Kamis, Desember 18, 2025
Beranda blog Halaman 11

Mulai tahun baru dengan ekosistem Xiaomi yang lebih cerdas

0

Momentum Akhir Tahun dengan Penawaran Menarik dari Xiaomi

Akhir tahun sering kali menjadi momen yang dinantikan, baik untuk merayakan pencapaian, berkumpul bersama keluarga, maupun memulai resolusi baru. Dalam rangka menyambut tahun baru, Xiaomi Indonesia menghadirkan program spesial bernama Xiaomi 12.12 Year End Festival. Program ini menawarkan berbagai penawaran menarik untuk produk ekosistem pintar, mulai dari hiburan keluarga, kebugaran, hingga perangkat rumah tangga. Diskon yang ditawarkan bisa mencapai hingga Rp1.500.000, sehingga masyarakat dapat menyambut tahun baru dengan lebih cerdas dan praktis.

Program ini akan berlangsung hingga 15 Desember 2025 dan bisa dinikmati melalui berbagai saluran penjualan Xiaomi, baik secara online maupun offline. Di platform online, pengguna bisa mengaksesnya melalui Mi.com, Tokopedia, Shopee, Blibli, Lazada, dan TikTok Shop. Sementara itu, di toko fisik seperti Xiaomi Store, Xiaomi Shop, dan Erafone juga tersedia berbagai penawaran menarik.

Perangkat Pintar untuk Aktivitas Akhir Tahun

Menjelang akhir tahun yang penuh aktivitas, REDMI 15C menjadi pilihan yang sangat rasional bagi pengguna yang membutuhkan perangkat tahan lama tanpa biaya besar. Dengan baterai sebesar 6000 mAh, perangkat ini siap mendampingi kegiatan harian, baik untuk agenda keluarga maupun maraton hiburan. Layar lega dan performa gesit menjadikannya nyaman digunakan sepanjang hari. Harganya yang dimulai dari satu jutaan membuatnya menjadi pilihan praktis bagi siapa pun yang ingin menutup tahun dengan perangkat yang awet dan bisa diandalkan.

Hiburan Keluarga yang Lebih Imersif

Xiaomi Smart TV Series kembali menjadi sorotan dalam program ini. Salah satu model yang menarik perhatian adalah Xiaomi TV S Mini LED 55”. Dengan panel QD-Mini LED, 308 zona redup independen, serta dukungan Dolby Vision® IQ dan Dolby Atmos®, TV ini memberikan pengalaman menonton premium di rumah. Integrasi Xiaomi Home juga memudahkan pengguna dalam mengatur perangkat rumah pintar hanya melalui satu layar.

Selain model flagship tersebut, Xiaomi juga menawarkan promo menarik untuk jajaran TV lainnya. Misalnya, Xiaomi TV A Pro 2026 43” dibanderol dengan harga Rp3.399.000 dan Xiaomi TV A 2025 32” bisa dibeli dengan harga spesial Rp1.599.000. Pilihan harga dan ukuran yang lebih luas memungkinkan pengguna memilih Smart TV sesuai kebutuhan, baik untuk kamar tidur maupun ruang keluarga.

Smartphone Xiaomi untuk Momen Akhir Tahun

Akhir tahun menjadi momen ideal untuk upgrade smartphone, terutama bagi mereka yang ingin mengabadikan momen liburan dengan kualitas terbaik. Xiaomi 14, flagship yang dilengkapi kamera Leica Summilux dan performa kelas profesional, kini hadir dengan potongan harga hingga Rp1.500.000 selama festival ini.

Bagi pengguna yang mencari keseimbangan antara performa, desain, dan nilai, Redmi Note 14 Pro 5G Series juga menawarkan penawaran spesial dengan diskon hingga Rp400.000. Dilengkapi kamera 200MP OIS, layar AMOLED 1.5K, dan performa bertenaga, seri ini menjadi pilihan terbaik di kelasnya, terutama bagi pengguna muda yang ingin upgrade tanpa kompromi.

Wearables Xiaomi untuk Kesehatan dan Olahraga

Untuk membantu mewujudkan resolusi hidup lebih sehat, Xiaomi Watch S4 41mm menjadi pendamping ideal. Perangkat ini menawarkan pemantauan kesehatan komprehensif, termasuk suhu kulit, fitur keamanan bawaan, prediksi siklus menstruasi yang presisi, serta mode olahraga yang lengkap. Cocok untuk pengguna dengan rutinitas aktif maupun pemula yang ingin mulai bergerak.

Selain itu, ekosistem wearables Xiaomi semakin lengkap dengan promo untuk perangkat lainnya. Xiaomi OpenWear Stereo dengan diskon hingga Rp400.000 menjadi pilihan ideal untuk olahraga berkat desain open-ear yang nyaman dan kabel titanium memory. Produk wearable lain seperti Redmi Watch 5 dan banyak perangkat audio lainnya dari Xiaomi juga mendapatkan harga spesial, memberikan lebih banyak opsi untuk memulai 2026 dengan gaya hidup lebih seimbang.

Rumah Bersih dan Lebih Praktis

Xiaomi Robot Vacuum H40 memudahkan rutinitas bersih-bersih menjelang akhir tahun. Dengan daya hisap 10.000 Pa, fungsi 2-in-1 sapu dan pel, serta baterai besar 5.200 mAh, perangkat ini mampu membersihkan rumah secara efisien sepanjang hari. Sistem navigasi LDS memastikan setiap sudut rumah terpetakan dengan cepat dan akurat.

Selain itu, rangkaian Xiaomi Smart Home lainnya juga hadir dengan penawaran menarik. Xiaomi Smart Camera, hingga berbagai smart home appliances lainnya seperti Mijia Air Conditioner Pro Eco 5-Star 1.0 PK Inverter dan Mijia Refrigerator Cross Door 510L mendapat potongan mulai dari satu juta rupiah. Pengguna dapat dengan mudah membangun smart home terintegrasi lewat integrasi aplikasi Xiaomi Home dan HyperOS, menjadikan rumah lebih nyaman dan efisien di tahun baru.

