tools AI generatif kalau memang bukan fakta asli mereka. “Apabila Anda sudah menipu perusahaan tersebut, hal itu akan merugikan integritas diri Anda sebagai pegawai,” ungkap Hrivnak.

Untuk menyelesaikan pembicaraan ini, surat lamaran pekerjaan yang sukses perlu mencakup kisah-kisah personal serta prestasi-prestasi unik yang relevan dengan jabatan tertentu. Keterampilan dalam menceritakan hal tersebut tak dapat dipengganti oleh teknologi otomatis.

“Bila sebuah perusahaan menginginkan hasil kerja dari kecerdasan buatan (AI), maka mereka akan menggunakan tools AI tersebut. Namun, jika tujuannya adalah untuk mendapatkan sesuatu yang khusus dan bisa dilakukan hanya oleh manusia, mereka berupaya merekrut orang-orang seperti ini. Jadi, pastikan lamaranmu menonjolkan aspek-aspek semacam itu,” ungkap Dilber.

Apakah Anda telah siap untuk memperlihatkan aspek-aspek khusus dan nyata diri Anda di aplikasi pekerjaan selanjutnya?

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular