ZONA GADGET,
JAKARTA — Ribuan pengguna
Instagram
di seluruh dunia melaporkan
akun
Mereka secara tiba-tiba di blokir atau di suspend tanpa ada pemberitahuan yang pasti dalam beberapa hari ini.
Gelombang
suspend
Ini menimbulkan ketakutan yang besar di antara para penggunanya, khususnya karena sebagian orang merasa dirugikan dan berpikir bahwa mereka tidak pernah melanggar kebijakan atau aturan layanan Instagram.
Banyak konsumen berspekulasi, walaupun tidak memiliki bukti konkret, bahwa penyebab primer dari masalah tersebut ialah sistem penyesuaian otomatis yang didasarkan pada teknologi AI yang dipakai oleh Meta.
Sistem ini diduga terlalu agresif dalam mendeteksi pelanggaran, sehingga banyak akun yang tidak bersalah ikut terblokir. Fenomena serupa sebelumnya juga pernah terjadi di Pinterest, yang akhirnya mengakui adanya “internal error” setelah gelombang protes pengguna.
Keluhan bermunculan di platform diskusi online seperti Reddit dan X (Twitter). Para pengguna menyatakan telah melakukan upaya banding, mengirim dokumen verifikasi diri, serta mengontak Meta lewat beberapa saluran resmi; tetapi mereka belum menerima balasan apapun.
“Sudah beberapa kali saya melakukan banding, melampirkan KTP, serta berusaha menghubungi Meta melalui seluruh saluran yang tersedia, namun tak ada respons sama sekali. Ini terasa seperti berbicara pada dinding,” demikian tertulis dalam unggahan oleh salah satu pengguna Reddit dikutip dari TechCrunch, hari Senin (17/6/2025).
Banyak pengguna juga menyoroti tidak adanya akses langsung ke tim dukungan Meta, kecuali bagi pelanggan akun terverifikasi (Verified) yang berlangganan dan mendapat prioritas layanan.
Dampak suspend massal ini tidak hanya dirasakan pengguna pribadi, tetapi juga pelaku usaha yang menggantungkan bisnisnya di Instagram.
“Pekerjaan ini adalah tugas pokok saya. Saya sangat mengandalkan Instagram untuk mendapat klien,” jelas pengguna Reddit @Paigejust.
“Suspend ini langsung memukul bisnis, brand, dan semua kerja keras yang sudah saya bangun untuk gym dan murid-murid saya,” keluh pemilik gym @CourtShaw.
Kecaman publik semakin meningkat karena Meta belum memberikan klarifikasi resmi. Petisi yang dibuat di platform Change.org berkaitan dengan hal ini sudah mendapatkan lebih dari 4.000 dukungan. Tak hanya itu, beberapa pengguna bahkan berencana untuk melanjutkan tindakan hukum dalam bentuk gugatan class action terkait dampak negatif yang mereka alami akibat kebijakan tersebut.
Lebih parah lagi, beberapa pengguna mengaku akun mereka diblokir dengan tuduhan berat seperti eksploitasi seksual anak (CSE), yang sangat merusak reputasi dan karier mereka. Tuduhan ini, jika salah sasaran, bisa menghancurkan nama baik pengguna tanpa ada kesempatan klarifikasi.
Hingga berita ini diturunkan, Meta belum memberikan pernyataan resmi terkait gelombang suspend massal ini. Ketidakjelasan ini semakin memperbesar keresahan dan ketidakpastian di kalangan pengguna.

