OpenAI Siap Luncurkan IPO dengan Valuasi Hingga US$1 Triliun
Pengembang ChatGPT, OpenAI Inc., sedang mempersiapkan langkah besar dalam sejarah perusahaan. Dikabarkan bahwa perusahaan tersebut akan melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) yang bisa menempatkan valuasi perusahaan hingga US$1 triliun. Jika hal ini terwujud, maka IPO ini akan menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah.
Menurut laporan dari sumber-sumber yang tidak disebutkan namanya, OpenAI diperkirakan akan mengajukan dokumen IPO ke otoritas pasar modal Amerika Serikat pada paruh kedua 2026. Dalam pembicaraan awal, perusahaan mempertimbangkan penggalangan dana sebesar US$60 miliar. Namun, besaran dana tersebut bisa berubah tergantung pada kondisi pasar dan pertumbuhan bisnis.
Meski rencana ini masih dalam tahap awal, CEO Sam Altman menyampaikan bahwa IPO bukan fokus utama perusahaan saat ini. Menurut juru bicara OpenAI, perusahaan tetap fokus pada pembangunan bisnis yang berkelanjutan dan menjalankan misi untuk memberikan manfaat dari kecerdasan buatan umum (AGI) kepada semua orang.
Langkah Menuju IPO: Fase Baru bagi OpenAI
Langkah menuju IPO ini menjadi tanda awal dari fase baru bagi OpenAI setelah melalui restrukturisasi besar-besaran. Restrukturisasi tersebut dilakukan untuk mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap Microsoft. Pencatatan saham publik diharapkan dapat membuka peluang pendanaan yang lebih efisien, memperkuat kemampuan akuisisi, serta mendukung rencana CEO Sam Altman untuk menggelontorkan investasi besar dalam infrastruktur AI.
Saat ini, OpenAI memiliki valuasi sekitar US$500 miliar. Perusahaan juga diperkirakan mencatat pendapatan tahunan (annualized run rate) sekitar US$20 miliar pada akhir tahun ini. Namun, beban kerugian juga meningkat, yang menjadi tantangan tersendiri.
Dalam siaran langsung pada Selasa (28/10/2025), Altman menyatakan bahwa opsi IPO menjadi arah yang paling masuk akal bagi OpenAI. Ia menilai bahwa kebutuhan modal yang akan datang membuat IPO menjadi jalur yang paling logis.
Restrukturisasi Besar sebagai Fondasi IPO
OpenAI didirikan pada 2015 sebagai organisasi nirlaba. Namun, perusahaan kemudian membentuk struktur baru yang menempatkan entitas nirlaba sebagai pengendali bisnis komersialnya. Tujuan dari restrukturisasi ini adalah untuk memastikan pengembangan AI dilakukan secara aman dan tidak hanya bertujuan profit.
Dalam restrukturisasi terbaru, OpenAI Foundation kini memegang 26% saham di OpenAI Group serta memiliki hak untuk memperoleh tambahan saham jika target tertentu tercapai. Skema ini menjadikan yayasan tersebut sebagai pemegang kepentingan penting dalam kesuksesan finansial OpenAI.
Investor Besar Antusias dengan Rencana IPO
Rencana IPO OpenAI berpotensi menjadi kemenangan besar bagi investor besar seperti SoftBank, Thrive Capital, dan MGX (Abu Dhabi). Sementara itu, Microsoft, yang telah menginvestasikan sekitar US$13 miliar, kini menguasai sekitar 27% saham di OpenAI.
Selain itu, minat pasar terhadap saham berbasis AI semakin meningkat. Awal tahun ini, CoreWeave, perusahaan komputasi awan berbasis AI, melantai di bursa dengan valuasi US$23 miliar dan telah naik hampir tiga kali lipat sejak IPO. Sementara itu, Nvidia baru saja mencetak sejarah sebagai perusahaan pertama yang mencapai valuasi US$5 triliun, menegaskan posisinya sebagai motor utama euforia AI global.
Sebelumnya, The Wall Street Journal melaporkan bahwa IPO OpenAI dapat berlangsung paling cepat pada 2027. Namun, sampai saat ini, perusahaan belum menetapkan tanggal pasti. Meskipun begitu, langkah menuju IPO ini menunjukkan bahwa OpenAI semakin siap untuk memasuki dunia pasar modal.

