Jumat, Desember 5, 2025
BerandaUncategorizedKementerian UMKM: AI Jembatani Pencari Kerja dan Perusahaan

Kementerian UMKM: AI Jembatani Pencari Kerja dan Perusahaan

Teknologi Kecerdasan Buatan (AI) sebagai Jembatan Pencari Kerja dan Dunia Usaha

Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menilai bahwa teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) memiliki potensi besar untuk menjadi jembatan antara para pencari kerja dengan dunia usaha. Dalam rangka memperkuat keterlibatan teknologi dalam perekrutan tenaga kerja dan pengembangan sumber daya manusia, berbagai pihak terkait termasuk sektor swasta bekerja sama untuk mendorong penerapan AI.

Edhi Kusdiarwoko Dwi Kencono, Asisten Deputi Pendampingan Inovasi dan Keberlanjutan Usaha Kementerian UMKM, menjelaskan bahwa AI dapat membantu menciptakan pekerja yang berkualitas, memiliki talenta, serta dilengkapi dengan kemampuan teknologi. Ia menyampaikan hal ini saat hadir dalam acara peluncuran aplikasi JobCity.id di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, pada Selasa (5/8/2025).

Menurut Edhi, penerapan AI dapat digunakan dalam berbagai tahap proses rekrutmen hingga pengembangan keterampilan para pekerja. Hal ini juga diharapkan dapat meningkatkan skala usaha UMKM, terutama jika telah tercipta tenaga kerja yang memiliki keterampilan memadai.

UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pelaku UMKM mencapai 64,3 juta dari total penduduk Indonesia yang mencapai 285,1 juta. Kontribusi UMKM terhadap perekonomian adalah sebesar 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), sedangkan kontribusi terhadap tenaga kerja mencapai sekitar 98%. Angka ini menunjukkan betapa vitalnya peran UMKM dalam perekonomian negara.

Oleh karena itu, Edhi menekankan bahwa sinergi antara berbagai pihak dalam pengembangan teknologi UMKM merupakan bagian dari upaya membangun dunia usaha yang lebih baik. Harapan besar ditempatkan pada pelaku UMKM agar dapat tumbuh secara berkelanjutan dan mampu bersaing di tingkat global.

Platform Agregator Lowongan Pekerjaan dengan Teknologi AI

Di sisi lain, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) juga merencanakan pembuatan platform agregator lowongan pekerjaan yang menggunakan teknologi AI. Sigit Ary Prasetyo, Koordinator Pengembangan Kemitraan dan Jejaring Pasar Kerja Kemnaker, menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari pemutakhiran aplikasi yang dimiliki oleh Kemnaker maupun hasil kolaborasi dengan pihak lain.

Tujuan utama dari platform ini adalah menjadi agregator besar yang mengumpulkan informasi tentang lowongan pekerjaan yang valid dan bermanfaat bagi masyarakat. Dengan adanya platform seperti ini, diharapkan dapat memberikan akses yang lebih mudah dan efisien bagi pencari kerja.

Data BPS menunjukkan bahwa jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,28 juta orang per Februari 2025. Angka ini setara dengan 4,76% dari total angkatan kerja sebanyak 153,05 juta orang pada periode yang sama. Dengan adanya inisiatif seperti ini, diharapkan dapat membantu mengurangi angka pengangguran melalui peningkatan kesempatan kerja yang lebih luas dan tepat.

Potensi AI dalam Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja

Teknologi AI tidak hanya berdampak pada perekrutan, tetapi juga bisa digunakan untuk mengembangkan keterampilan dan kompetensi para pekerja. Melalui AI, pelatihan dan pengembangan bisa disesuaikan dengan kebutuhan individu dan perkembangan industri. Dengan demikian, tenaga kerja akan lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja yang semakin dinamis.

Selain itu, AI juga bisa membantu dalam memprediksi tren pasar kerja dan kebutuhan industri. Dengan data yang akurat dan analisis yang mendalam, perusahaan dan pemerintah dapat membuat kebijakan yang lebih tepat sasaran dan efektif.

Tantangan dan Peluang

Meskipun AI menawarkan banyak manfaat, implementasinya juga menghadapi tantangan. Salah satunya adalah kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia yang mampu mengoperasikan serta memanfaatkan teknologi ini. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan literasi digital dan keterampilan teknis di kalangan pekerja dan pelaku usaha.

Selain itu, perlunya regulasi dan pedoman yang jelas dalam penggunaan AI juga menjadi hal yang perlu diperhatikan. Tujuannya adalah memastikan bahwa teknologi ini digunakan secara etis dan bertanggung jawab, tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap masyarakat.

Dengan kerja sama yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, teknologi AI dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja dan memperkuat ekonomi nasional.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular