Pemanfaatan Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Mendukung UMKM di Indonesia
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menekankan bahwa pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) menjadi salah satu langkah penting untuk mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam memperluas pasar mereka, baik di tingkat nasional maupun global. Dengan adopsi teknologi seperti AI, ekosistem ekonomi kreatif diharapkan menjadi lebih tangguh, inovatif, dan adaptif terhadap perubahan.
Menurut Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, penggunaan teknologi tidak hanya sekadar tentang alat, tetapi juga bagaimana memberikan alat baru bagi pelaku ekonomi kreatif untuk meningkatkan kreativitas, efisiensi, dan daya saing produk mereka. Ia menjelaskan bahwa dengan penguasaan digital, UMKM dapat menembus pasar yang lebih luas tanpa menghilangkan identitas karya asli Indonesia.
Direktur Teknologi Digital Baru Kemenparekraf, Dandy Yudha Feryawan, menambahkan bahwa AI bisa menjadi alat bantu yang sangat berguna untuk meningkatkan kapasitas talenta di bidang ekonomi kreatif. Namun, ia menekankan bahwa kreativitas dan orisinalitas tetap menjadi hal utama yang harus dipertahankan oleh pelaku usaha.
Pelatihan KreasiAI untuk Pelaku UMKM
Kementerian Ekonomi Kreatif menyelenggarakan pelatihan tentang pemanfaatan AI KreasiAI bagi pelaku UMKM di Kota Depok, Jawa Barat. Program ini bertujuan untuk membantu pegiat ekonomi kreatif di kota tersebut menjadi lebih siap dan berdaya saing dalam mengadopsi teknologi AI. Dengan demikian, ekonomi kreatif diharapkan terus menjadi mesin pertumbuhan baru bagi Indonesia.
Pelatihan ini diikuti oleh pelaku ekonomi kreatif dari subsektor kuliner, kriya, dan fesyen. Agenda pelatihan mencakup sesi praktis, pendampingan, serta demo teknologi dari startup AI lokal. Tujuan utamanya adalah memperkuat kapasitas pelaku ekonomi kreatif agar lebih adaptif dan mampu bersaing di era digital.
Penggunaan AI dalam Strategi Pemasaran UMKM
Kementerian Ekonomi Kreatif mencatat bahwa lebih dari 90 persen UMKM di Indonesia masih belum optimal dalam memanfaatkan AI. Melalui program KreasiAI, peserta diajarkan berbagai kemampuan teknis seperti membuat foto produk dan video promosi, menyusun strategi pencitraan, hingga memahami Uji 4 Langkah Orisinalitas Karya untuk menghindari pelanggaran hak cipta.
Program ini terselenggara berkat kolaborasi antara Kementerian Ekonomi Kreatif, Kumpul Impact, Bank BJB, dan Dinas UKM Kota Depok. Wakil Direktur Program KUMPUL.ID, Mia Aulia Gaswara, menekankan betapa pentingnya literasi digital agar UMKM mampu bersaing di era ekonomi digital.
Dukungan Penuh dari Berbagai Pihak
Apresiasi juga datang dari Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Depok, Iskandar Zulkarnaen, serta Manajer Sentra UMKM Bank BJB, Sonny Hendratyo. Keduanya menegaskan dukungan penuh terhadap upaya UMKM naik kelas melalui pemanfaatan teknologi. Dengan dukungan ini, diharapkan UMKM dapat lebih mudah mengakses sumber daya digital dan meningkatkan kualitas produk mereka.
Dengan adanya pelatihan dan program seperti KreasiAI, diharapkan pelaku UMKM dapat lebih memahami manfaat teknologi AI dan menerapkannya secara efektif dalam bisnis mereka. Hal ini akan membantu mereka tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang di tengah persaingan yang semakin ketat.

