ZONAGADGET – Ruoming Pang, adalah salah satu pakar di bidang AI yang baru-baru ini menjadi sorotan. Sebab, sosok yang cukup populer di ranah engineer AI Silicon Valley ini meninggalkan Apple demi berlabuh ke Meta, perusahaan jejaring sosial raksasa milik Mark Zuckerberg.
Di Apple, Pang merupakan arsitek utama di balik model dasar AI perusahaan yang dinakhkodai Tim Cook.
Jabatan terakhirnya adalah sebagai Head of Fundation Models, yang bertanggungjawab memimpin tim pengembangan Apple Intelligence dan Siri generasi baru.
Nah, menurut laporan Bloomberg, Pang disebut-sebut menerima kompensasi lebih dari 200 juta dollar AS (sekitar Rp 3,2 triliun) untuk bergabung dengan tim Superintelligence Labs milik Meta.
Angka tersebut membuatnya menjadi salah satu talenta teknologi dengan bayaran terbesar di dunia. Bahkan, nilainya disebut-sebut lebih tinggi dibanding para senior Apple, sekalipun sang sang CEO-nya, Tim Cook.
Lantas, siapa sebenarnya Ruoming Pang?
Sosok Ruoming Pang
Pang dikenal sebagai sosok low-profile tapi sangat dihormati di kalangan engineer dan ilmuwan AI.
Melansir outlet media Observer, Pang berasal dari Shanghai, China. Ia meraih gelar sarjana dari Shanghai Jiao Tong University.
Kemudian, Pang menempuh studi master di bidang Ilmu Komputer di University of Southern California dan gelar Ph.D di Princeton University untuk bidang yang sama tahun 2006.
Berdasarkan laman LinkedIn pribadinya, di tahun 2006 pula ia sudah bekerja sebagai Principal Software Engineer di Google.
Pang bekerja selama 15 tahun di perusahaan yang bermarkas di Mountain View itu. Saat di Google, ia pernah memegang beberapa projek.
Salah satunya pengembangan speech recognition berbasis AIdi tahun 2017, bersama rekannya Yonghui Wu dan Zhifeng Chen.
Lima tahun kemudian, tepatnya tahun 2021, Pang hijrah ke Apple. Ia menduduki posisi sebagai Senior Distinguished Engineer Apple selama empat tahun.
Dalam deskripsinya di LinkedIn, Pang memimpin tim pengembangan Apple Foundation Model (AFM) di Apple AI/ML. Tim ini mengembangkan model yang menjadi fondasi Apple Intelligence.
Baru lah bulan Juli tahun 2025 ini, Pang pindah ke Meta sebagai AI Research Scientist. Ia menjadi salah satu talenta AI yang diincar Mark Zuckerberg, yang kini tengah merancang proyek ambisius Meta Superintelligence Labs (MSL).
Zuckerberg sendiri menyebut pembentukan MSL sebagai bagian dari komitmennya mendorong AI sebagai “era baru umat manusia.”
Dalam memo internalnya, ia mengatakan: “Saya berkomitmen penuh untuk melakukan apa pun agar Meta memimpin di era superintelligence.”
Pang bukan satu-satunya nama besar di sana. ia bergabung dengan Alexandr Wang, pendiri Scale AI, yang kini menjabat Chief AI Officer, dan Nat Friedman, mantan CEO GitHub, yang memimpin pengembangan produk dan riset terapan.
Sejak awal 2025, Meta telah agresif mencari talenta terbaik AI dari berbagai perusahaan teknologi besar, mulai dari OpenAI hingga Google DeepMind.
Namun Pang adalah “pembajakan” yang sukses karena peran strategisnya di Apple, perusahaan yang dikenal sangat tertutup terhadap proyek internalnya.
Meta menolak memberikan komentar resmi tentang nilai akuisisi Pang, tapi sumber Bloomberg menyebut bahwa kompensasi 200 juta dollar AS tersebut diberikan secara bertahap selama beberapa tahun, mencakup gaji, bonus, dan paket saham.
Pang akan bergabung ke tim Superintelligence Meta yang fokus mengembangkan model AI generasi baru, termasuk proyek Llama, sistem rekomendasi mutakhir, dan ekspansi AI ke perangkat consumer electronics.
Meski belum banyak bicara di depan publik, Pang disebut akan langsung menangani pengembangan model dasar di MSL dan membimbing transisi tim yang sebelumnya ditangani oleh talenta dari Google dan OpenAI.

