JAKARTA, ZONAGADGET – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung merasa yakin teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) bisa menjadi solusi untuk mempercepat dan menyederhanakan layanan publik di Ibu Kota, termasuk dalam pengurusan Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Tanda Penduduk (KTP), hingga izin mendirikan bangunan (IMB).
Hal itu diungkapkan saat membuka acara Workshop Penyusunan Roadmap Implementasi AI di Jakarta, yang digelar di Ruang Pola Balai Kota Jakarta, Kamis (24/7/2025).
“Gimana kalau KTP? Bisa banget. Bagaimana kalau SIM? Bagaimana kalau paspor? pasti bisa banget. Sehingga dengan demikian, begitu banyak yang bisa dilakukan oleh Artificial Intelligence ini,” kata Pramono, Kamis.
Pramono menilai birokrasi pemerintah harus mulai terbuka dan berani beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
Banyak pekerjaan berulang yang bisa diotomatisasi, sehingga pelayanan menjadi lebih efisien dan bebas dari praktik lambat atau berbelit.
Teknologi AI juga bisa dimanfaatkan untuk layanan lain seperti SIM, paspor, dan berbagai jenis perizinan.
“Selain KTP, KJP, KJMU, paspor, dan perizinan. Ini kebetulan kan orang kalau sudah berpikirnya Artificial Intelligence itu kan pengennya sesuatu yang cepat, presisi, dan bisa dilakukan,” ujar dia.
Ia mencontohkan pengalaman warga yang harus menunggu sampai 12 tahun untuk mendapatkan izin bangunan.
Namun, setelah dibantu olehnya, izin itu bisa selesai dalam dua minggu. Dengan bantuan AI, proses semacam itu bisa dipercepat lagi.
“Kenapa ini saya sampaikan? di era Artificial Intelligence masih ada ngurus perizinan sampai 12 tahun. Saya bilang stop,” ucap dia.
Pramono juga menyinggung peran anak perempuannya lulusan studi Master di bidang AI di Columbia University, Amerika Serikat.
Ia mengaku mendapat banyak masukan dari sang anak soal prinsip dasar AI dan pemanfaatannya dalam pemerintahan.
“Dia menyampaikan begini. Prinsipnya dari Artificial Intelligence itu, satu data, kedua pola, ketiga ada mesin yang bisa menangkap itu. Dan kemudian inilah yang disarankan atau dilakukan yang bisa secara publik bermanfaat bagi masyarakat. Dia bilang gitu,” ujar Pramono.
Ia berharap seluruh perangkat Pemprov DKI Jakarta bisa memanfaatkan teknologi AI agar pelayanan publik semakin cepat, tepat, dan tidak menyulitkan warga.

