Zona Gadget, JAKARTA
– Di masa serba digital yang kian maju, teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) berada di antara sektor-sektor dengan prospek terbesar dan sangat penting.
Mengenali betapa vitalnya kontribusi AI dalam bidang industri serta kehidupan sehari-hari, BINUS University menjadi pionir dengan memasukkan pendekatan pendidikan AI secara komprehensif pada jenjang perkuliahan di Indonesia.
Menghadapi tantangan tersebut, Rektor BINUS University Dr. Nelly, S.Kom., M.M., menyampaikan bahwa kampusnya berperan sebagai pemuka dalam mendukung pembangunan kurikulum AI di Indonesia dan membentuk generasi muda agar dapat menjadi pemimpin di masa depan teknologi.
“Nelly menyatakan bahwa Binus University tetap berkomitmen untuk terus memajukan kualitas pendidikan di tanah air,” ketika ia memberi pidato pada acara Seminar Studium Generale bertemakan ‘Peluang Kerja Kreatif Bersama AI’, yang diselenggarakan di kawasan Kemanggisan, Jakarta, Jumat (2/5/2025).
Selaku institusi pendidikan yang sudah aktif selama sekitar 45 tahun, BINUS mengerjakan peningkatan pada kurikulum-kurikulum berteknologi yang sesuai dengan permintaan jaman.
Nelly mengatakan bahwa proses adopsi kecerdasan buatan di BINUS University sudah dimulai sejak tahun 2021, dengan penekanan pada penguatan transformasi yang didukung oleh teknologi di seluruh departemen.
Teknologi AI digunakan untuk mengoptimalkan ketepatan dalam merancang proses penerimaan siswa baru, mempersingkat pembuatan Dokumen Pendamping Ijazah (DPI) berkat dukungan dari generatif AI, dan juga membantu dalam menyokong keputusan instansi yang lebih presisi.
“Langkah ini menciptakan efisiensi yang signifikan sambil menyediakan manfaat tambahan untuk siswa dan sektor bisnis,” jelasnya.
Selanjutnya, pengintegrasian AI semakin meluas dalam beragam bidang pendidikan dan layanan. Ini mencakup AI Tutor yang mendukung dosen memberi masukan akademis khusus setiap mahasiswa, Beelingua untuk belajar bahasa internasional dengan metode gamefikasi dan pengecekan tata bahasa otomatis oleh AI, serta sistem anjuran bacaan cerdas pada perpustakaan daring.
Ini semua adalah tindakan konkret BINUS untuk menghasilkan suatu metode pembelajaran yang fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan generasi mendatang.
Sebagai pemula dalam program kecerdasan buatan di sektor pendidikan Indonesia, Nelly menyatakan bahwa BINUS University yakin teknologi harus digunakan sebagai sarana untuk memperbaiki kualitas hidup manusia.
“Nely mengatakan bahwa mereka terus memotivasi mahasiswa untuk menciptakan karya, melakukan inovasi, serta menyelesaikan masalah negara melalui solusi yang didasari oleh kecerdasan buatan,” katanya.
Sebaliknya, Dekan Sekolah Ilmu Komputer dan Profesor dalam Kecerdasan Buatan Prof. Dr. Ir. Derwin Suhartono, S.Kom., MTI menyebut antusiasme publik terhadap program studi kecerdasan buatan cukup tinggi. Ini tercermin melalui jumlah pendaftar calon mahasiswa baru.
“Maka, dengan harapan tersebut, kami berharap generasi muda dapat mengembangkan teknologi sendiri dan menjadi pencipta bukan sekadar konsumen,” ungkap Derwin.
Menurut Derwin, kecerdasan buatan atau AI tidak hanya dibahas di satu jurusan saja.
“Setiap orang menerima pendidikan dasar, apakah itu di departemen komunikasi, sastra, atau teknik semuanya mempelajari fundamentai kecerdasan buatan,” jelas Derwin.

