Apertus: AI Super Besar yang Terbuka untuk Semua
Apertus adalah sebuah model kecerdasan buatan (AI) yang berasal dari Swiss. Nama ini berasal dari kata Latin yang berarti “terbuka”. Dari negara yang dikenal dengan jam tangan presisi dan cokelat manis, muncul sebuah inovasi yang mengejutkan dunia: sebuah model AI besar yang seluruh isinya dibuka untuk umum. Tidak ada rahasia, tidak ada gembok digital.
Yang membuat heboh bukan hanya teknologinya, tetapi juga sikapnya. Seluruh arsitektur, data pelatihan, hingga dokumentasi dibuka lebar. Siapa pun bisa mengintip, mengunduh, bahkan memakainya. Mulai dari mahasiswa di kamar kos hingga perusahaan multinasional. Mau membuat chatbot, penerjemah, atau aplikasi belajar? Silakan saja.
AI Ciptaan Eropa yang Bisa Mengerti 1.000 Bahasa
Dukungan besar tidak datang dari iseng-iseng. Apertus lahir dari tiga institusi ternama di Eropa: EPFL, ETH Zurich, dan Swiss National Supercomputing Centre (CSCS). Ketiga lembaga ini bergabung untuk menciptakan cetak biru AI masa depan.
Martin Jaggi, profesor di EPFL, menyebut rilis ini sebagai contoh nyata bagaimana model AI yang terpercaya dan inklusif harus dibangun. Timnya berjanji akan terus memperbarui Apertus. Tidak ada istilah sekali jadi lalu dilupakan.
Dari CSCS, Direktur Thomas Schulthess menyebut Apertus bukan sekadar transfer teknologi. Lebih besar dari itu. Ia adalah infrastruktur jangka panjang. Pondasi digital yang bisa digunakan oleh industri, akademisi, bahkan masyarakat umum.
Dua Varian, Satu Misi
Apertus hadir dalam dua ukuran. Ada versi ramping dengan 8 miliar parameter dan ada juga versi raksasa dengan 70 miliar parameter. Keduanya bisa diunduh dari Hugging Face atau diakses melalui Swisscom.
Lisensinya sangat bebas. Bisa digunakan untuk riset, pendidikan, bahkan komersial. Sebuah langkah besar di tengah dunia AI yang sering tertutup rapat.
Swisscom sendiri sudah langsung menanamkan Apertus di platform AI berdaulat mereka. Tujuannya sederhana: membangun ekosistem digital yang aman dan berpihak pada publik.
Multibahasa, 15 Triliun Data
Kehebatan Apertus bukan hanya soal transparansi. Model ini dilatih dengan 15 triliun token data. Jumlah yang sangat besar, berasal dari lebih dari seribu bahasa di seluruh dunia.
Sekitar 40 persen data justru berasal dari bahasa non-Inggris. Sebuah tamparan halus untuk model lain yang terlalu condong ke Barat. Bahasa kecil pun dirangkul. Romansh, bahasa minoritas di Swiss, ikut dimasukkan.
Imanol Schlag, pemimpin teknis proyek, menegaskan bahwa Apertus dibuat untuk publik. Bukan hanya terbuka, tapi juga multibahasa dan patuh hukum sejak desain awal.
Akses untuk Semua Orang
Mau mencoba? Bisa. Tinggal unduh di situs news.itsfoss.com/apertus/. Namun, tidak semua orang memiliki server besar atau cloud bertenaga. Karena itu, Swisscom membuka akses di acara Swiss {ai} Weeks hingga 5 Oktober 2025. Peserta hackathon bisa langsung menjajal kekuatan Apertus lewat antarmuka khusus.
Joshua Tan dari Public AI Inference Utility menggambarkannya seperti infrastruktur publik. Sama seperti jalan tol, listrik, atau air bersih. Bedanya, ini jalan tol digital. Dibangun oleh lembaga publik, untuk kepentingan publik.
Transparansi Total, Etika Dijaga
Semua tahap Apertus tersedia untuk umum. Dari bobot model, catatan pelatihan, hingga perkembangan terbaru. Tidak ada ruang gelap.
Data pribadi disaring ketat. Permintaan situs web yang menolak datanya dipakai? Dihormati. Materi tak pantas? Dibuang sebelum proses pelatihan. Semua sesuai aturan perlindungan data Swiss, hukum hak cipta Swiss, hingga syarat Undang-Undang AI Uni Eropa.
Antoine Bosselut dari EPFL menegaskan bahwa peluncuran ini bukan akhir. Justru awal. Apertus akan terus dikembangkan. Akan ada versi lebih efisien, lebih khusus untuk bidang vital: hukum, kesehatan, iklim, dan pendidikan.
Swiss baru saja menyalakan mercusuar. Dunia AI kini punya satu jalur baru. Jalan yang lebih terang, lebih terbuka, lebih merakyat.

