Sabtu, Desember 6, 2025
BerandaUncategorizedChina Berhasil Ciptakan Kacamata Pintar, Bayar dengan Lihat QR Code

China Berhasil Ciptakan Kacamata Pintar, Bayar dengan Lihat QR Code

Inovasi Kacamata Pintar Berbasis AI di Tengah Pasar Domestik yang Menjanjikan

Pengembangan kacamata berbasis kecerdasan buatan (AI) di China telah menunjukkan kemajuan signifikan. Teknologi ini memungkinkan pengguna melakukan pembayaran di toko hanya dengan menatap kode QR dan memberi perintah suara. Hal ini menjadi salah satu contoh keunggulan ekosistem teknologi di Negeri Tirai Bambu, yang terus berkembang pesat.

CEO Rokid, Misa Zhu, menyampaikan bahwa pasar domestik China memiliki potensi besar karena layanan seperti Meta diblokir. Dengan demikian, peluang untuk pengembangan teknologi wearable semakin terbuka lebar. Menurut laporan dari IDC, penjualan kacamata pintar di China diprediksi akan tumbuh hingga 116 persen setiap tahun pada 2025. Faktor utama yang mendorong pertumbuhan ini adalah digitalisasi kehidupan masyarakat, mulai dari pembayaran hingga layanan transportasi melalui ponsel.

Zhu menjelaskan bahwa infrastruktur digital China jauh lebih maju dibandingkan wilayah Barat. Contohnya, penggunaan kode pembayaran QR di toko sudah lebih berkembang dibandingkan di Eropa dan Amerika Serikat. Ini menunjukkan bahwa masyarakat China sudah sangat terbiasa dengan transaksi digital yang cepat dan efisien.

Perusahaan Besar Ikut Meramaikan Pasar

Banyak perusahaan besar juga turut meramaikan pasar kacamata pintar. Misalnya, Xiaomi, RayNeo, Thunderobot, dan Kopin mengambil peran penting dalam inovasi ini. Xiaomi bahkan disebut sebagai “kuda hitam” karena kacamata AI-nya menjadi produk smart glasses terlaris nomor tiga pada paruh pertama 2025, meski baru tersedia selama sekitar satu minggu.

Rokid juga menarik perhatian dengan kampanye crowdfunding di Kickstarter yang berhasil mengumpulkan lebih dari 4 juta dolar AS (sekitar Rp 66 miliar). Zhu menyatakan bahwa Rokid tidak hanya belajar dari perusahaan global, tetapi juga menyasar pasar domestik dan internasional dengan strategi yang berbeda. Pengguna dapat mengakses aplikasi China saat berada di China, serta aplikasi internasional ketika berada di luar negeri.

Selain itu, Rokid tidak mengunci produknya pada satu model AI. Perusahaan ini terbuka menggunakan OpenAI, serta dapat terhubung dengan Llama, Gemini, dan Grok. Hal ini membuat pengguna lebih puas dengan fleksibilitas yang ditawarkan.

Fitur Canggih dan Demonstrasi Menarik

Dalam demonstrasi di Hangzhou, Rokid menampilkan fitur terjemahan simultan. Saat seorang pegawai berbicara dalam bahasa Mandarin, teks Inggris fosfor hijau muncul di bagian dalam lensa kacamata. Ini menunjukkan kemampuan teknologi yang sangat canggih dan siap digunakan dalam situasi nyata.

Namun, meskipun antusiasme meningkat, adopsi massal masih membutuhkan waktu. Will Greenwald, penulis PCMag, menilai pengalaman pengguna harus ditingkatkan agar lebih mulus. Selain itu, isu privasi menjadi perhatian besar. Kacamata yang bisa merekam hampir sepanjang waktu menimbulkan potensi masalah regulasi.

Optimisme di Tengah Tantangan

Meski ada tantangan, para pelaku industri tetap optimistis. Zhu menutup wawancaranya dengan harapan bahwa kacamata AI akan menjadi perangkat utama bagi masyarakat di masa depan. “Hari ini, kacamata AI kami masih menjadi pelengkap ponsel,” katanya.

“Namun dalam waktu dekat… ponsel justru akan menjadi aksesori untuk kacamata.” Ini menunjukkan visi jangka panjang perusahaan dalam mengubah cara manusia berinteraksi dengan teknologi.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular