AMD Memperkuat Komitmen di Bidang Kecerdasan Buatan dan Pusat Data
Di tengah semangat inovasi yang terus berkembang, perusahaan semikonduktor ternama AMD menunjukkan komitmennya dalam memajukan kecerdasan buatan (AI) dan pusat data melalui partisipasinya dalam NeutraDC Summit 2025. Acara ini berlangsung di Hotel Mulia, Nusa Dua, Bali, pada Senin (25/8), dan dihadiri oleh lebih dari 350 eksekutif industri dari Asia Pasifik.
Dalam kesempatan tersebut, AMD memperkenalkan sejumlah produk baru yang dirancang untuk memberikan performa tinggi dengan efisiensi energi yang optimal. Salah satu inovasi utama adalah prosesor AMD EPYC 9005 Series, yang merupakan CPU server berbasis arsitektur core “Zen 5”. Prosesor ini menawarkan pilihan hingga 192 inti dan mampu memberikan kinerja hingga 2,7 kali lebih tinggi dibandingkan kompetitor sambil tetap hemat energi.
EPYC 9005 dirancang untuk memastikan GPU mendapatkan suplai data secara tepat waktu, sehingga dapat mengoptimalkan beban kerja AI berskala besar, baik dalam pelatihan model maupun inferensi AI. Hal ini menjadikannya solusi ideal bagi pengguna yang membutuhkan kecepatan dan akurasi tinggi dalam pemrosesan data.
Selain itu, AMD juga meluncurkan GPU AMD Instinct MI350 Series, yang merupakan generasi terbaru dari seri Instinct. Produk ini memberikan peningkatan komputasi AI empat kali lipat dan kemampuan inferensi 35 kali lebih cepat dibandingkan versi sebelumnya. Salah satu produk andalan, MI325X, dilengkapi dengan kapasitas memori yang 1,8 kali lebih besar dan bandwidth yang 1,3 kali lebih tinggi, membuatnya menjadi solusi strategis bagi pusat data dengan kebutuhan pemrosesan superintensif.
Inovasi AMD yang Mengubah Lanskap Superkomputer Dunia
Commercial Lead AMD ASEAN, Alexis Lee, menyampaikan bahwa inovasi AMD telah mengubah lanskap dunia superkomputer. Ia menjelaskan, “Dari 10 superkomputer tercepat di dunia, lima di antaranya menggunakan teknologi AMD. Kami tidak hanya menawarkan performa tertinggi, tetapi juga solusi yang lebih hemat energi hingga 50 persen.”
Sementara itu, Commercial Lead AMD Indonesia, Brando Lubis, menambahkan bahwa inovasi AMD tidak hanya terbatas pada CPU dan GPU. “AMD memiliki posisi unik dalam mendukung setiap lapisan, mulai dari GPU Instinct dan CPU EPYC hingga DPU Pensando dan jaringan skala luas,” ujarnya. Menurutnya, semua solusi ini dirancang dengan prinsip terbuka, fleksibel, dan dapat diprogram, sehingga relevan dengan kebutuhan AI modern.
Tantangan dalam Adopsi AI dan Upaya AMD untuk Mengatasinya
AMD juga mengakui beberapa tantangan utama dalam adopsi AI, termasuk konsumsi daya, keamanan data, dan keterbatasan talenta. Untuk menghadapi hal ini, perusahaan secara konsisten menginvestasikan 25 persen pendapatannya pada riset dan pengembangan (R&D). Selain itu, AMD menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan guna menyiapkan tenaga ahli yang kompeten di bidang AI.
Melalui inovasi berkelanjutan di berbagai lini, mulai dari CPU, GPU hingga solusi jaringan, AMD menegaskan perannya sebagai motor penggerak transformasi AI dan data center global. Perusahaan ini terus berkomitmen untuk menciptakan sistem yang lebih efisien, aman, dan berkelanjutan.
