Pengenalan Surya, Model Kecerdasan Buatan Open-Source untuk Memproyeksikan Perilaku Matahari
IBM dan NASA meluncurkan sebuah model kecerdasan buatan (AI) open-source yang diberi nama Surya. Nama ini diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti Matahari. Model AI ini dirancang untuk memproyeksikan perilaku Matahari, khususnya dalam memprediksi aktivitas surya yang bisa berdampak langsung pada Bumi serta sistem teknologi di luar angkasa seperti satelit.
Surya menandai era baru dalam penerapan AI untuk riset heliosfisika dan prakiraan cuaca antariksa. Didesain khusus untuk menginterpretasikan citra resolusi tinggi dari Solar Dynamics Observatory (SDO) milik NASA, Surya mampu memberikan peringatan dini terkait munculnya badai matahari dan lontaran massa korona. Kedua fenomena ini dapat menyebabkan kerusakan pada satelit, penurunan produksi pangan, gangguan navigasi GPS, kerusakan jaringan listrik, hingga risiko bagi keselamatan astronot.
Presiden Direktur IBM Indonesia, Roy Kosasih, menjelaskan bahwa IBM menggunakan AI tidak hanya untuk inovasi, tetapi juga untuk inklusivitas. Dengan merilis model AI ini di Hugging Face, IBM membuka akses bagi ilmuwan, pelaku bisnis, dan pembuat kebijakan untuk membangun di atas fondasi bersama, sehingga meningkatkan kesadaran akan ancaman yang bisa datang dari aktivitas Matahari.
“Inilah bagaimana keterbukaan diwujudkan menjadi ketahanan praktis bagi sistem yang diandalkan masyarakat setiap harinya,” ujar Kosasih.
Menurut laporan Lloyd’s, kerugian global akibat badai Matahari bisa mencapai US$17 miliar dalam 5 tahun. Tanpa mitigasi yang tepat, hampir semua bidang teknologi modern terancam oleh fenomena ekstrem ini.
Surya adalah hasil dari upaya IBM dan NASA untuk membawa AI menjadi katalis sains terbuka. Model ini telah menjalani pra-pelatihan dengan dataset observasi Bumi dan Matahari selama lebih dari 40 tahun. Solusi ini hadir melalui platform Hugging Face, sehingga para peneliti global dapat mengembangkan aplikasi AI cuaca surya sesuai kebutuhan lokal masing-masing.
Keunggulan dan Manfaat Surya
Fondasi AI Surya memiliki keunggulan dalam memperkirakan aktivitas ekstrem Matahari hingga dua jam sebelum terjadi. Akurasinya 16% lebih baik dibandingkan standar prediksi sebelumnya. Teknologi ini sangat penting karena beberapa insiden terakhir menunjukkan bahwa ledakan Matahari telah menciptakan gangguan pada GPS dan telekomunikasi, hingga menyebabkan reroute penerbangan internasional.
AI Surya menawarkan mekanisme deteksi dan prediksi yang bisa dikustomisasi pada berbagai level—dari skala global hingga lokal—untuk mendeteksi pola cuaca ekstrem, memperbaiki simulasi iklim, dan memperkuat ketahanan infrastruktur nasional.
Dengan fitur open-source, Surya menjadi instrumen global bagi para peneliti, startup, serta institusi untuk memperkuat perlindungan terhadap ancaman kosmik. Selain itu, model ini juga memperbesar kolaborasi sains sekaligus mempercepat tanggapan mitigasi di sektor vital seperti telekomunikasi, navigasi, kelistrikan, keamanan satelit, dan pertanian.
“Di IBM, misi kami dalam memanfaatkan AI bukan hanya untuk inovasi, tetapi juga inklusivitas,” kata Kosasih.