Manfaatkan Kesempatan Diskon Xiaomi 12.12 Year End Festival

Dengan berbagai penawaran menarik, Xiaomi 12.12 Year End Festival menjadi momen tepat untuk menghadirkan rumah pintar dan gaya hidup cerdas dengan penawaran terbaik sepanjang tahun. Manfaatkan kesempatan ini untuk membawa pulang produk favorit dari ekosistem Xiaomi, mulai dari perangkat kebersihan, alat keamanan rumah, hingga smartphone flagship dengan harga spesial dan bonus eksklusif.

Disney Laporkan Google Diduga Menyelundupkan Hak Cipta untuk Pengembangan AI

0

Google Dikabarkan Terlibat dalam Pelanggaran Hak Cipta oleh Disney

Sebuah perusahaan teknologi besar, Google, kini tengah dihadapkan pada tuduhan dari Disney terkait penggunaan foto dan video yang tidak sah dalam model kecerdasan buatan (AI) mereka. Tuduhan ini menyatakan bahwa Google menggunakan konten yang dilindungi hak cipta tanpa izin dari Disney, termasuk karakter dan karya-karya dari film populer seperti “The Lion King”, “Frozen”, dan “Deadpool”.

Surat yang dikeluarkan oleh Disney menuduh bahwa Google beroperasi seperti mesin penjual otomatis virtual yang mampu menciptakan, menampilkan, dan mendistribusikan salinan dari perpustakaan karakter Disney secara massal. Hal ini menimbulkan kekhawatiran besar terhadap integritas dan hukum hak cipta dalam pengembangan teknologi AI.

Selain itu, surat tersebut juga menyebutkan bahwa banyak gambar yang melanggar hak cipta yang dihasilkan oleh Layanan AI Google diberi merek dengan logo Gemini Google. Ini secara salah menyiratkan bahwa eksploitasi hak kekayaan intelektual Disney oleh Google telah disetujui dan didukung oleh Disney. Hal ini menjadi isu yang sangat serius karena bisa merusak hubungan antara dua perusahaan besar tersebut.

Google belum memberikan respons resmi terkait tuduhan ini. Namun, pihak perusahaan mengatakan bahwa mereka akan memperhatikan kasus ini secara seksama. Seorang juru bicara Google menjelaskan bahwa mereka memiliki hubungan yang sudah lama terjalin dan saling menguntungkan dengan Disney. Mereka akan terus bekerja sama dengan perusahaan tersebut.

“Secara umum, kami menggunakan data publik dari web terbuka untuk mengembangkan AI kami, dan telah mengembangkan kontrol hak cipta inovatif tambahan seperti Google-extended dan Content ID untuk YouTube, yang memberikan situs web dan pemegang hak cipta kendali atas konten mereka,” ujar juru bicara Google.

Di sisi lain, tuduhan ini terjadi tepat pada saat Disney sedang menjalin kerja sama dengan OpenAI. Disney akan berinvestasi sebesar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 16,64 triliun kepada OpenAI. Kerja sama ini bertujuan untuk melegalkan model generasi video dan audio milik OpenAI, Sora 2, agar dapat digunakan ribuan karakter milik Disney.

CEO Disney, Bob Iger, menjelaskan bahwa perjanjian ini tidak mencakup hak cipta atas penampilan atau suara para artis. Ia juga menekankan bahwa kemajuan pesat kecerdasan buatan menandai momen penting bagi industri ini. Melalui kolaborasi dengan OpenAI, Disney akan secara bijaksana dan bertanggung jawab memperluas jangkauan narasi mereka melalui kecerdasan buatan generatif, sambil tetap menghormati dan melindungi para pencipta dan karya mereka.

Dengan situasi ini, dunia teknologi dan hiburan semakin sadar akan pentingnya perlindungan hak cipta dalam era AI. Perusahaan-perusahaan besar seperti Google dan Disney harus terus memastikan bahwa pengembangan teknologi tidak mengorbankan hak-hak intelektual yang sah. Kemitraan strategis seperti ini akan menjadi contoh bagaimana bisnis dan inovasi dapat berjalan bersama tanpa mengabaikan etika dan hukum.

Gunakan Trade AI, Purbaya Klaim Terima Rp1,2 Miliar dari 145 Dokumen Impor

0

Penerapan Teknologi AI dalam Pengawasan Kepabeanan

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan mulai menerapkan sistem Trade AI, sebuah teknologi artificial intelligence (AI) yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengawasan kepabeanan. Sistem ini diimplementasikan di pelabuhan-pelabuhan utama, termasuk Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menjelaskan bahwa dalam uji coba tahap awal, Trade AI berhasil mengamankan potensi penerimaan negara sebesar Rp1,2 miliar. Angka tersebut diperoleh dari analisis otomatis terhadap 145 dokumen Pemberitahuan Impor Barang (PIB).

“Ketika kita coba cek lagi di lapangan segala macam, kita dapat Rp1,2 miliar tambahan. Jadi lumayan itu,” kata Purbaya dalam konferensi pers di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (12/12/2025). Meskipun angka tersebut masih relatif kecil dibandingkan total penerimaan negara, uji coba awal ini menunjukkan bahwa digitalisasi pengawasan bisa menutup celah kebocoran secara efektif dan efisien.

Purbaya menyebutkan bahwa uji coba perdana ini telah menghasilkan pendapatan yang jelas. “Dari sampel kecil, saya dapat Rp1 miliar dengan mudah kira-kira,” jelasnya. Sistem Trade AI dirancang untuk mendeteksi praktik manipulasi nilai transaksi seperti under-invoicing, over-invoicing, hingga pencucian uang berbasis perdagangan (trade-based money laundering).

