Jumat, Desember 5, 2025
BerandaUncategorizedAmazon Potong 14.000 Karyawan, Fokus pada AI

Amazon Potong 14.000 Karyawan, Fokus pada AI

Perusahaan Raksasa Mengumumkan PHK Massal

Amazon, salah satu perusahaan e-commerce terbesar di dunia, mengumumkan pada Selasa, 28 Oktober 2025 bahwa akan melakukan PHK massal. Sebanyak 14.000 posisi pekerjaan korporat akan dikurangi. Alasan utamanya adalah perusahaan lebih mempercayai kecerdasan buatan (AI) dan berupaya untuk memangkas pengeluaran gaji pegawai.

Awal tahun ini, CEO Amazon, Andy Jassy, menyatakan bahwa investasi perusahaan dalam teknologi AI akan memungkinkan bisnis menjadi lebih efisien, sehingga mengurangi kebutuhan tenaga kerja manusia. Beth Galetti, wakil presiden senior untuk pengalaman dan teknologi sumber daya manusia, dalam pesan yang dibagikan kepada para karyawan, menyebutkan bahwa Amazon kemungkinan akan melakukan PHK besar-besaran.

“Yang perlu kita ingat adalah dunia berubah dengan cepat,” katanya. “Generasi AI ini adalah teknologi paling transformatif yang pernah kita lihat sejak internet, dan memungkinkan perusahaan berinovasi jauh lebih cepat daripada sebelumnya.”

Amazon telah berinvestasi cukup besar dalam teknologi AI generatif. Perusahaan tersebut berencana menginvestasikan dana sebesar US$ 10 miliar untuk kampus inovasi AI baru di Carolina Utara. Pemanfaatan AI ditujukan untuk mengintegrasikan kecerdasan buatan ke dalam produk-produk seperti asisten suara Alexa, serta perangkat belanja e-commerce.

Dalam panggilan konferensi dengan analis industri pada Mei, Jassy menyoroti potensi pertumbuhan bisnis komputasi awan Amazon Web Services (AWS). “Dalam beberapa hal, ini merupakan titik kritis peralihan dari sumber daya manusia ke infrastruktur teknologi,” ujar Neil Saunders, analis dan direktur pelaksana GlobalData, melalui email.

Amazon merupakan pemberi kerja swasta terbesar kedua di AS dengan 1,5 juta karyawan di seluruh dunia. Perusahaan ini berada di posisi kedua setelah Walmart. “PHK yang dilakukan Amazon berskala besar dan merupakan bentuk pembersihan menyeluruh terhadap tenaga kerja korporat Amazon,” ujar Saunders.

Saat Amazon memangkas tenaga kerja, perusahaan tersebut juga mengumumkan rencana untuk mempekerjakan 250.000 pekerja musiman untuk pekerjaan pergudangan dan transportasi selama liburan. Hal ini menunjukkan adanya penyesuaian strategi perusahaan dalam menghadapi perubahan pasar.

Pengumuman PHK besar-besaran Amazon menjadi berita utama di berbagai media besar dan memicu reaksi keras di media sosial. Banyak pengguna menyebutnya sebagai akhir dari era pekerjaan yang stabil, beberapa bahkan menyamakannya dengan awal mula Depresi Hebat masa kini.

“Apakah Amazon menggantikan manusia dengan robot?” tanya seorang netizen. Pengguna media sosial lainnya mengatakan bahwa Amazon fokus pada otomatisasi dan AI. “Manusia disingkirkan, dan robot masuk,” kata mereka.

Seorang pengguna ketiga merangkum sentimen tersebut. Ia mengatakan, “Ini bukan sekadar PHK. Ini adalah perjuangan abadi antara bertahan hidup yang didorong oleh tenaga kerja dan ambisi yang didorong oleh modal. Ketika efisiensi mengalahkan empati, orang-orang dipandang sebagai beban, bukan kontributor.”

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular