ZONA GADGET
– Aplikasi obrolan cepat WhatsApp mulai menghadirkan iklan di platfornya. Perusahaan induk WhatsApp, Meta, memasukkan iklan ke dalam salah satu fiturnya yaitu Status WA.
Iklan di Status WhatsApp ini tampil seperti iklan di Instagram Stories. Ketika pengguna menggeser layar untuk melihat Status teman, iklan akan muncul di sela-sela konten tersebut.
Berikut adalah format penampakannya untuk iklan tersebut:
Meta menyatakan bahwa iklannya disesuaikan secara personal berdasarkan beberapa informasi, termasuk lokasi negara user, bahasa yang mereka gunakan, dan saluran apa saja yang diikutinya. Tambahan pula, perilaku interaksi pengguna terhadap iklan pada platform-platform milik Meta turut mempengaruhi hal ini.
Namun demikian, Meta mengklaim bahwa mereka tidak memanfaatkan informasi rahasia pribadi seperti nomor telepon, obrolan, panggilan, atau grup WhatsApp untuk tujuan periklanan tersebut.
Apabila pengguna mengaitkan akun WhatsApp mereka dengan Pusat Akun Meta serta menyambungkannya ke Facebook atau Instagram, maka pilihan di kedua platform itu pun akan dipakai untuk memunculkan iklan yang sesuai.
Selain iklan di Status, WhatsApp juga mengumumkan dua fitur baru lainnya, yaitu layanan berlangganan dan promosi Saluran (Channel).
Lewat fitur berlangganan, pemilik Saluran bisa menawarkan konten eksklusif berbayar kepada pengikut mereka. Namun, hingga kini belum ada informasi resmi soal besaran biaya langganan per Saluran.
Fitur Promosi Saluran membolehkan akun bisnis ataupun organisasi menampilkan saluran mereka pada tab “Explore” dalam aplikasi WhatsApp, sehingga menjadi lebih terlihat bagi para penggunanya. Saluran-saluran tersebut nantinya akan dilengkapi dengan cap bertuliskan “Beriklan”.
Menurut WhatsApp, ketiga fitur baru ini dihadirkan untuk mengakomodasi peningkatan minat pengguna terhadap fitur Status dan Saluran. WhatsApp mengeklaim, lebih dari 1,5 miliar pengguna mengakses kedua fitur tersebut setiap harinya.
Hingga kini, WhatsApp juga menghasilkan pendapatan melalui jasa WhatsApp Business serta iklan berbasis klik ke WhatsApp.
Meta mengatakan bahwa kedua sumber tersebut menjadi salah satu penyumbang utama untuk peningkatan bisnisnya dalam laporannya tentang kondisi finansial kuartalan periode ketiga di tahun 2024.
We observe a continuous improvement in this region. Specifically, there has been growth in advertising.
Click-to-WhatsApp
masih sangat kuat,” ungkap Meta dalam laporannya.
VP Product WhatsApp, Alice Newton-Rex, menyebut kehadiran tiga fitur anyar ini sebagai bagian dari evolusi pengembangan WhatsApp untuk memudahkan pengguna menemukan akun bisnis secara langsung di platform, dirangkum
KompasTekno
dari
Tech Crunch,
Selasa (17/6/2025).
“Fitur iklan dan promosi produk seakan merupakan langkah alami berikutnya karena keduanya sudah bertumbuh untuk memudahkan orang mencari akun bisnis dengan langsung melalui WhatsApp. Ini adalah sesuatu yang seringkali disuarakan oleh banyak pebisnis yang berniat mengikuti jejak tersebut,” ungkap Rex.
Pantauan
KompasTekno
Selasa (17/6/2025), ketiga fitur tersebut masih belum hadir di Indonesia. WhatsApp akan mulai digelontorkan ke pasar global secara bertahap.

