Sabtu, Desember 6, 2025
BerandaUncategorizedYayasan Mitra Netra Perkenalkan Aplikasi AI Braille Converter untuk Bantu Tunanetra

Yayasan Mitra Netra Perkenalkan Aplikasi AI Braille Converter untuk Bantu Tunanetra

Teknologi sebagai Jembatan Menuju Kesetaraan bagi Penyandang Tunanetra

Teknologi kini menjadi salah satu alat yang mampu membuka peluang bagi semua kalangan, termasuk penyandang tunanetra. Dengan kemajuan kecerdasan buatan (AI), mereka tidak hanya bisa mengakses informasi, tetapi juga memiliki kesempatan untuk belajar, bekerja, dan hidup mandiri. Hal ini dibuktikan oleh Yayasan Mitra Netra, sebuah lembaga yang telah berkiprah selama beberapa dekade dalam memberdayakan penyandang tunanetra di Indonesia.

Dalam acara THE PLAIGROUND ZONA GADGET AI for Indonesia 2025, Budi Darmulyana, Wakil Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan Yayasan Mitra Netra, memperkenalkan berbagai inovasi berbasis AI yang dirancang khusus untuk membantu penyandang tunanetra. Menurutnya, teknologi seharusnya bisa digunakan oleh semua orang, termasuk mereka yang tidak memiliki penglihatan.

Inisiatif Pendidikan yang Inklusif

Sejak berdiri, Yayasan Mitra Netra telah menjadi pelopor dalam produksi buku aksesibel. Mulai dari buku audio, buku Braille, hingga buku digital yang dapat dibaca melalui screen reader. Semua materi tersebut bisa diakses secara online maupun offline, sehingga memungkinkan penyandang tunanetra dari berbagai daerah belajar tanpa terbatas oleh jarak.

Selain itu, Mitra Netra juga menyediakan pelatihan komputer bagi penyandang tunanetra, mulai dari tingkat dasar hingga pemrograman. Tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa mereka mampu bekerja di bidang teknologi. Namun, Budi mengakui masih ada tantangan besar di dunia kerja. Meski sudah ada regulasi yang menetapkan kuota pekerja disabilitas, peluang kerja bagi penyandang tunanetra masih sangat terbatas.

Kolaborasi untuk Menciptakan Peluang Kerja Inklusif

Untuk menjembatani kesenjangan tersebut, Yayasan Mitra Netra pernah bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja DKI Jakarta dalam membuat modul rekrutmen khusus untuk karyawan tunanetra. Mereka juga aktif berpartisipasi dalam berbagai forum ketenagakerjaan agar lebih banyak perusahaan membuka peluang kerja yang inklusif.

Salah satu inovasi utama Mitra Netra adalah aplikasi Mitranetra Braille Converter, sebuah alat berbasis AI yang mampu mengonversi teks ke Braille dan sebaliknya. Aplikasi ini dikembangkan karena banyak guru di sekolah inklusi kesulitan membaca simbol Braille, terutama untuk matematika dan bahasa Arab.

Keunggulan Aplikasi Berbasis AI

Dengan bantuan AI, aplikasi ini terus berkembang hingga mampu melakukan berbagai hal yang sebelumnya sulit dilakukan oleh tunanetra. Contohnya, memindai teks dari buku cetak atau file digital melalui kamera smartphone atau komputer, mengubah gambar atau tulisan menjadi teks yang bisa dibaca oleh screen reader, mengkonversi rumus matematika dan teks Arab ke format Braille, serta menyediakan papan ketik Braille digital.

Teknologi AI di dalam aplikasi ini juga mampu melakukan tugas-tugas yang sulit dilakukan oleh Optical Character Recognition (OCR) biasa. Misalnya, mengekstrak rumus matematika dari gambar, mengenali huruf Arab dengan harakat, hingga mengubahnya menjadi format digital seperti LaTeX atau MathML.

Aplikasi Mitranetra Arabic Braille Converter bahkan meraih peringkat kelima di ajang Hackathon Microsoft AI for Accessibility (AI4A) Asia Pasifik tahun 2022. Kini, aplikasi ini digunakan di berbagai SLB dan sekolah inklusif di seluruh Indonesia yang memiliki printer Braille. Guru bisa menulis rumus di Microsoft Word, menyalinnya ke aplikasi, lalu otomatis dikonversi ke Braille dan siap dicetak.

Perangkat Portabel untuk Mendukung Kemandirian

Tidak hanya di bidang pendidikan, Mitra Netra juga memperkenalkan perangkat berbasis AI portable yang membantu tunanetra mengenali lingkungan sekitarnya. Bentuknya seperti kacamata yang dilengkapi kamera mini dan sensor cerdas. Perangkat ini mampu membaca teks dari buku secara otomatis, mengenali wajah orang, hingga mendeteksi mata uang atau benda di sekitar pengguna. Semua informasi kemudian dibacakan lewat suara.

Menurut Budi, inovasi ini bukan sekadar proyek teknologi, melainkan langkah nyata menuju kesetaraan. Harapan sederhana mereka adalah agar penyandang tunanetra di Indonesia mendapat kesempatan yang sama di bidang pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan sehari-hari.

Dengan kecerdasan buatan, Yayasan Mitra Netra membuktikan bahwa teknologi seharusnya tidak menciptakan jarak, melainkan menjembatani agar setiap orang, dengan segala keterbatasannya, tetap bisa berdaya dan berkontribusi untuk bangsa.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular