Pertumbuhan Penggunaan Kecerdasan Buatan di Indonesia
Penggunaan kecerdasan buatan (AI) di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan dalam dua tahun terakhir. Berdasarkan laporan Work Trend Index 2024 dari Microsoft dan LinkedIn, sebanyak 92% pekerja profesional di Indonesia menggunakan AI generatif untuk mendukung aktivitas kerja mereka. Mulai dari menyusun laporan, membuat konten hingga menganalisis data, teknologi ini menjadi alat penting dalam berbagai bidang.
Dari sisi korporasi, riset yang dilakukan oleh AWS dan Strand Partners menunjukkan bahwa sekitar 18 juta bisnis di Indonesia telah mengadopsi AI. Angka ini mencakup sekitar 28% dari total bisnis di negara tersebut. Namun, hanya 10% dari perusahaan-perusahaan ini yang memanfaatkan AI secara strategis, misalnya untuk pengembangan produk baru atau otomatisasi skala besar. Sementara itu, sebanyak 76% perusahaan masih terbatas pada penggunaan dasar seperti efisiensi dan otomasi proses administratif.
Secara global, laporan Microsoft menyebutkan bahwa lebih dari 1,2 miliar orang di dunia kini menggunakan teknologi AI dalam berbagai bentuk. Ini menjadikannya teknologi dengan adopsi tercepat sepanjang sejarah, bahkan melampaui internet dan smartphone.
Peluang Bisnis di Industri Telekomunikasi
Melihat besarnya potensi adopsi AI, industri telekomunikasi melihatnya sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. Salah satunya adalah Telkomsel yang bekerja sama dengan OpenAI untuk menawarkan paket Telkomsel × ChatGPT Go. Paket ini memungkinkan pengguna mengakses layanan ChatGPT versi ekonomis dengan harga mulai dari Rp 50.000. Termasuk kuota data khusus untuk aplikasi ChatGPT dan langganan hingga dua bulan. Setelah masa promo berakhir, harga langganan reguler sekitar Rp 75.000 per bulan.
Direktur Marketing Telkomsel, Derrick Heng, menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya perusahaan memperluas ekosistem digital nasional. “Kami ingin menghadirkan pengalaman AI yang relevan dan mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya dalam rilis ke ZONA GADGET.co.id, Minggu (3/11).
Managing Director International OpenAI, Oliver Jay, menambahkan bahwa kolaborasi ini membuka akses AI yang lebih luas di kawasan dengan potensi pengguna digital terbesar di Asia Tenggara. “Melalui ChatGPT Go dan jaringan Telkomsel, kami berharap lebih banyak orang dapat menjelajahi ide, belajar, dan bekerja dengan bantuan AI,” katanya.
Peran Telkomsel dalam Memperluas Literasi Digital
Dengan basis lebih dari 170 juta pelanggan, Telkomsel memiliki posisi strategis untuk memperluas literasi digital dan penggunaan AI hingga ke daerah yang selama ini belum tersentuh layanan premium. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat, terutama di wilayah-wilayah yang sebelumnya tidak memiliki akses yang memadai terhadap teknologi AI.
Dengan inisiatif ini, Telkomsel tidak hanya menawarkan layanan teknologi, tetapi juga berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang manfaat AI dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, diharapkan masyarakat bisa lebih mudah memanfaatkan teknologi ini untuk berbagai kebutuhan, baik dalam pendidikan, pekerjaan maupun kehidupan pribadi.

