Jumat, Desember 5, 2025
BerandaUncategorizedLSF Kolaborasi dengan ITB Kaji Pemanfaatan AI pada Sensor Film

LSF Kolaborasi dengan ITB Kaji Pemanfaatan AI pada Sensor Film

Kerja Sama LSF dan ITB untuk Menerapkan Teknologi AI dalam Penyensoran Film

Ketua Lembaga Sensor Film (LSF), Naswardi, mengungkapkan bahwa lembaganya sedang menjalin kolaborasi dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mengeksplorasi penggunaan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam mendukung proses penyensoran film. Proyek ini masih berada di tahap awal, yaitu penyusunan studi kelayakan untuk menilai sejauh mana penerapan AI dapat diterapkan oleh LSF.

Menurut Naswardi, saat ini proyek tersebut sedang dalam proses pengerjaan dan akan terus berkembang pada tahun ini. Ia menjelaskan bahwa teknologi AI diharapkan bisa menjadi alat bantu yang efektif bagi 103 petugas sensor film yang saat ini menghadapi tugas berat dalam menilai ribuan materi tayangan dari berbagai sumber.

Penggunaan AI dalam sistem penyensoran diharapkan mampu mempercepat proses seleksi dan meningkatkan akurasi dalam menilai konten yang beredar. Hal ini sangat penting mengingat LSF memprediksi adanya kemungkinan perubahan Undang-Undang Perfilman yang nantinya akan memberikan tanggung jawab tambahan kepada lembaga untuk menilai seluruh bentuk tayangan, termasuk film bioskop, layanan streaming (OTT), hingga tayangan media sosial.

Studi kelayakan yang dilakukan bersama ITB akan memberikan rekomendasi apakah teknologi AI benar-benar dibutuhkan atau ada alternatif lain yang lebih efektif. Naswardi menyampaikan bahwa beberapa teknologi yang saat ini digunakan masih memiliki keterbatasan dalam mengidentifikasi berbagai unsur seperti gambar, dialog, dan gambar bergerak secara bersamaan. Oleh karena itu, LSF sedang mencari solusi terbaik melalui studi kelayakan ini.

Jika hasil kajian menunjukkan bahwa pemanfaatan AI layak diterapkan, maka proyek ini akan berlanjut ke tahap desain dan perencanaan sistem AI yang disesuaikan dengan kebutuhan penyensoran di Indonesia. Dalam praktiknya, proses sensor film yang dilakukan LSF mencakup penilaian terhadap berbagai unsur konten seperti pornografi, kekerasan, narkotika, perjudian, perbuatan melawan hukum, hingga perendahan martabat manusia.

Naswardi menambahkan bahwa penyusunan studi kelayakan ini memerlukan kajian akademis dan metodologis yang komprehensif. Kolaborasi dengan lembaga pendidikan yang memiliki keahlian di bidang teknologi informasi dan sistem cerdas menjadi salah satu langkah penting dalam proses ini.

Ia berharap hasil kajian dapat segera rampung sehingga implementasi teknologi AI dalam penyensoran film bisa dilakukan pada tahun mendatang. Dengan demikian, LSF dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas kerja dalam menjaga etika tayangan di Indonesia.

Melalui inisiatif ini, LSF berupaya menyesuaikan diri dengan perkembangan era digital yang semakin pesat. Selain itu, lembaga ini juga bertekad untuk memastikan bahwa proses penyensoran tetap menjunjung tinggi nilai moral, budaya, dan norma hukum nasional. Dengan menggunakan teknologi AI, LSF berharap bisa memberikan kontribusi nyata dalam menjaga kualitas tayangan yang tersedia di berbagai platform.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular