Program 1000 Duta AI di ITS Surabaya untuk Tingkatkan Literasi Kecerdasan Buatan pada Pelajar
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya terus memperkuat perannya dalam pengembangan literasi kecerdasan buatan (AI) di kalangan pelajar. Salah satu inisiatif yang diluncurkan adalah program bertajuk “1000 Duta AI”, yang bertujuan untuk mengenalkan dan memanfaatkan teknologi AI secara bijak dan produktif kepada siswa dari berbagai tingkatan pendidikan.
Program ini melibatkan siswa dari 60 SMA dan SMK di Jawa Timur, dengan masing-masing sekolah mengirimkan lima perwakilan siswa. ITS juga berencana untuk menambah jumlah sekolah peserta dalam tahap berikutnya, sehingga lebih banyak pelajar dapat mengakses pelatihan tentang AI.
Dekan Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC) ITS, Prof. Dr. Diana Purwitasari, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari inisiatif besar ITS dalam literasi AI untuk masyarakat luas melalui tajuk “Seribu Duta AI”. Menurutnya, AI kini sudah banyak digunakan dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, sehingga penting untuk mengenalkan konsep dasar AI kepada siswa sejak dini.
“Kami ingin mengenalkan literasi AI kepada siswa mulai dari SD, SMP hingga SMA, serta para guru,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa ITS memiliki program RKA (Rekalisasi Kecerdasan Artifisial) yang menjadi payung kegiatan literasi ini.
Pemanfaatan AI dalam Pembelajaran
Untuk jenjang SMA, program tidak hanya memberikan pemahaman tentang aplikasi AI yang bisa digunakan dalam pembelajaran, tetapi juga memberi gambaran mengenai bidang studi AI yang akan dipelajari jika siswa melanjutkan studi di bidang tersebut.
Program ini telah berlangsung sejak beberapa minggu lalu untuk jenjang SD dan SMP, dan kini dilanjutkan untuk tingkat SMA/SMK. Dalam sesi pelatihan, siswa mendapatkan materi tentang etika penggunaan AI, penerapan AI dalam pembelajaran, serta pengantar tentang bidang studi AI untuk tingkat lanjutan.
Selain itu, ITS juga melibatkan para guru dalam setiap sesi kegiatan. Mereka berdiskusi untuk memahami bagaimana AI digunakan di sekolah. Banyak guru yang menyatakan bahwa AI membantu proses pembelajaran, tetapi juga bisa mengurangi kreativitas siswa jika tidak dikontrol dengan baik. Hal ini menjadi refleksi bersama untuk mencari strategi pembelajaran yang tepat.
Kolaborasi dengan Guru dan Sekolah
Ke depan, ITS berencana mengembangkan kolaborasi lebih lanjut dengan guru dan sekolah untuk menciptakan model pembelajaran berbasis AI yang etis dan adaptif. Langkah ini bertujuan agar penggunaan AI dalam pendidikan tidak hanya efektif, tetapi juga bertanggung jawab.
Aries Agung Paewai, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ITS yang turut memperkuat literasi digital di kalangan pelajar. Ia berharap program ini dapat meningkatkan kompetensi siswa di bidang teknologi, khususnya AI. Ia juga menekankan pentingnya memahami proses dalam penggunaan AI, bukan hanya hasil akhirnya.
Salah satu peserta, Maisya Maulida, guru pembimbing dari SMAN 7 Surabaya, menilai kegiatan ini sangat bermanfaat sebagai pengenalan awal AI bagi para siswa. Selama ini, sekolahnya belum memiliki materi khusus tentang AI. Ia berharap setelah mengikuti kegiatan ini, siswa-siswi lebih paham tentang kecerdasan buatan. Ke depan, mungkin akan ada materi AI di sekolah, sehingga kegiatan ini menjadi pengenalan awal dari ahlinya langsung, yaitu para dosen ITS.

