Forum Nasional AI 2025: Membangun Indonesia Cerdas dengan Teknologi Artificial Intelligence
Pusat Kolaborasi Riset Kecerdasan Artifisial & Keamanan Siber (AISX) ITB bekerja sama dengan Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas (SCCIC) ITB mengadakan National AI Initiative Forum 2025. Acara ini bertujuan untuk memperkuat langkah strategis dalam menghadapi perkembangan teknologi global, khususnya dalam pemanfaatan Artificial Intelligence (AI). Forum ini berlangsung di Aula Barat dan Aula Timur ITB, dan mengundang berbagai pihak seperti pemerintah, akademisi, pelaku industri, serta komunitas.
AI sebagai Enabler Kehidupan Masyarakat
Perjalanan Indonesia dalam menerapkan konsep Smart City sejak tahun 2015 menunjukkan bahwa era berikutnya adalah era berbasis AI. AI tidak hanya dianggap sebagai alat pengganti manusia, tetapi juga sebagai enabler yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Strategi nasional AI dibangun di atas tiga pilar utama, yaitu:
- Membangun ekosistem AI
- Memastikan implementasi nyata AI
- Memperkuat kolaborasi lintas sektor
Forum ini dibuka oleh Prof. Suhono Harso Supangkat, Kepala SCCIC ITB. Ia menegaskan bahwa forum ini bukan sekadar ajang akademik, tetapi ruang bersama untuk mempertemukan ide, riset, dan kebutuhan masyarakat.
“Indonesia harus bergerak dari sekadar pengguna menjadi produsen pengetahuan dan inovasi berbasis AI. Dengan kolaborasi lintas sektor, kita bisa memastikan teknologi benar-benar memberi manfaat bagi bangsa,” ujarnya.
Narasumber Lintas Sektor
Sebagai forum nasional, acara ini menghadirkan berbagai narasumber kunci dari kementerian, lembaga, perguruan tinggi, BUMN, dan industri teknologi. Beberapa narasumber yang hadir antara lain:
- Edwin Hidayat Abdullah, Direktur Jenderal Ekosistem Digital (Komdigi)
- Aries Kusdaryono, Direktur Strategi dan Kebijakan Teknologi Pemerintah Digital, Komdigi
- Achmad Rinaldi Hidayat, Direktur Teknologi Informasi BP Tapera
- Kuswara, S.T., M.A., Direktur Bina Teknik Bangunan Gedung dan Penyehatan Lingkungan, Ditjen Cipta Karya
- Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D., Direktur Utama BPJS Kesehatan
- Abdul Aziz, Analis Kebijakan Ahli Madya, Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri
- Agus Susanto Rukka, IT Development PT KAI (Persero)
- Gidion Suranta Barus, Chief Cloud Officer Lintasarta
- Yetty Endarwati, Senior Project Manager Digitalisasi & Data Science Pupuk Indonesia
- Remi Harimanda, Direktur Technical PT Ormat Geothermal
- Yoke Susatyo, S.T., EMBA, SVP Enterprise IT PT Pertamina (Persero)
- Rendra Utama, VP Digital Transformation SKK Migas
Sembilan Subtema Utama
Para narasumber membawakan materi sesuai bidangnya yang dikelompokkan dalam sembilan subtema utama, antara lain:
- AI for Smart Government
- AI for Resilient, Smart, and Sustainable Cities
- AI for Smart Mobility
- AI for Smart Industry: Mining, Oil and Gas
- AI for Food Safety and Security
- AI for Smart Healthcare & Environment
- AI for Smart Building, Energy, Water, and Infrastructure
- Infrastructure Data and AI
- AI for Smart Finance
Diskusi lintas sektor ini membahas isu strategis mulai dari pemerintahan digital, kota cerdas, perumahan rakyat, kesehatan lingkungan, energi, transportasi, logistik hingga transformasi finansial.
Tantangan dan Peluang AI
Dalam paparannya, Edwin Hidayat Abdullah menegaskan bahwa AI memiliki potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kontribusi AI terhadap PDB Indonesia pada 2030 diperkirakan mencapai 2,83% hingga 3,67%. Namun, tantangan yang dihadapi meliputi keterbatasan SDM, kualitas data, serta keamanan siber.
Berbagai sesi forum juga menyoroti penerapan nyata AI, mulai dari predictive maintenance di sektor perkeretaapian, digital twin platform untuk infrastruktur kota, analisis spasial untuk perumahan rakyat, hingga pengembangan AI First Banking dan Central Bank Digital Currency (CBDC) di sektor keuangan.
Etika dan Kolaborasi sebagai Fondasi
Forum ditutup dengan penegasan bahwa pemanfaatan AI di semua sektor—pemerintahan, kota, energi, mobilitas, hingga finansial—harus berlandaskan prinsip etika, keberlanjutan, dan kolaborasi lintas sektor. Moderator acara menyampaikan bahwa National AI Initiative Forum ini bukan hanya ajang diskusi, tetapi katalisator kolaborasi. Tujuan utamanya adalah agar AI benar-benar hadir untuk tata kelola cerdas, pembangunan berkelanjutan, dan kualitas hidup yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia.
Rekomendasi Strategis
Forum ini menghasilkan beberapa rekomendasi strategis, antara lain:
- Memperkuat tata kelola data nasional yang aman dan terintegrasi.
- Mempercepat pembangunan kapasitas SDM AI melalui pendidikan dan pelatihan.
- Mendorong proyek percontohan lintas sektor untuk membuktikan implementasi nyata AI.
- Memperluas kolaborasi antara pemerintah, akademisi, industri, dan komunitas.
- Memastikan seluruh pemanfaatan AI sesuai prinsip etika dan keberlanjutan.
Penyelenggaraan forum ini didukung oleh berbagai mitra strategis, termasuk Kazee, PT Tower Bersama, PT Ormat, PT ACA Pacific, PT Pertamina Hulu Energi, Telkomsel, PT PLN (Persero), KAI, Extrana Cable, PT Chint Indonesia, Harita Nickel, Telkom, Pupuk Indonesia, Navicom, PT Duta Listrik, Himpunan Ahli Elektro Indonesia, dan Lintasarta. Dukungan lintas sektor ini menunjukkan kuatnya komitmen bersama mempercepat pemanfaatan AI demi terwujudnya Indonesia yang lebih cerdas, inklusif, dan berdaya saing global.

