Jumat, Desember 5, 2025
BerandaartAI Modern Kalah Telak dari Atari 2600 di Pertandingan Catur: ChatGPT Dipermalkan...

AI Modern Kalah Telak dari Atari 2600 di Pertandingan Catur: ChatGPT Dipermalkan oleh Konsol Game Lawas


ZONA GADGET

– Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) modern seperti ChatGPT memang tengah naik daun karena kemampuannya dalam menulis, menjawab pertanyaan, hingga membantu merancang jadwal harian.

Namun, penelitian terkini malah mengindikasikan bahwa AI mungkin tidak selalu superior di setiap aspek.

Sebuah percobaan dilakukan oleh seorang insinyur terkenal dengan nama Robert Jr. Caruso, di mana ia mengevaluasi keahlian ChatGPT dalam permainan catur melawan Atari 2600, konsol gaming ikonik yang sudah mencapai usia setengah abad. Namun sayangnya, hasil ujiannya tidak memuaskan karena ChatGPT dikalahkan secara telak.

Eksperimen ini dimulai dari pembicaraan antara Caruso dan ChatGPT mengenai taktik permainan catur. Di dalam dialog tersebut, ChatGPT lah yang mendesak untuk beradu keterampilan dengan Atari 260V demi memvalidasi kebolehannya.

Sayangnya, pertandingan yang berlangsung selama 90 menit justru memperlihatkan sebaliknya.

Menurut laporan dari Gamerant, ChatGPT tampaknya bingung tentang posisi bidak catur, tidak memahami siapa yang harus dikendalikan, dan bahkan beberapa kali melakukan gerakan yang aneh, misalnya mengorbankan seekor kuda demi sebuah pion.

ChatGPT sempat merengeutuk bahwa ikon bidak pada game Atari terlalu “abstrak” untuk dimengerti. Meski kemudian sistem tersebut beralih menggunakan notasi standar catur, kesalahan masih saja sering terjadi. Terakhir, AI besutan OpenAI itu pun menyerah dan memilih untuk mundur dari pertandingan tersebut.

Phenomenon ini mengundang pertanyaan signifikan seputar batas-batas AI saat merespon tugas-tugas yang kelihatannya mudah bagi manusia, terlebih lagi di bidang penglihatan dan game interaktif.

Menariknya, hal tersebut bukanlah contoh tunggal tentang kegagalan AI dalam permainan video. Ada percobaan lain yang mengevaluasi performa model AI bernama o3 (lagi-lagi berasal dari OpenAI), ketika diterapakn pada game Pokemon Red.

Walaupun telah membuat kemajuan, kecerdasan buatan tersebut terlihat seolah-olah “berpikir dengan lambat.” Setelah melewati lebih dari 366 jam, yang sama saja dengan 15 hari tanpa henti, AI tersebut belum juga mampu menembus Victory Road, yaitu tahapan krusial di dalam game tersebut.

Di sisi lain, Google mengklaim bahwa model AI miliknya, Google Gemini, berhasil menamatkan Pokemon Blue. Namun, waktu yang dibutuhkan tetap mengundang decak heran: sekitar 800 jam permainan.

Eksperimen ini membuktikan bahwa kecerdasan buatan, walaupun sangat cakap dalam menginterpretasikan dan menciptakan teks, tetap memiliki batasan yang signifikan.

Terutama dalam hal pemrosesan visual, konteks strategis, dan pengambilan keputusan dalam waktu nyata, hal-hal yang justru dikuasai anak-anak saat bermain game klasik.

Kesimpulannya, AI memang terus berkembang, tapi tantangan untuk bisa menyamai kecerdasan manusia dalam skenario dunia nyata masih panjang.

Apabila konsol permainan 8-bit dapat mengalahkan teknologi kecerdasan buatan yang paling canggih, hal itu menunjukkan bahwa masih terdapat banyak peluang untuk peningkatan di kemudian hari.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular