Jumat, Desember 5, 2025
BerandaUncategorizedAI Dipakai Judi Online hingga Pendidikan Disabilitas,Telkom Ingatkan Pentingnya Literasi Digital

AI Dipakai Judi Online hingga Pendidikan Disabilitas,Telkom Ingatkan Pentingnya Literasi Digital

ZONAGADGET, PEKANBARU – Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) kini tak hanya dimanfaatkan untuk kemajuan pendidikan, tapi juga menjadi ‘senjata’ baru dalam praktik judi online (judol) di Indonesia. Bahkan, algoritma AI disebut sengaja dirancang untuk membuat pemain menang di awal, lalu kecanduan dan mengalami kekalahan terus-menerus.

“Judol itu dikelola menggunakan AI. Di awal pemain bisa menang, tapi kemudian kalah terus. Hati-hati dengan itu,” ungkap GM Witel Riau PT Telkom Indonesia, Susila Shane Sihombing ST.MM dalam acara Ngobrol Pintar AI dan Pendidikan, Jumat (25/7/2025) di Pekanbaru.

Kegiatan hasil kolaborasi PT Telkom Indonesia dan Tribun Pekanbaru ini diikuti lebih dari 550 guru dari seluruh kabupaten/kota di Riau.

Dalam paparannya, Susila menyoroti berbagai sisi perkembangan dunia digital di Indonesia, termasuk sisi gelapnya seperti judi online dan pinjaman online (pinjol) yang marak.

Menurutnya, nilai transaksi judol di Indonesia mencapai Rp 100 triliun hanya dalam beberapa bulan awal 2024.

Sepanjang tahun 2024, perputaran uang dari judol tercatat hingga Rp 900 triliun dengan jumlah pengguna mencapai 8,8 juta orang.

Di sisi lain, AI juga memiliki potensi besar untuk membantu sektor pendidikan, terutama untuk peserta didik disabilitas.

“Banyak hal yang bisa dicapai dengan AI, bahkan lompatannya bisa disebut lompatan kuantum,” ujar Susila.

Ia mengungkapkan bahwa saat ini 70 persen penduduk Indonesia telah menggunakan internet, dengan pengguna aktif internet mencapai 212 juta jiwa. Bahkan, anak usia lima tahun pun sudah mengenal internet.

Menurutnya, hal ini jadi peluang besar untuk mengembangkan pendidikan digital yang inklusif dan merata.

Namun, Susila menekankan masih ada sejumlah tantangan dalam digitalisasi pendidikan, mulai dari kesenjangan akses internet di beberapa daerah, kesiapan guru, perubahan pola belajar siswa, hingga potensi ketergantungan terhadap teknologi dan ancaman keamanan data.

Untuk mengatasinya, Telkom Indonesia berperan aktif melalui pembangunan infrastruktur digital, pelatihan literasi digital untuk guru dan siswa, pengembangan platform belajar digital, hingga kolaborasi dengan komunitas dan pemerintah.

Ia juga memaparkan perilaku digital masyarakat Indonesia yang menunjukkan tren positif dalam menjaga privasi. Sebanyak 64,8 persen masyarakat tidak membagikan data pribadi di media sosial, 60,7 persen menonaktifkan GPS, dan 56,1 persen aktif melaporkan pelanggaran di media sosial.

Namun di sisi transaksi digital, sekitar 75 persen pembayaran online masih dilakukan secara tunai. Susila menilai perlu ada sertifikasi khusus bagi pelaku usaha daring agar dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam pembayaran digital.

Mengakhiri paparannya, Susila juga mengingatkan pentingnya memahami regulasi digital seperti UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Tanda Tangan Elektronik, hingga materai digital sebagai fondasi literasi digital di Indonesia.

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya bersama meningkatkan literasi digital, menghadapi tantangan era teknologi, dan memastikan pemanfaatan AI secara positif di dunia pendidikan.

( ZONAGADGET/hendra simanjuntak)

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular