Pemanfaatan Teknologi AI Mulai Dianggap Penting oleh Pemerintah Kalteng
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mulai memperhatikan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam berbagai sektor. Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Sekretariat Daerah (Setda) Kalteng, Herson B. Aden, saat menghadiri Dies Natalis ke-25 Program Studi Teknik Informatika Universitas Palangka Raya (UPR) di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng.
Herson menekankan bahwa kolaborasi antara dunia pendidikan dan pemerintah sangat penting dalam pengembangan teknologi berbasis AI. Menurutnya, teknologi ini bisa memberikan efisiensi dan kecepatan dalam proses pemantauan yang sebelumnya dilakukan secara manual.
“Dulu, orang harus berada di jalan selama seharian untuk menghitung kendaraan yang lewat, mulai dari truk, mobil, sepeda motor hingga sepeda. Sekarang semua bisa dilakukan otomatis dengan bantuan AI,” ujarnya.
Integrasi Teknologi AI dalam Berbagai Sektor Strategis
Penerapan teknologi AI dapat diintegrasikan dalam berbagai sektor strategis daerah seperti pengawasan jalan, sungai, dan sistem transportasi. Teknologi ini juga bisa dikombinasikan dengan jaringan CCTV cerdas yang mampu mengenali pola pergerakan, mendeteksi pelanggaran, bahkan memperkirakan tingkat kerusakan jalan atau jembatan.
“Dengan AI, kita tidak hanya sekadar memantau, tapi bisa melakukan analisis yang lebih dalam. Misalnya, berapa volume kendaraan yang melintas setiap jam, berapa debit air sungai, dan bagaimana dampaknya terhadap lingkungan sekitar,” jelasnya.
Pentingnya Penguasaan Keterampilan Teknologi bagi Generasi Muda
Lebih lanjut, Herson menekankan pentingnya penguasaan keterampilan di bidang teknologi, seperti pemrograman (coding) dan analisis data, bagi mahasiswa dan generasi muda. Ia berharap Program Studi Teknik Informatika UPR dapat menjadi pelopor riset dan penerapan AI di Kalimantan Tengah.
“Kita tidak cukup hanya bisa coding, tapi juga harus mampu memanfaatkan hasilnya untuk kemaslahatan masyarakat. Dengan AI, kita bisa mengembangkan sistem pengawasan daerah yang efektif, efisien, dan transparan,” tegasnya.
Ajakan untuk Terus Berinovasi dan Memberikan Kontribusi Nyata
Herson juga mengajak seluruh civitas akademika untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi nyata melalui pengembangan teknologi yang relevan dengan kebutuhan daerah.
“Kita harus punya cara-cara luar biasa dan berpikir jauh lebih maju, agar Kalteng mampu sejajar dengan daerah lain dalam hal inovasi dan transformasi digital,” pungkasnya.
Potensi Penggunaan AI dalam Berbagai Bidang
Teknologi AI memiliki potensi besar dalam berbagai bidang, termasuk pengelolaan infrastruktur, lingkungan, dan transportasi. Dengan kemampuan analisis yang canggih, AI dapat membantu pemerintah membuat keputusan yang lebih tepat dan cepat.
- Contoh penerapan AI dalam pengawasan infrastruktur:
- Pemantauan kondisi jalan dan jembatan secara real-time.
- Deteksi dini kerusakan jalan atau jembatan.
Analisis volume lalu lintas untuk pengaturan lalu lintas yang optimal.
Contoh penerapan AI dalam pengelolaan lingkungan:
- Monitoring kualitas air sungai.
- Prediksi aliran air dan risiko banjir.
- Analisis dampak lingkungan terhadap kegiatan ekonomi.
Peran Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Teknologi
Perguruan tinggi, khususnya program studi teknik informatika, memainkan peran penting dalam pengembangan teknologi AI. Mahasiswa dan dosen diharapkan mampu menciptakan solusi inovatif yang sesuai dengan kebutuhan daerah.
- Beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Melakukan penelitian dan pengembangan teknologi AI.
- Mengadakan kerja sama dengan pemerintah dan industri.
- Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang teknologi.
Tantangan dan Peluang di Masa Depan
Meskipun ada banyak peluang, pengembangan teknologi AI juga menghadapi tantangan, seperti keterbatasan sumber daya dan kurangnya kesadaran masyarakat. Namun, dengan komitmen dan kerja sama yang kuat, Kalteng bisa menjadi contoh dalam penerapan teknologi modern.
- Tantangan yang mungkin dihadapi:
- Keterbatasan anggaran untuk pengembangan teknologi.
- Kurangnya tenaga ahli di bidang AI.
Kesulitan dalam mengubah mindset masyarakat terhadap teknologi baru.
Peluang yang bisa dimanfaatkan:
- Peningkatan efisiensi pelayanan publik.
- Pengembangan ekonomi kreatif berbasis teknologi.
- Peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui layanan yang lebih baik.