Integrasi dengan CEISA 4.0

Trade AI akan terintegrasi penuh dengan CEISA 4.0, sistem yang digunakan untuk membantu analisis nilai pabean, klasifikasi barang, serta verifikasi dokumen. Purbaya menekankan bahwa integrasi ini sangat penting untuk pengambilan keputusan yang strategis.

“Saat saya mengunjungi kantor Bea Cukai di Cikarang, saya diskusi dengan petugas yang memeriksa dokumen. Itu dilakukan dengan manual, satu-satu. Sehari dia cuma bisa 10—14 PIB yang bisa dicek, jadi lambat sekali. Dengan Trade AI ini, pembandingannya dengan harga pasar hampir otomatis sampai bisa dihitung kekurangan berapa bayar tarifnya,” ungkap Purbaya.

Investasi untuk Pengembangan Sistem

Purbaya menjelaskan bahwa pengembangan Trade AI saat ini dilakukan secara mandiri oleh tim internal Bea Cukai dengan memanfaatkan infrastruktur yang sudah tersedia. Hal ini membuat tidak ada beban anggaran yang signifikan.

Namun, Purbaya memproyeksikan perlu sekitar Rp45 miliar investasi tambahan untuk meningkatkan kapabilitas sistem agar dapat beroperasi secara nasional dengan fitur yang lebih canggih. Ia optimistis proyek ini akan memberikan imbal hasil investasi yang menguntungkan bagi kas negara.

“Kelihatannya proyek ini akan menguntungkan ke depan. Kalau semakin lama, semakin canggih, harusnya semakin besar keuntungannya,” jelas Purbaya. Ia yakin bahwa semakin canggih sistem yang dibangun, semakin besar pula potensi kebocoran yang dapat dicegah.

Manfaat Digitalisasi dalam Pengawasan Kepabeanan

Digitalisasi pengawasan kepabeanan melalui Trade AI diharapkan dapat meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam proses pemeriksaan dokumen impor. Dengan kemampuan analisis otomatis, sistem ini mampu mendeteksi potensi kebocoran pajak dan penipuan nilai transaksi yang sering kali sulit dideteksi melalui metode manual.

Selain itu, sistem ini juga diharapkan dapat mengurangi beban kerja petugas di lapangan. Dengan bantuan AI, petugas tidak perlu melakukan pemeriksaan satu per satu, sehingga waktu dan sumber daya dapat dialokasikan lebih efektif.

Trade AI juga akan menjadi bagian dari transformasi digital pemerintah dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara. Dengan sistem yang lebih canggih dan terintegrasi, pemerintah berharap dapat memperkuat sistem pengawasan kepabeanan secara keseluruhan.

Harga HP OPPO Find X9 Turun? Cek Spesifikasi dan Update Terbaru 2025

0

Penjelasan Spesifikasi dan Performa OPPO Find X9

OPPO Find X9 hadir dengan layar AMOLED fleksibel berukuran 6,59 inci yang menawarkan resolusi FHD+. Layar ini didukung oleh refresh rate 120Hz dan tingkat kecerahan hingga 1800 nits. Desain bezel ultra-tipis memberikan pengalaman penggunaan yang imersif.

Perangkat ini ditenagai oleh chipset MediaTek Dimensity 9500 yang dibuat dalam proses fabrikasi 3nm. CPU octa-core dengan kecepatan hingga 4,21GHz dan GPU Arm G1-Ultra memberikan performa stabil untuk berbagai aktivitas, termasuk multitasking dan gaming berat.

Untuk RAM, tersedia konfigurasi 12GB atau 16GB LPDDR5X berkecepatan tinggi. Penyimpanan internal UFS 4.1 hadir dalam pilihan 256GB maupun 512GB. Sayangnya, tidak ada slot microSD untuk ekspansi tambahan.

Sistem operasi ColorOS 16 berbasis Android terbaru disertakan sejak peluncuran. Dukungan eSIM dan dual SIM 5G memberikan fleksibilitas dalam hal konektivitas. Desain perangkat juga telah memenuhi sertifikasi IP66, IP68, dan IP69, sehingga tahan terhadap debu dan air.

Kamera Hasselblad dan Kemampuan Videografi

Kamera menjadi salah satu daya tarik utama dari OPPO Find X9. Perangkat ini dilengkapi dengan konfigurasi triple kamera 50MP yang mencakup wide, ultra-wide 120 derajat, dan telephoto dengan zoom digital hingga 18x. Fitur Super Zoom mampu mencapai pembesaran hingga 120x.

Perekaman video mendukung format profesional seperti Dolby Vision HDR. Pengguna dapat merekam hingga 4K pada 120fps dengan stabilitas baik. Format LOG memberikan keleluasaan bagi pengeditan video.

Kamera depan mampu merekam dalam resolusi 4K pada 60fps. Fitur time-lapse dan pemrosesan AI meningkatkan kualitas hasil rekaman. Secara keseluruhan, sektor kamera menjadi salah satu nilai terbaik dari OPPO Find X9.

Update Harga OPPO Find X9 per Desember 2025

Harga OPPO Find X9 secara resmi berada di rentang Rp14,999 juta hingga Rp16,999 juta. Varian dasar 12/256GB dijual mulai Rp14,999 juta sesuai harga peluncuran. Sementara varian 12/512GB tersedia di kisaran Rp16,999 juta.

Pada 12 Desember 2025, harga perangkat ini masih stabil tanpa perubahan. Tidak ada penurunan atau kenaikan signifikan setelah sekitar satu bulan rilis. Kondisi ini umum terjadi untuk flagship dengan permintaan stabil.

OPPO Find X9 bersaing di pasar premium bersama Vivo X300 Series dan Samsung Galaxy S25 Series. iPhone 17 Series menjadi kompetitor kuat pada segmen kamera dan ekosistem. POCO F8 Ultra juga masuk radar sebagai opsi harga lebih agresif.

Pre-order perangkat sebelumnya dibuka mulai 29 Oktober hingga 10 November 2025. Banyak pengguna memanfaatkan promo cashback hingga Rp2 juta pada masa tersebut. Setelah masa pre-order berakhir, harga kembali ke tingkat normal.

OPPO Find X9 tetap mempertahankan harga resmi hingga Desember 2025 tanpa penurunan. Perangkat ini menawarkan kombinasi performa, kamera Hasselblad, dan baterai besar 7025mAh.

Untuk pengguna yang mencari flagship berkualitas, Find X9 masih menjadi pilihan solid. Bagi yang menunggu penurunan harga, kemungkinan perubahan baru terjadi beberapa bulan ke depan.

SOUNDLIFE Perkenalkan Alat Bantu Dengar AI Resmi di Indonesia, Tawarkan Program Uji Coba

0

Teknologi Pendengaran Berkembang dengan Bantuan AI

Selama beberapa tahun terakhir, teknologi pendengaran telah mengalami perkembangan yang signifikan. Setiap generasi dan inovasi baru menawarkan kualitas suara yang lebih jernih, penggunaan baterai yang lebih efisien, serta kemampuan koneksi yang lebih baik. Namun, salah satu tantangan utama dalam bidang ini tetap ada, yaitu kesulitan dalam memahami percakapan di lingkungan yang berisik. Kini, sebuah perusahaan di Indonesia memberikan solusi baru yang menjanjikan.

SOUNDLIFE Hearing Center resmi meluncurkan dua alat bantu dengar berbasis kecerdasan buatan (AI) pertama di negara ini. Kedua perangkat tersebut menggunakan teknologi Deep Neural Network (DNN), sistem pemrosesan suara yang bekerja mirip dengan cara otak manusia berfungsi. Saat ini, hanya sedikit produsen alat bantu dengar di dunia yang mengembangkan perangkat dengan chip DNN khusus, seperti Phonak dan ReSound.

Model terbaru dari kedua merek tersebut, yakni Phonak Infinio Ultra Sphere dari Swiss dan ReSound Vivia dari Denmark, kini tersedia di Indonesia melalui SOUNDLIFE. CEO SOUNDLIFE Hearing Center, IM Chen, menjelaskan bahwa AI tidak hanya memperkuat suara, tetapi juga mampu memahami pola, mengenali konteks, dan menonjolkan suara manusia bahkan di lingkungan yang sangat berisik. Hasilnya adalah suara yang terdengar lebih alami, sehingga pengguna tidak lagi merasa lelah hanya untuk mengikuti percakapan.

Phonak Infinio Ultra Sphere: Solusi untuk Lingkungan Dinamis

Phonak Infinio Ultra Sphere adalah alat bantu dengar AI pertama di dunia yang dilengkapi chip DNN khusus. Perangkat ini dirancang untuk digunakan dalam situasi nyata, sehingga tetap optimal di lingkungan dinamis seperti restoran sibuk, rapat cepat, jalanan bising, atau percakapan yang berubah dalam hitungan detik. Chip Deepsonic AI di dalamnya dilatih menggunakan 22 juta sampel suara nyata, sehingga mampu membedakan ucapan dan kebisingan dengan presisi yang tinggi. Teknologi Spheric Speech Clarity 2.0 meningkatkan kejernihan ucapan hingga 10 desibel (dB), membuat percakapan tetap mudah diikuti meski lingkungan tidak mendukung.

Hasil akhirnya sederhana: perangkat dapat bekerja secara diam-diam di belakang layar, memungkinkan pengguna mendengar dengan lebih mudah sepanjang hari.

ReSound Vivia: Alat Bantu Dengar Terkecil dengan Performa Maksimal

Jika Phonak menawarkan kekuatan, ReSound menawarkan ketenangan. ReSound Vivia adalah alat bantu dengar AI terkecil di dunia yang menggunakan chip DNN khusus. Bentuknya ringkas, ringan, dan hampir tidak terlihat, tetapi tetap kuat menghadapi kebisingan. Dengan dukungan Bluetooth LE Audio dan Auracast, perangkat ini menyederhanakan cara pengguna terhubung dengan ponsel, televisi, dan perangkat lainnya.

Chip DNN-nya dilatih menggunakan 13,5 juta kalimat percakapan, sehingga perangkat dapat mengenali pola kebisingan dan meredamnya secara cerdas. Hasilnya adalah suara bicara yang lebih natural, bahkan di ruang yang ramai. Meskipun ukurannya kecil, performanya luar biasa, dan dampaknya terasa setiap hari.

Mengapa Alat Bantu Dengar Lama Tidak Efektif?

Sebagian besar pengguna yang berhenti memakai alat bantu dengar bukan karena kurang peduli pada pendengaran, melainkan karena suara yang dihasilkan sering kali terasa keras, tajam, atau melelahkan. Dengan AI, pengalaman itu berubah total. Alih-alih membesarkan semua suara sekaligus, AI memahami apa yang perlu didengar terlebih dahulu, yaitu suara manusia. Ia meredam kebisingan, menyesuaikan diri dengan lingkungan, dan beradaptasi secara otomatis.

“Banyak orang datang kepada kami dan berkata, ‘Saya punya alat bantu dengar, tapi tidak saya pakai,’” ujar Chen. “Masalahnya bukan pada orangnya, melainkan pada teknologinya. AI akhirnya memberikan solusi yang selama ini ditunggu,” tambahnya.

Program Uji Coba Tanpa Risiko

Sejak 2014, SOUNDLIFE telah membantu lebih dari 20.000 orang di Indonesia meningkatkan kualitas pendengaran mereka. Satu hal yang selalu terbukti adalah, ketika suara terdengar natural, hidup menjadi lebih mudah dijalani. Untuk memberikan kesempatan bagi pengguna mencoba teknologi terbaru, SOUNDLIFE menawarkan program uji coba alat bantu dengar AI selama 10 hari tanpa risiko.

Program ini bisa digunakan oleh pengguna di berbagai tempat dan situasi, seperti di rumah, saat percakapan, restoran, tempat kerja, dan acara keluarga. Jika perangkat tidak memberikan manfaat nyata, pengguna dapat mengembalikannya tanpa beban.

Chen menjelaskan bahwa SOUNDLIFE ingin masyarakat berinvestasi pada pendengaran ketika benar-benar merasakan manfaatnya. Tujuan dari dua perangkat tersebut cukup sederhana, yakni membantu pengguna kembali terhubung dengan orang lain dan dengan hidup mereka.

Pada akhirnya, teknologi hanya berarti ketika dapat membuat hidup terasa lebih mudah dan lebih menyenangkan. Alat bantu dengar berbasis AI tidak hanya memperjelas suara, tetapi juga mengembalikan momen, memperbaiki hubungan, dan menghadirkan kembali rasa hadir dalam percakapan.

Pendengaran yang baik tidak sekadar soal suara, tetapi juga tentang memberi keberanian untuk terlibat, kekuatan untuk terhubung, dan keyakinan untuk menjalani hidup sepenuhnya. Mulai sekarang ambil satu langkah kecil menuju percakapan yang lebih jelas. Hubungi WhatsApp (0815) 1353-8888 untuk menjadwalkan uji coba alat bantu dengar AI 10 hari tanpa risiko.

Perintah Trump Larang Negara Bagian Atur AI Terlalu Ketat

0

Langkah Presiden Trump dalam Mengatur Kecerdasan Buatan

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah menandatangani perintah eksekutif yang bertujuan untuk menciptakan kerangka aturan tunggal mengenai kecerdasan buatan (AI). Perintah ini dikeluarkan dengan tujuan membatasi otoritas negara bagian dalam merancang aturan ketat terkait pengembangan AI. Dalam pernyataannya, Trump menyatakan bahwa perusahaan AI di AS harus bebas berinovasi tanpa adanya regulasi yang memberatkan. Namun, ia menilai bahwa regulasi dari pihak negara bagian sering kali menghambat inovasi tersebut.

Perintah eksekutif ini menjadi langkah strategis bagi pemerintahan Trump dalam menghadapi tantangan regulasi yang bervariasi di seluruh negeri. Dengan bantuan para ahli teknologi seperti David Sacks dan Chamath Palihapitiya, pemerintah berupaya agar aturan federal dapat menggantikan aturan yang diterbitkan oleh negara bagian. Tujuannya adalah mencegah negara-negara besar yang dipimpin oleh Partai Demokrat, seperti California dan New York, untuk mengendalikan industri AI yang sedang berkembang pesat.

Dalam acara penandatanganan perintah eksekutif tersebut, Trump didampingi oleh beberapa tokoh penting, termasuk Senator Partai Republik Ted Cruz dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick. Selain itu, Sacks dan Palihapitiya juga hadir sebagai pendukung utama langkah ini. Mereka percaya bahwa regulasi federal akan lebih efektif dalam menjaga pertumbuhan industri AI tanpa menghalangi inovasi.

Dampak terhadap Perusahaan Teknologi

Langkah ini mendapat dukungan dari sejumlah perusahaan teknologi besar seperti OpenAI dan Google, serta perusahaan modal ventura Andreessen Horowitz. Para pemilik perusahaan ini telah lama melobi untuk membatasi regulasi yang mereka anggap terlalu memberatkan. Mereka bahkan membuka kantor di dekat Capitol Hill dan melakukan kampanye politik melalui super PAC dengan dana hingga US$ 100 juta (sekitar Rp 1,63 triliun) yang akan digunakan dalam pemilihan paruh waktu tahun 2026.

Kebijakan ini juga menjadi bentuk dukungan terhadap upaya AS dalam menghadapi persaingan global di bidang AI. Para pendukung aturan federal berargumen bahwa perbedaan regulasi antar negara bagian akan menghambat kemampuan AS untuk bersaing secara efektif. Rancangan perintah eksekutif ini sebelumnya muncul bulan lalu dan akan menjadi standar nasional untuk regulasi AI.

Regulasi yang Diusulkan dan Konsekuensi

Salah satu poin penting dalam perintah eksekutif ini adalah larangan sepuluh tahun terhadap negara bagian untuk mengatur AI. Meskipun awalnya dimasukkan dalam RUU Pengeluaran Partai Republik, larangan ini akhirnya dihapus sebelum ditandatangani oleh Trump pada Juli lalu.

Selain itu, perintah eksekutif ini juga meminta jaksa agung untuk membentuk Gugus Tugas Litigasi AI. Tugas utamanya adalah menantang undang-undang AI yang dikeluarkan oleh negara bagian. Negara bagian yang tidak mematuhi aturan ini dapat menghadapi pembatasan pendanaan. Dalam perintah tersebut disebutkan bahwa dalam waktu 90 hari setelah penandatanganan, menteri perdagangan harus menentukan kondisi di mana negara bagian dapat memenuhi syarat untuk menerima sisa pendanaan di bawah program Broadband Equity Access and Deployment (BEAD).

Program BEAD merupakan inisiatif senilai US$ 42,5 miliar (sekitar Rp 706,77 triliun) yang bertujuan memperluas akses internet berkecepatan tinggi di daerah pedesaan. Dengan adanya perintah eksekutif ini, pemerintah pusat berusaha memastikan bahwa regulasi AI tidak mengganggu proyek-proyek infrastruktur penting seperti BEAD.

Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah AS untuk menciptakan lingkungan yang ramah bagi inovasi teknologi, sambil tetap menjaga keseimbangan antara regulasi dan kebebasan berbisnis. Dengan perintah eksekutif ini, harapan besar diletakkan pada kemampuan AS untuk tetap menjadi pemimpin dalam dunia AI global.

Purbaya: Trade AI Cegah Kebocoran Rp1,2 Miliar di Awal Proses

0

Pengembangan Trade AI, Inovasi Kecerdasan Buatan di Sektor Kepabeanan

Penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam sektor kepabeanan kini mulai menunjukkan hasil yang signifikan. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa sistem Trade AI yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) telah memberikan indikasi awal yang positif, meski masih berada di tahap awal pengembangan.

Dalam uji coba terhadap sekitar 145 Pemberitahuan Impor Barang (PIB), Trade AI mampu mengidentifikasi potensi ketidaksesuaian nilai barang impor. Menurut Purbaya, pada uji coba pertama saja, sistem ini berhasil mendeteksi ketidakwajaran nilai kepabeanan hingga mencapai Rp 1,2 miliar. Meskipun angka tersebut dinilai masih kecil dibandingkan potensi yang ada, Purbaya menyebut bahwa sinyal awal ini cukup menjanjikan untuk mengurangi tindakan ilegal yang selama ini dilakukan oleh oknum tertentu.

Trade AI dikembangkan sepenuhnya secara internal oleh DJBC. Proses pengembangan menggunakan sumber daya yang sudah ada, baik perangkat keras maupun lunak, sehingga tidak memerlukan investasi besar di tahap awal. Namun, untuk memperluas dan meningkatkan kemampuan sistem ini di seluruh Indonesia, pemerintah memperkirakan diperlukan tambahan investasi sebesar Rp 45 miliar untuk memperkuat infrastruktur teknologi informasi.

Selain Trade AI, DJBC juga meluncurkan beberapa inovasi digital lainnya. Salah satunya adalah Self Service Report Mobile (SSR-Mobile), yang bertujuan untuk mempermudah proses pelaporan. Selain itu, alat pemindai peti kemas (X-Ray) yang dilengkapi dengan fitur radiation portal monitor (RPM) juga resmi diberlakukan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Alat ini digunakan untuk memperkuat keamanan dan transparansi arus barang.

Penerapan teknologi seperti X-Ray dan Trade AI merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk memperkuat sistem kepabeanan. Dengan adanya transformasi digital, diharapkan birokrasi dapat lebih efisien, tingkat kepatuhan meningkat, serta celah-celah kecurangan dapat diminimalkan.

Transformasi digital di sektor kepabeanan menjadi hal yang sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik dan daya saing ekonomi nasional. Dengan penggunaan teknologi yang lebih canggih, diharapkan proses pengawasan dan pengelolaan barang impor akan lebih akurat dan transparan.

Beberapa inovasi yang telah diluncurkan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menghadapi tantangan global dengan solusi lokal. Dengan terus mengembangkan teknologi dan memperbaiki sistem, diharapkan sektor kepabeanan akan menjadi lebih efektif dan dapat memberikan kontribusi maksimal bagi perekonomian negara.

Selain itu, kolaborasi antara lembaga pemerintah dan pelaku bisnis juga menjadi kunci dalam suksesnya implementasi teknologi ini. Dengan sinergi yang baik, diharapkan semua pihak dapat saling mendukung dalam menciptakan lingkungan bisnis yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Mahasiswa ITS Ciptakan Rompi Pintar SAFE Tingkatkan Keselamatan Lansia

0

Inovasi Teknologi untuk Keselamatan Lansia

Di tengah meningkatnya populasi lansia, muncul inovasi teknologi yang bertujuan untuk memberikan perlindungan lebih bagi kelompok usia lanjut. Tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Jawa Timur (Jatim), berhasil menciptakan rompi pintar bernama SAFE (Smart Assistive Fail-detection Equipment). Perangkat ini dirancang khusus untuk meningkatkan keselamatan dan aktivitas harian para lansia.

Fitur Unggulan Rompi Pintar SAFE

Rompi pintar SAFE dilengkapi berbagai teknologi canggih seperti Internet of Things (IoT) dan Deep Learning. Dengan menggunakan sensor IMU, Raspberry Pi 5, GPS Neo BM, kamera, dan aktuator getar, perangkat ini mampu mendeteksi risiko jatuh, mengenali rintangan berbahaya, serta memantau aktivitas pengguna secara real-time.

Salah satu anggota tim pengembang, Faris Akbar, menjelaskan bahwa sistem ini dirancang agar dapat memberikan peringatan dalam hitungan detik. “Sistem ini dirancang untuk segera mengirimkan notifikasi lokasi kepada caregiver begitu terdeteksi potensi bahaya,” ujarnya.

Kolaborasi dan Pengembangan Lanjutan

Tim pengembang terdiri dari Faris Akbar, Ahmad Farhat, dan Katherina Agatha, dengan bimbingan dosen Muhammad Adib Syamlan ST MT. Mereka menekankan pentingnya kolaborasi antara teknologi dan kebutuhan nyata masyarakat. Selain itu, SAFE juga dibekali algoritma berbasis Deep Learning yang mampu mendeteksi rintangan, aktivitas pengguna, hingga kejadian jatuh secara otomatis.

Dokter geriatri RSUD dr Soetomo, dr Yudha Haryono Sp N(K), menyampaikan bahwa inovasi ini memiliki potensi besar dalam meningkatkan keselamatan dan kualitas hidup para lansia. “SAFE bisa menjadi solusi efektif dalam melindungi lansia dari berbagai risiko yang sering terjadi di lingkungan sehari-hari,” katanya.

Proses Pengembangan dan Peluang Kolaborasi

Meskipun masih dalam tahap pengembangan, tim ITS terus menyempurnakan fitur-fitur pada rompi pintar SAFE. Beberapa aspek yang sedang diperbaiki termasuk perlindungan perangkat di dalam rompi dan peluang kolaborasi dengan penyedia asuransi untuk memastikan keberlanjutan teknologi ini.

Inovasi rompi pintar SAFE juga sukses meraih medali perak pada ajang Gemastik di Divisi Piranti Cerdas, Sistem Benam, dan IoT. Prestasi ini menunjukkan bahwa teknologi yang dikembangkan oleh mahasiswa ITS memiliki nilai dan dampak nyata bagi masyarakat.

Potensi Aplikasi yang Luas

Rompi pintar SAFE tidak hanya berfungsi sebagai alat pemantau, tetapi juga sebagai alat komunikasi antara lansia dan caregiver. Dengan kemampuan mengirimkan lokasi secara real-time, perangkat ini membantu caregiver untuk segera menanggapi situasi darurat.

Selain itu, SAFE juga bisa menjadi bagian dari sistem layanan kesehatan yang lebih terintegrasi. Dengan adanya teknologi IoT dan Deep Learning, perangkat ini bisa terhubung dengan sistem lain untuk memberikan layanan yang lebih optimal.

Kesimpulan

Inovasi rompi pintar SAFE adalah contoh nyata dari upaya mahasiswa ITS dalam menghadirkan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat. Dengan kombinasi teknologi canggih dan fokus pada kebutuhan nyata, SAFE memiliki potensi besar untuk menjadi solusi efektif dalam melindungi lansia. Dengan terus disempurnakan, teknologi ini bisa menjadi bagian dari sistem perlindungan lansia yang lebih luas dan berkelanjutan.

Disney Investasi Rp 16 T ke OpenAI, Tokoh Marvel-Pixar Kini Bisa Digunakan di ChatGPT

0

Investasi Besar Disney untuk OpenAI

Disney telah mengumumkan investasi sebesar 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 16 triliun (kurs Rp 16.646,55) ke OpenAI. Dengan langkah ini, OpenAI akan memiliki akses untuk menggunakan karakter-karakter ikonik dari Marvel, Pixar, dan Star Wars di platform ChatGPT maupun Sora. Investasi yang diumumkan pada Kamis (11/12) waktu setempat menjadi salah satu langkah penting dalam pengadopsian teknologi kecerdasan buatan (AI) generatif di Hollywood.

Kesepakatan ini menjadikan Disney sebagai mitra lisensi konten utama pertama yang dimiliki OpenAI untuk platform pembuat konten mereka. Pengguna ChatGPT maupun Sora dapat menciptakan video pendek atau gambar menggunakan karakter-karakter ikonik Disney, seperti Mickey Mouse, pahlawan super Marvel, hingga legenda Star Wars. Dengan menggabungkan kisah dan karakter ikonik Disney bersama teknologi inovatif OpenAI, imajinasi dan kreativitas para penggemar bisa langsung diwujudkan dalam cara yang belum pernah ada sebelumnya.

Akses Kepada Karakter-Karakter Populer

Platform Sora dan ChatGPT Images akan memiliki izin akses ke lebih dari 200 karakter dari berbagai brand di bawah payung Disney, termasuk Walt Disney Animation, Pixar, Marvel, dan Lucasfilm. Mulai awal 2026, penggemar bisa mengetikkan perintah teks (prompt) untuk membuat video pendek berdurasi maksimal 30 detik atau gambar statis yang menampilkan karakter-karakter seperti:

  • Disney/Pixar: Mickey & Minnie Mouse, Simba, Elsa (Frozen), Belle, hingga Woody dan Buzz Lightyear.
  • Marvel: Iron Man, Captain America, Thor, Black Panther, hingga Thanos.
  • Star Wars: Darth Vader, Luke Skywalker, Yoda, hingga The Mandalorian.

Teknologi OpenAI juga akan diintegrasikan ke dalam bisnis inti Disney. Perusahaan berencana menggunakan API OpenAI untuk membangun produk baru di layanan streaming Disney+. Bahkan, video kreasi fans yang terpilih nantinya bisa ditonton langsung melalui platform Disney+.

Selain itu, Disney juga akan mendapatkan akses pada “ChatGPT for Enterprise” untuk digunakan oleh karyawan mereka dalam proses kreatif internal, mulai dari pengembangan cerita hingga efisiensi produksi.

Batasan Ketat dalam Kesepakatan

Meski demikian, ada batasan ketat dalam kesepakatan ini. Kesepakatan ini tidak mencakup penggunaan kemiripan (likeness) atau suara aktor asli. Robert A. Iger, CEO Disney, menyampaikan bahwa ini sama sekali bukan ancaman bagi para kreator, malah sebaliknya. Ia menilai langkah ini justru menghargai dan menghormati mereka, sebagian karena ada biaya lisensi yang menyertainya.

Perubahan Strategi Industri Hiburan

Langkah Disney merangkul OpenAI dinilai sebagai perubahan drastis dalam strategi industri hiburan. Pasalnya, selama setahun terakhir, Disney gencar menuntut perusahaan AI karena masalah hak cipta. Bahkan, Disney diketahui sedang menggugat Midjourney atas penggunaan karakter mereka.

Namun, bersamaan dengan investasi ini, Disney justru melayangkan surat peringatan ke Google. Disney menuduh pesaing OpenAI itu menggunakan konten mereka secara ilegal untuk melatih AI mereka, Gemini. Dengan kemitraan Disney dan OpenAI, kedua perusahaan berkomitmen membangun sistem keamanan yang ketat untuk mencegah pembuatan konten ilegal, berbahaya, atau tidak pantas yang melibatkan karakter ramah keluarga milik Disney.

Pengawasan oleh Serikat Pekerja Hollywood

Adapun kerja sama ini sendiri disorot ketat oleh Serikat pekerja Hollywood, seperti WGA (penulis) dan SAG-AFTRA (aktor), yang menyatakan akan memantau kesepakatan ini dengan cermat untuk memastikan hak-hak pekerja seni tetap terlindungi di tengah gempuran teknologi generatif.

Presiden Animation Guild, Danny Lin, menyebut kemitraan ini akan menumbuhkan kekhawatiran besar terkait kompensasi bagi para pekerja seni. “Meskipun animator tidak memegang hak cipta atas karakter-karakter Disney, kami jelas merupakan alasan karakter itu ada dan alasan mengapa mereka memiliki potensi pendapatan sebesar itu,” ujar Lin.

Samsung Galaxy Xcover 6 Pro: Kuat di Luar, Cepat di Dalam! Review Lengkap

0

Desain Kokoh dengan Sertifikasi Militer

Samsung Galaxy Xcover 6 Pro menawarkan desain yang sangat tangguh, cocok untuk pengguna yang sering berada di lingkungan keras. Ponsel ini memiliki sertifikasi MIL-STD-810H yang memastikan ketahanan terhadap guncangan, suhu ekstrem, kelembapan, dan tekanan. Selain itu, ponsel ini juga memiliki rating IP68 yang menjadikannya tahan air dan debu. Bodi bertekstur memberikan grip kuat meski tangan basah atau berkeringat, sedangkan bumper tebal di setiap sudut melindungi ponsel dari benturan. Dengan desain seperti ini, Galaxy Xcover 6 Pro sangat cocok untuk pekerja lapangan, pendaki, petualang, hingga teknisi.

Layar Responsif yang Tetap Nyaman di Luar Ruangan

Meskipun mengusung desain tangguh, Samsung tetap memberikan layar berkualitas pada Xcover 6 Pro. Ponsel ini dibekali layar 6,6 inci FHD+ dengan refresh rate 120Hz yang memberikan tampilan halus dan responsif. Touch sensitivity tinggi membuat layar tetap responsif meski digunakan dengan sarung tangan. Kecerahan optimal membuat layar nyaman digunakan di bawah sinar matahari, dan Gorilla Glass Victus+ memberikan perlindungan ekstra terhadap goresan. Layar ini menjadi nilai tambah besar bagi pengguna yang sering bekerja di luar ruangan atau membutuhkan tampilan jelas dalam kondisi cahaya ekstrem.

Performa Andal Berkat Snapdragon 778G

Untuk urusan performa, Samsung Galaxy Xcover 6 Pro tidak main-main. Smartphone ini ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 778G, salah satu prosesor kelas menengah yang terkenal stabil dan efisien. Multitasking lancar berkat RAM besar, cocok untuk aplikasi berat seperti pemetaan, logistik, atau aplikasi industri. Performa hemat daya memungkinkan penggunaan seharian tanpa khawatir kehabisan baterai. Meski bukan fokus utamanya, performa gaming cukup baik. Dengan performa seperti ini, Xcover 6 Pro mampu menjalankan berbagai aplikasi profesional tanpa hambatan.

Kamera Serbaguna untuk Dokumentasi Lapangan

Samsung menyematkan kamera yang cukup mumpuni pada Xcover 6 Pro. Meski bukan kamera flagship, kualitasnya sudah lebih dari cukup untuk dokumentasi pekerjaan atau aktivitas outdoor. Kamera utama 50 MP menghasilkan foto tajam dan detail, sementara kamera ultrawide 8 MP cocok untuk memotret area luas. Kamera depan 13 MP cukup baik untuk video call atau selfie. Kamera ini sangat membantu pekerja lapangan yang perlu mendokumentasikan kondisi proyek, kerusakan, atau laporan visual lainnya.

Baterai Tahan Lama dan Bisa Dilepas

Salah satu fitur yang semakin langka di smartphone modern adalah baterai yang bisa dilepas, dan Samsung menghadirkannya kembali di Xcover 6 Pro. Ini menjadi keunggulan besar bagi pengguna profesional. Kapasitas baterai 4.050 mAh cukup untuk penggunaan seharian, dan baterai removable memungkinkan penggantian cepat tanpa menunggu pengisian. Selain itu, ponsel ini juga didukung fast charging yang mempercepat pengisian daya. Fitur ini sangat berguna bagi pekerja yang tidak bisa menunggu ponsel terisi, seperti teknisi lapangan atau petugas logistik.

Fitur Tambahan untuk Produktivitas Tinggi

Samsung Galaxy Xcover 6 Pro juga dibekali berbagai fitur tambahan yang mendukung produktivitas. Xcover Key adalah tombol khusus yang bisa diprogram untuk membuka aplikasi tertentu. Samsung DeX memungkinkan ponsel digunakan layaknya komputer. Speaker keras cocok untuk lingkungan bising, dan konektivitas 5G memastikan akses internet cepat. Fitur-fitur ini membuat Xcover 6 Pro bukan hanya tangguh, tetapi juga sangat fungsional untuk pekerjaan profesional.

Cocok untuk Pengguna Profesional dan Outdoor

Dengan desain rugged, performa kuat, dan fitur lengkap, Galaxy Xcover 6 Pro sangat cocok untuk berbagai profesi. Pekerja konstruksi, teknisi lapangan, petugas logistik, pendaki, dan petualang dapat memanfaatkan ponsel ini secara maksimal. Ponsel ini bukan untuk mereka yang mencari desain elegan, tetapi untuk pengguna yang membutuhkan perangkat tahan banting dan andal.

Samsung Galaxy Xcover 6 Pro adalah smartphone yang dirancang untuk ketahanan dan produktivitas. Dengan desain kokoh, performa stabil, layar responsif, serta fitur profesional, ponsel ini siap menghadapi berbagai kondisi ekstrem. Jika kamu membutuhkan perangkat yang kuat dan dapat diandalkan di lingkungan kerja berat, Xcover 6 Pro adalah pilihan yang sangat tepat.