Jumat, Desember 5, 2025
BerandaUncategorizedEuforia AI, Perusahaan Harus Waspada Ancaman Siber

Euforia AI, Perusahaan Harus Waspada Ancaman Siber

Kesadaran SDM Terhadap Ancaman Siber Meningkat

Dalam era digital yang semakin berkembang, perusahaan dihadapkan pada tantangan baru terkait keamanan siber. Kecerdasan buatan (AI) menjadi salah satu faktor yang mempercepat dan memperkuat ancaman tersebut. Oleh karena itu, meningkatkan kesadaran sumber daya manusia (SDM) menjadi langkah penting dalam menghadapi risiko serangan siber.

Edwin Lim, Country Director Fortinet Indonesia, menyatakan bahwa langkah pertama yang paling krusial adalah memberikan edukasi tentang ancaman siber melalui pendekatan berbasis risiko. Menurutnya, keamanan siber tidak lagi hanya menjadi tanggung jawab tim IT, tetapi juga menjadi tanggung jawab seluruh individu, baik di lingkungan korporasi maupun pribadi.

Setiap individu yang menggunakan perangkat digital—seperti ponsel, jam tangan pintar, atau tablet—telah menjadi target potensial serangan siber. Hal ini menempatkan perusahaan dalam posisi sulit karena harus memantau dan mengamankan penggunaan perangkat pribadi yang terhubung ke sistem internal perusahaan.

Pelatihan Keamanan Siber untuk Karyawan

Untuk menghadapi ancaman yang semakin kompleks dan dipercepat oleh AI, Fortinet menekankan pentingnya pelatihan keamanan siber bagi karyawan. Pelatihan ini bertujuan agar karyawan dapat menggunakan teknologi AI secara aman dan etis.

Selain itu, Fortinet menyarankan agar perusahaan tidak hanya fokus pada pembelian teknologi mahal, tetapi juga membangun proses serta kesiapan sumber daya manusia. Edwin Lim menegaskan bahwa memiliki alat canggih tanpa adanya orang yang mampu mengoperasikannya akan sia-sia.

Layanan Gratis dari Fortinet

Fortinet menyediakan layanan assessment risiko siber dan pembuatan blueprint keamanan secara gratis. Layanan ini dirancang untuk membantu perusahaan memahami tingkat risiko yang mereka hadapi dan merancang strategi keamanan yang sesuai.

Selain itu, Fortinet mengintegrasikan AI ke dalam solusi keamanannya. Teknologi ini digunakan mulai dari deteksi multilayer berbasis AI, pemantauan anomali hingga analisis aktivitas di dark web. Dengan demikian, perusahaan dapat lebih cepat mendeteksi dan merespons ancaman siber.

Budaya Keamanan sebagai Elemen Penting

Selain fokus pada people, process, dan technology, Edwin Lim menekankan pentingnya membangun budaya keamanan (security culture). Budaya ini menjadi elemen penting dalam menjaga keamanan siber di lingkungan perusahaan.

Budaya keamanan mencakup kesadaran dan perilaku karyawan dalam menjaga keamanan informasi dan sistem digital. Dengan adanya budaya ini, perusahaan dapat lebih efektif dalam mencegah serangan siber dan mengurangi risiko kerugian yang mungkin terjadi.

Langkah-Langkah yang Perlu Dilakukan

  1. Edukasi dan Pelatihan: Memberikan edukasi dan pelatihan keamanan siber kepada seluruh karyawan.
  2. Penggunaan Teknologi AI: Memanfaatkan teknologi AI untuk meningkatkan deteksi dan respons terhadap ancaman siber.
  3. Assessment Risiko: Melakukan assessment risiko siber secara berkala untuk memahami tingkat ancaman yang ada.
  4. Pembuatan Blueprint Keamanan: Merancang blueprint keamanan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
  5. Membangun Budaya Keamanan: Membentuk budaya keamanan yang kuat dalam lingkungan kerja.

Dengan mengambil langkah-langkah tersebut, perusahaan dapat lebih siap menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks dan berpotensi merusak operasional bisnis. Kepedulian terhadap keamanan siber harus menjadi prioritas utama dalam setiap organisasi.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular