Jumat, Desember 5, 2025
BerandaUncategorizedGoogle DeepMind Umumkan Kemajuan Besar Gemini AI, Ahli Komputer Sebut Terlalu Berlebihan

Google DeepMind Umumkan Kemajuan Besar Gemini AI, Ahli Komputer Sebut Terlalu Berlebihan

Terobosan Kecerdasan Buatan yang Mengubah Dunia

Google DeepMind mengklaim telah membuat terobosan besar dalam bidang kecerdasan buatan (AI) melalui model terbarunya, Gemini 2.5. Pencapaian ini disebut sebagai momen bersejarah yang setara dengan peristiwa penting di masa lalu seperti saat komputer Deep Blue mengalahkan Garry Kasparov dalam catur pada 1997 dan AlphaGo mengalahkan juara Go manusia pada 2016. Dalam sebuah kompetisi pemrograman internasional di Azerbaijan, Gemini 2.5 menjadi model AI pertama yang memenangkan medali emas. Ini menunjukkan kemampuan AI untuk menyelesaikan masalah dunia nyata yang rumit, bahkan melebihi kemampuan para programmer manusia.

Dalam sebuah pertunjukan yang disebut sebagai langkah besar dalam pemecahan masalah abstrak, Gemini 2.5 hanya butuh waktu kurang dari setengah jam untuk menemukan cara mengalirkan cairan melalui jaringan saluran ke serangkaian reservoir yang saling terhubung secepat mungkin. Tim-tim manusia dari universitas-universitas terkemuka di Rusia, China, dan Jepang gagal menyelesaikan tugas tersebut dengan benar. Meskipun Gemini 2.5 gagal dalam dua dari 12 tugas yang diberikan, performanya tetap sangat baik dan menempatkannya di posisi kedua dari 139 tim pemrogram komputer tingkat perguruan tinggi terkuat di dunia.

Google menyatakan bahwa pencapaian ini menandai kemajuan signifikan menuju Artificial General Intelligence (AGI), yaitu kecerdasan yang setara dengan manusia dalam berbagai tugas. Quoc Le, Wakil Presiden Google DeepMind, mengatakan bahwa ini adalah momen yang setara dengan Deep Blue dan AlphaGo. Ia menekankan bahwa penalaran Gemini 2.5 lebih mengarah ke dunia nyata, bukan hanya lingkungan terbatas. Kemajuan ini berpotensi mengubah banyak disiplin ilmu dan teknik, termasuk desain obat dan chip.

Model ini merupakan AI serbaguna yang dilatih khusus untuk memecahkan masalah pengkodean, matematika, dan penalaran yang sangat sulit. Menurut Google, performanya setara dengan 20 programmer terbaik di dunia. Menyelesaikan tugas-tugas kompleks di kompetisi ini membutuhkan penalaran abstrak yang mendalam, kreativitas, kemampuan untuk mensintesis solusi baru, dan percikan kecerdikan yang sejati.

Namun, tidak semua pihak sepakat dengan klaim ini. Stuart Russell, profesor ilmu komputer di Universitas California, Berkeley, mengatakan bahwa klaim tentang signifikansi pencapaian ini tampak berlebihan. Ia berpendapat bahwa sistem AI telah bekerja dengan baik dalam tugas pemrograman selama beberapa waktu dan terobosan catur Deep Blue tidak memberikan dampak apa pun pada penerapan AI di dunia nyata. Meski begitu, ia mengakui bahwa performa ini dapat menunjukkan kemajuan dalam membuat sistem pengkodean berbasis AI cukup akurat untuk menghasilkan kode berkualitas tinggi.

Michael Wooldridge, profesor di Universitas Oxford, menyebut pencapaian ini mengesankan, tetapi mempertanyakan seberapa besar daya komputasi yang dibutuhkan. Google menolak berkomentar, selain mengonfirmasi bahwa daya komputasi tersebut lebih dari cukup untuk pengguna rata-rata layanan Google AI Ultra seharga USD 250 per bulan yang menggunakan versi ringan dari Gemini 2.5.

Menurut Dr. Bill Poucher, direktur eksekutif ICPC, keberhasilan Gemini AI meraih hasil tingkat emas menandai momen penting dalam mendefinisikan perangkat AI dan standar akademis yang dibutuhkan untuk generasi mendatang.

Sejarah Terobosan Kecerdasan Mesin

Berikut empat terobosan kecerdasan mesin yang dicatat dalam sejarah:

1957: The Perceptron

Frank Rosenblatt, seorang akademisi di Universitas Cornell, berargumen bahwa menciptakan automaton yang mampu mempersepsi dan mengenali pola akan memungkinkan. Ia menamainya The Perceptron dan menyatakan bahwa sistem elektronik akan mampu belajar mengenali pola dalam informasi optik, listrik, atau tonal dengan cara yang mirip dengan proses persepsi otak biologis. Perangkat ini dianggap sebagai salah satu terobosan awal dalam kecerdasan buatan berbasis jaringan saraf.

1997: Big Blue

Pada Mei 1997, Big Blue milik IBM menjadi sistem komputer pertama yang mengalahkan juara catur dunia saat itu, Garry Kasparov, dalam pertandingan di bawah kendali turnamen standar. Sistem ini mengalahkan Kasparov dalam gim keenam, menunjukkan bagaimana kekuatan komputasi brute force dapat menciptakan sistem yang mampu mengalahkan manusia, meskipun dalam tugas yang terbatas. Kasparov mengakui bahwa komputer jauh lebih kuat dari yang diperkirakan siapa pun.

2016: AlphaGo

Go adalah salah satu permainan paling rumit yang pernah diciptakan. Pada tahun 2016, Google DeepMind, perusahaan AI Inggris yang didirikan oleh Demis Hassabis, merekrut Lee Sedol, seorang profesional Korea Selatan, dengan komputer AlphaGo. Kemenangan 4-1 AlphaGo menunjukkan kemampuan AI untuk melakukan gerakan orisinal. Hassabis mengatakan bahwa ini mungkin merupakan kilasan pertama masa depan di mana umat manusia memanfaatkan AI sebagai alat baru yang ampuh.

2020: AlphaFold

Terobosan lain yang dihasilkan Hassabis dan DeepMind adalah program AI yang dapat memprediksi bagaimana protein terlipat menjadi bentuk 3D, sebuah proses yang sangat kompleks dan fundamental untuk memahami mesin biologis kehidupan. Royal Society menyebutnya sebagai kemajuan yang menakjubkan. Setelah iterasi lebih lanjut, sistem ini membantu Hassabis dan rekannya, John Jumper, berbagi hadiah Nobel Kimia pada tahun 2024.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular