Sabtu, Desember 6, 2025
BerandaUncategorizedAI Ubah Peran Desainer Interior? Ini Jawabannya!

AI Ubah Peran Desainer Interior? Ini Jawabannya!

Peran AI dalam Desain Interior yang Berkembang Pesat

Di tengah arus inovasi yang terus bergerak, dunia desain interior kini menghadapi sebuah fenomena yang mampu mengubah segalanya: Artificial Intelligence atau Akal Imitasi (AI). Fenomena ini tidak hanya terbatas pada algoritma atau rendering otomatis, tetapi juga mencerminkan bagaimana para desainer beradaptasi dengan teknologi untuk menciptakan ruang yang tidak hanya indah, tetapi juga cerdas dan efisien.

Pertanyaan tentang apakah AI akan menggantikan peran desainer atau justru menjadi alat bantu bagi kreativitas manusia, dijawab oleh Departemen Desain Interior Universitas Kristen Petra (PCU) melalui pameran akhir studi yang diberi nama “INDEX”. Pameran ini memiliki tema utama “Synced”, yang mengacu pada kata “synchronized” – artinya selaras, terhubung, dan bergerak bersama secara harmonis. INDEX berlangsung di Kampus PCU hingga 3 Agustus 2025.

“Dengan tema ini, INDEX hadir sebagai wadah eksplorasi mendalam tentang bagaimana wawasan, pengalaman, dan peluang masa depan bisa bersinergi harmonis dengan kemajuan teknologi, membuka lembaran baru yang akan mendefinisikan kembali peran desainer di era digital,” ujar Poppy Firtatwentyna Nilasari, S.T., M.T., selaku Dosen Penanggung Jawab Acara.

Ruang pameran yang disiapkan pun dirancang sebagai ruang imersif menggunakan peralatan teknologi seperti LED panel dan proyektor, serta menyuguhkan storyline yang berkaitan dengan AI. Selain itu, pembelajaran tentang AI mulai diterapkan dalam kurikulum baru tahun 2024. Berbentuk mata kuliah wajib, mahasiswa Interior Design PCU belajar menggunakan teknologi seperti AI, Mixed Reality (MR), dan Augmented Reality (AR) dalam dunia desain interior.

Lebih dari 35 karya mahasiswa memenuhi ruang pameran. Tidak hanya dari mahasiswa PCU saja, beberapa mahasiswa dari kampus luar negeri juga turut serta. Misalnya, dari University College Sedaya International – Malaysia jurusan Interior Architecture, Universiti Tun Hussein Onn – Malaysia jurusan Furniture Design, dan Assumption University – Thailand jurusan Interior Design.

Salah satu karya yang menarik perhatian adalah karya dari Winnie Nethania Kumala. Mahasiswi semester akhir ini membuat furniture berupa bench, cabinet, dan private chair dengan mendaur ulang sampah plastik. Karya ini dibuatnya berkat pengalaman magang di Ecollabo8, sebuah perusahaan di Bali yang fokus dalam mendaur ulang sampah plastik menjadi produk bernilai tinggi.

“Sampah plastik menjadi tantangan besar bagi lingkungan, sehingga perlu ada solusi daur ulang yang inovatif. Mendaur ulang sampah plastik menjadi furniture adalah alternatif berkelanjutan yang meningkatkan fungsi, kenyamanan, dan estetika ruang. Pendekatan ini juga dapat mengubah pandangan banyak orang, membuktikan bahwa bahan daur ulang bisa memiliki kualitas setara dengan bahan yang baru, sekaligus ramah lingkungan,” ujar Winnie.

Sejalan dengan semangat inovasi dan keberlanjutan tersebut, konsep synced dalam pameran tahunan Interior Design PCU ini muncul sebagai respons terhadap pesatnya perkembangan dan penggunaan AI dan teknologi lainnya, termasuk dalam bidang desain interior. Dengan demikian, kehadiran INDEX mempertegas komitmen PCU sebagai AI-Native Campus dan memperkuat kampanye AI@PCU: Empowering Future Leaders yang terus digaungkan.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular