Pertumbuhan Adopsi AI di Indonesia yang Cepat Namun Masih Terbatas
Di tengah pertumbuhan pesat adopsi teknologi artificial intelligence (AI) di Indonesia, terdapat perbedaan signifikan antara startup dan perusahaan besar dalam mengimplementasikan penggunaan AI secara mendalam. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa meskipun tingkat adopsi AI meningkat, sebagian besar bisnis masih berada pada tahap dasar, sementara startup lebih cepat dalam memanfaatkan AI untuk inovasi.
Tingkat Adopsi AI yang Meningkat Pesat
Pada tahun 2024, sebanyak 5,9 juta bisnis di Indonesia telah mengadopsi solusi AI, setara dengan sekitar 10 bisnis per menit. Totalnya mencapai 18 juta bisnis atau 28% dari total bisnis di Indonesia. Angka ini menunjukkan pertumbuhan tahunan sebesar 47%, yang menunjukkan potensi ekonomi yang besar dari penggunaan AI.
Banyak bisnis melaporkan peningkatan pendapatan rata-rata sebesar 16% dan penghematan biaya sebesar 29%. Namun, sebagian besar bisnis masih menggunakan AI hanya untuk efisiensi proses, bukan untuk inovasi produk atau disruptif terhadap industri.
Kesenjangan Antara Startup dan Perusahaan Besar
Dari jumlah bisnis yang mengadopsi AI, hanya 11% mencapai tahap menengah, sedangkan hanya 10% mencapai tahap integrasi paling transformatif. Startup, khususnya, lebih aktif dalam memanfaatkan AI. Sebanyak 52% startup di Indonesia menggunakan AI dalam berbagai cara, sementara 34% di antaranya membangun produk sepenuhnya berbasis AI.
Sebaliknya, hanya 41% perusahaan besar yang menggunakan AI, dan hanya 21% dari mereka yang meluncurkan produk baru berbasis AI. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan yang semakin dalam antara startup dan perusahaan besar.
Hambatan Utama dalam Pengembangan AI
Salah satu hambatan utama dalam pengembangan AI adalah kurangnya tenaga kerja terampil. Sebanyak 57% bisnis menyebutkan bahwa kekurangan tenaga kerja terampil menjadi hambatan utama dalam pengadopsian AI. Sementara itu, hanya 21% bisnis merasa tenaga kerja mereka siap untuk menghadapi kebutuhan AI di masa depan.
Selain itu, akses ke pendanaan juga menjadi faktor penting bagi startup. Sebanyak 41% startup menyatakan bahwa akses ke modal ventura sangat penting untuk pertumbuhan. Regulasi AI juga menjadi isu penting, dengan harapan utama dari pelaku usaha adalah regulasi yang dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan dan menciptakan lingkungan yang stabil.
Strategi untuk Mengatasi Tantangan AI
Laporan ini mengidentifikasi tiga langkah prioritas untuk mengatasi tantangan tersebut. Pertama, investasi dalam program keterampilan digital berbasis industri untuk menciptakan tenaga kerja terampil. Kedua, menetapkan regulasi pro-pertumbuhan yang jelas dan ramah inovasi. Ketiga, mempercepat transformasi digital di sektor publik seperti kesehatan dan pendidikan.
AWS, sebagai salah satu pemain utama dalam layanan cloud, telah melakukan investasi besar-besaran di Indonesia. Pada tahun 2021, AWS meluncurkan Wilayah Asia Pasifik di Jakarta dengan investasi sebesar US$5 miliar. Investasi ini diperkirakan akan menciptakan 24.700 lapangan kerja per tahun dan berkontribusi sebesar US$10,9 miliar terhadap PDB Indonesia hingga tahun 2036.
Komitmen AWS dalam Pembangunan Keterampilan
AWS juga berkomitmen untuk menutup kesenjangan keterampilan di Indonesia. Sejak 2017, AWS telah melatih satu juta warga Indonesia melalui program seperti AWS Skill Builder, AWS Educate, dan AWS re/Start. Selain itu, AWS menjalankan inisiatif lokal seperti Terampil di Awan, yang mengajarkan keterampilan Cloud dan Gen AI kepada berbagai kelompok masyarakat.
Program ini dirancang untuk membantu individu membangun keterampilan siap kerja dan mengejar peluang di ekonomi digital. AWS juga bekerja sama dengan organisasi lokal untuk membantu menghubungkan peserta pelatihan dengan peluang kerja.
Kesimpulan
Meskipun adopsi AI di Indonesia berkembang pesat, masih banyak tantangan yang harus dihadapi, terutama dalam hal keterampilan dan regulasi. Dengan strategi yang tepat, Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan AI secara maksimal dan menciptakan ekonomi yang lebih inklusif dan kompetitif.

