Teknologi Canggih di Rumah Sakit Surabaya untuk Peningkatan Kualitas Layanan Kesehatan
Di kawasan barat Surabaya, beberapa rumah sakit telah mengadopsi peralatan canggih yang berbasis kecerdasan buatan (AI). Alat-alat ini tidak hanya digunakan untuk membantu diagnosis pasien, tetapi juga dalam tindakan operasi. Teknologi ini dirancang untuk memperkuat layanan kesehatan yang setara dengan fasilitas di Singapura.
MRI 3T SIGNAâ„¢ Architect Tanpa Radiasi
National Hospital Surabaya menggunakan MRI 3T SIGNA™ Architect yang dilengkapi teknologi AI. Keunggulan utamanya adalah kemampuannya untuk mempercepat proses akuisisi gambar hingga 12 kali lebih cepat dibanding MRI standar. Sebelumnya, pemeriksaan membutuhkan waktu 1–2 jam, namun kini hanya memerlukan kurang dari 30 menit. Selain itu, AI juga meningkatkan akurasi diagnosis karena hasil gambar langsung teroptimasi sebelum dianalisis oleh dokter spesialis.
Deteksi Kekuatan Otot Jantung Pasca Serangan
MRI ini mampu mendeteksi kondisi otot jantung secara detail, termasuk area yang rusak atau mati setelah serangan jantung. Dengan teknologi ini, dokter dapat menentukan langkah terapi yang tepat pasca infark miokard. Hal ini sangat penting dalam pengelolaan penyakit jantung yang kompleks.
Pemetaan Otak dan Stroke Lebih Detail
Untuk kasus stroke, MRI ini bisa membedakan antara pendarahan atau sumbatan darah di otak secara presisi tinggi. Dengan demikian, keputusan tindakan medis bisa langsung diambil—baik pemberian obat, kateterisasi, atau tindakan bedah. Teknologi ini mendukung program Code S di National Hospital untuk deteksi dini stroke.
Deteksi Liver Keras Sebelum Menjadi Kanker
Pemeriksaan liver dengan MRI ini mampu mendeteksi tingkat kekerasan hati melalui metode MR elastografi. Ini sangat berguna bagi pasien dengan kondisi seperti hepatitis, fatty liver, atau liver akibat konsumsi alkohol. Dengan teknologi ini, pasien bisa melakukan skrining dini tanpa risiko radiasi.
Screening Tanpa Radiasi dan Ulang Berkala
MRI ini menggunakan medan magnet 10 ribu kali lebih kuat dari medan magnet bumi. Karena tidak menggunakan radiasi seperti CT scan atau X-ray, pasien bisa diperiksa berulang dalam jangka pendek tanpa risiko kesehatan. Teknologi ini ideal untuk pasien dengan kondisi kronis yang membutuhkan monitoring berkala seperti kanker atau gangguan otot.
Melihat Fungsi Otot Bukan Hanya Struktur
Keunggulan lain dari MRI ini adalah kemampuannya untuk melihat fungsi jaringan lunak, seperti otot. Bukan hanya mendeteksi bentuk atau penyumbatan, tetapi bagaimana kinerja motorik otot secara fungsional. Ini sangat berguna untuk diagnosis gangguan saraf atau muskular dengan tingkat presisi tinggi.
Mengurangi Angka Pasien yang Berobat ke Luar Negeri
Menurut Direktur National Hospital Surabaya, MRI canggih ini merupakan bagian dari komitmen rumah sakit untuk mengurangi angka pasien Indonesia yang berobat ke luar negeri. Dengan alat seperti ini, kualitas layanan kesehatan di Indonesia bisa bersaing.
Mikroskop Robotik Generasi Terbaru di CiHos
Ciputra Hospital Surabaya (CiHos) menggunakan mikroskop robotik generasi terbaru bernama Kinevo 900 buatan ZEISS. Alat ini hadir dengan tiga teknologi utama: presisi robotik, panduan navigasi, dan tampilan 4K. Teknologi ini digunakan rutin dalam ruang bedah saraf.
Presisi Navigasi Otak
Kinevo 900 memungkinkan dokter melihat secara presisi area tumor dalam otak, bahkan di titik paling sempit seperti dasar tengkorak. Teknologi robotik 6-axis dan sistem auto-tracking memungkinkan alat ini “mengingat” posisi sebelumnya dan kembali ke titik tersebut secara otomatis. Tumor-tumor dalam seperti glioma atau meningioma bisa ditangani dengan lebih aman karena sistem ini bisa mengunci target tanpa banyak gerakan tangan.
Visualisasi 4K dan Fluoresensi
Dengan tampilan Ultra HD 4K berteknologi 3D hybrid, dokter bisa membedakan jaringan sehat dan tumor dengan sangat jelas. Ditambah fitur fluoresensi intraoperatif, warna hijau khusus (ICG) membantu membedakan pembuluh darah dan jaringan tumor secara real-time. Ini mengurangi risiko salah potong jaringan sehat dan menghindari komplikasi berat saat operasi.
Minim Risiko dan Maksimal Dokumentasi
Selain untuk operasi tumor otak, alat ini juga digunakan untuk mikrovaskuler dekompresi, operasi saraf wajah, dan tulang belakang. Teknologi dokumentasi real-time dan live surgery memungkinkan keluarga pasien melihat jalannya operasi dari ruang tunggu. Proses operasi juga lebih cepat 20-30 persen.

