Jumat, Desember 5, 2025
BerandaUncategorizedAI Pertamina Tingkatkan Efisiensi Rp762 Miliar di WK Rokan

AI Pertamina Tingkatkan Efisiensi Rp762 Miliar di WK Rokan

Pemanfaatan Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Operasional Hulu Migas

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) telah mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk meningkatkan efisiensi operasional di Wilayah Kerja (WK) Rokan. Dengan bantuan fasilitas Digital & Innovation Center (DICE), seluruh aktivitas produksi, pengeboran hingga pengiriman minyak kini dapat dipantau secara real time dan terintegrasi. Hal ini menjadi langkah strategis PHR dalam mengelola ribuan sumur migas secara lebih efektif dan efisien.

Operation Head Subsurface Development & Planning Zona Rokan, Mochamad Taufan, menjelaskan bahwa sistem digital ini berfungsi sebagai pusat kendali data dan analisis yang mendukung pengambilan keputusan di lapangan. “DICE membantu mengintegrasikan data-data, terutama dari sumur yang jumlahnya ribuan, sehingga bisa diolah menjadi suatu rekomendasi secara cepat dan tepat dengan menggunakan AI,” ujar Taufan.

DICE dirancang untuk memantau keseluruhan operasional WK Rokan, mulai dari pengeboran, pengapalan hingga pengelolaan inventori dan produksi. Teknologi ini merupakan bagian dari inisiatif digitalisasi hulu migas yang diusung Pertamina untuk meningkatkan akurasi dan mempercepat proses pengambilan keputusan. Fasilitas tersebut dilengkapi dengan 66 layar digital yang menampilkan berbagai data operasional secara real time, termasuk jadwal pengeboran terintegrasi, pembangunan fasilitas sumur minyak, dan perawatan peralatan. Integrasi data ini memungkinkan setiap keputusan teknis maupun strategis diambil berdasarkan analisis yang komprehensif.

Manajemen PHR menggunakan data dan pemantauan DICE sebagai pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan. WK Rokan memiliki wilayah operasi seluas 6.400 kilometer persegi dengan 12.600 sumur aktif, 35 stasiun pengumpul, serta 13.200 kilometer jaringan pipa. Kompleksitas wilayah ini menuntut pendekatan digital yang presisi agar kegiatan produksi tetap efisien tanpa menambah beban energi.

“Jaringan pipa ini kalau dibentangkan dari Sabang sampai Merauke bisa hampir tiga kali bentangan,” kata Taufan.

Penerapan AI di DICE menjadi bagian integral dari program Optimization Upstream (OPTIMUS) yang dijalankan Subholding Upstream Pertamina. Program ini dirancang untuk mengoptimalkan produksi sekaligus menekan biaya operasional di seluruh lini hulu migas. Taufan menuturkan, hingga akhir 2025, OPTIMUS ditargetkan menghasilkan efisiensi operasional sebesar 46 juta dolar AS atau setara Rp762 miliar. Efisiensi ini diperoleh melalui optimalisasi proses kerja, pengurangan waktu tunggu, dan peningkatan koordinasi antarfungsi produksi.

Program OPTIMUS juga memperkuat budaya kolaboratif di internal perusahaan melalui pemanfaatan teknologi digital sebagai bagian dari cara kerja baru. Dengan adanya integrasi data dan penggunaan AI, PHR tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih efektif dan responsif terhadap tantangan industri hulu migas. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam mengadopsi inovasi teknologi guna mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular