Rabu, Desember 17, 2025
Beranda blog Halaman 12

Samsung Galaxy S25 Ultra: Kamera 200MP dan AI Gemini untuk Perjalanan Canggih

0

Persiapan Liburan ke Jepang yang Lebih Menyenangkan

Jelang musim liburan, Jepang menjadi salah satu destinasi favorit bagi wisatawan Indonesia. Data dari Japan National Tourism Organization (JNTO) menunjukkan peningkatan kunjungan wisatawan Indonesia ke Jepang sebesar 18,4% pada tahun 2025. Jika Anda merencanakan perjalanan ke Negeri Sakura dan ingin pengalaman liburan yang lebih menyenangkan, Samsung Galaxy S25 Ultra bisa menjadi rekan perjalanan yang ideal.

Dengan kamera utama beresolusi 200MP dan integrasi dengan Google Gemini, Galaxy S25 Ultra menawarkan kemudahan dalam merencanakan, menjelajah, dan mengabadikan momen selama liburan. Fitur-fitur seperti Gemini Canvas dan Gemini Live Share Screen memperkaya pengalaman perjalanan, sementara kamera berkualitas tinggi membantu traveler menangkap setiap momen dengan detail terbaik.

Rencanakan Perjalanan dengan Lebih Mudah dan Efisien

Fitur Gemini Live di Galaxy S25 Ultra bertindak sebagai asisten perjalanan yang responsif dan interaktif. Dengan memahami minat, durasi, serta gaya liburan, Gemini Live mampu menyaring ratusan pilihan destinasi dan memberikan rekomendasi yang sesuai dengan keinginan pengguna.

Setelah mendapatkan rekomendasi lokasi, pengguna dapat membuat itinerary yang menarik menggunakan Gemini Canvas. Dengan prompt seperti:

“Gemini, saya mau liburan bersama keluarga ke Jepang, buatkan itinerary visual 8 hari di Jepang dengan desain yang estetik, lengkap dengan peta rute, urutan kegiatan per hari, detail waktu kunjungan, dan highlight informasi tentang kuil bersejarah di Kyoto, onsen di Hokkaido, dan street food di Tokyo.”

Gemini Canvas akan menyusun itinerary secara rapi dan menarik. Peta rute, waktu kegiatan, serta ringkasan setiap destinasi tergambar dengan jelas. Pengguna juga bisa menambahkan atau mengubah aktivitas, dan Gemini Canvas akan memperbarui tampilan secara instan.

Maksimalkan Pengalaman Eksplorasi

Saat berada di Jepang, fitur Gemini Live with Camera bisa memperkaya pengalaman eksplorasi. Cukup arahkan kamera Galaxy S25 Ultra ke kuil di Kyoto atau menu ramen di restoran lokal, dan Gemini akan langsung mengenali objek tersebut, memberikan informasi sejarah atau detail makanan secara real-time.

Fitur ini membantu traveler memahami cerita di balik situs bersejarah, festival budaya, atau menu makanan tanpa perlu repot mencari di internet atau bertanya kepada orang sekitar. Semua dukungan Google Gemini berlangsung responsif dan mulus, sehingga liburan di Jepang terasa lebih mudah, teredukatif, dan menyenangkan.

Abadikan Setiap Momen dengan Kualitas Terbaik

Mengabadikan setiap momen selama liburan ke Jepang menjadi hal wajib. Galaxy S25 Ultra dilengkapi kamera utama 200MP yang mampu menangkap detail, lensa ultrawide 50MP untuk panorama dramatis, serta dua telefoto 3x & 5x optical zoom yang memungkinkan pengambilan foto jauh tanpa mengorbankan kualitas.

  • Pilih lensa sesuai adegan: 200MP untuk detail, 50MP ultrawide untuk panorama, tele untuk jarak jauh.
  • Atur mode video/pro sesuai kebutuhan: 8K30 untuk sinematik, 4K120 untuk slow-motion.
  • Gunakan Photo Assist untuk komposisi dan Samsung Log untuk kontrol warna dasar.
  • Rekam audio bersih dengan AI Audio Eraser dan buat transisi halus pakai Zoom Slider.
  • Lakukan edit cepat: Generative Edit → Auto Trim → export siap unggah.

Dengan alur tersebut, setiap tujuan wisata mulai dari bunga sakura di Kyoto hingga lanskap salju Hokkaido bisa ditangkap dengan kualitas yang jauh lebih sinematik. Mode Pro Video dengan opsi 8K30 dan 4K120 memberi keleluasaan membuat footage yang khas, sementara Samsung Log, Zebra Pattern, dan False Color membantu menjaga eksposur tetap akurat dalam berbagai kondisi cuaca dan cahaya di Jepang.

Nightography memastikan hasil tetap terang saat memotret festival lampion Asakusa atau suasana neon Shinjuku di malam hari. Ditambah Audio Eraser untuk membersihkan noise lingkungan serta Zoom Slider untuk transisi visual yang lebih halus, Galaxy S25 Ultra bukan hanya kamera perjalanan tapi perangkat produksi konten lengkap yang siap membuat liburan Anda terlihat profesional.

Harga dan Penawaran Spesial

Samsung Galaxy S25 Ultra tersedia dalam tiga pilihan kapasitas, yaitu 12GB/256GB (Rp20.999.000), 12GB/512GB (Rp22.999.000), dan 12GB/1TB (Rp26.999.000) dengan pilihan warna Titanium Silverblue, Titanium Whitesilver, Titanium Gray, dan Titanium Black.

Selain itu, ada penawaran spesial yang bisa dinikmati mulai tanggal 11 Desember 2025 hingga 14 Januari 2026 dengan total cashback hingga Rp2,2 juta. Penawaran ini cocok menjadi partner liburan akhir tahun Anda.

Harga HP Samsung A07 5G Terbaru 12 Desember 2025 dan Spesifikasi, Dijamin Update 6 Tahun

0

Samsung Galaxy A07: Ponsel Entry Level dengan Fitur Menarik dan Harga Terjangkau

Samsung Galaxy A07 menjadi salah satu pilihan yang menarik bagi pengguna yang mencari ponsel dengan fungsi dasar namun tetap memiliki fitur unggulan. Dengan harga mulai dari sejutaan rupiah, ponsel ini cocok untuk kebutuhan sehari-hari seperti mengakses media sosial atau menggunakan aplikasi pesan instan.

Galaxy A07 merupakan bagian dari seri A terbaru yang dirilis pada Agustus 2025. Salah satu keunggulan utamanya adalah jaminan pembaruan sistem operasi (OS) dan keamanan hingga enam tahun. Hal ini menjadikannya pilihan yang layak dipertimbangkan, terutama bagi pengguna yang ingin memperpanjang masa pakai perangkat.

Spesifikasi Lengkap Samsung Galaxy A07

Dari segi layar, Galaxy A07 dilengkapi dengan layar infinity-U berukuran 6,7 inci dengan resolusi HD+ dan refresh rate 90 Hz. Ukuran layar yang besar serta kecepatan refresh yang tinggi memberikan pengalaman visual yang nyaman saat digunakan.

Perangkat ini memiliki dimensi 164,4 mm x 77,4 mm x 7,6 mm dengan bobot 184 gram. Bobot yang ringan membuatnya nyaman digenggam dan dibawa ke mana-mana.

Untuk kamera, Galaxy A07 dilengkapi kamera belakang ganda yang terdiri dari kamera utama 50 MP dan kamera sekunder 2 MP. Kedua kamera ini ditempatkan dalam modul berbentuk pil di bagian belakang. Sementara itu, kamera depan memiliki resolusi 8 MP dan ditempatkan dalam modul waterdrop di tengah atas layar.

Dapur pacu Galaxy A07 didukung oleh chipset Helio G99 yang tersedia dalam empat opsi RAM dan penyimpanan, yaitu 4/64 GB, 4/128 GB, 6/128 GB, dan 8/256 GB. Kapasitas penyimpanan bisa diperluas hingga 2 TB melalui slot microSD.

Sistem operasi yang digunakan adalah Android 15 dengan antarmuka One UI 7. Samsung menjamin bahwa OS Galaxy A07 akan mendapat enam kali pembaruan dan enam tahun pembaruan keamanan, sehingga perangkat ini bisa digunakan hingga setidaknya tahun 2031.

Daya Tahan dan Keamanan

Baterai Galaxy A07 memiliki kapasitas 5.000 mAh yang mendukung pengisian cepat hingga 25 watt. Dengan baterai besar dan teknologi pengisian cepat, pengguna tidak perlu khawatir tentang daya tahan baterai.

Fitur keamanan juga menjadi hal penting dalam Galaxy A07. Perangkat ini dilengkapi dengan Samsung Knox Vault dan Auto Blocker yang membantu mencegah instalasi aplikasi berbahaya. Selain itu, Galaxy A07 memiliki sertifikasi IP54 yang menunjukkan ketahanan terhadap cipratan air dan debu.

Bagian belakang ponsel ini juga dilapisi dengan Glass Fiber Reinforced Polymer (GFRP) yang diklaim lebih kuat dan ringan. Di bagian samping, terdapat pemindai sidik jari yang terintegrasi langsung dengan tombol daya.

Harga Terbaru Samsung Galaxy A07

Samsung Galaxy A07 tersedia dalam tiga varian warna, yaitu Green, Light Violet, dan Black. Harga di laman resmi Samsung.com untuk berbagai varian adalah sebagai berikut:

  • 4/64 GB: Rp 1.399.000
  • 4/128 GB: Rp 1.649.000
  • 6/128 GB: Rp 1.949.000
  • 8/256 GB: Rp 2.299.000

Harga di toko-toko online seperti Tokopedia dan Shopee bisa lebih murah. Misalnya, pada 12 Desember 2025, harga di Tokopedia untuk varian 4/64 GB adalah mulai dari Rp 1.150.000, sedangkan di Shopee untuk varian 4/128 GB mulai dari Rp 1.170.000.

Meskipun harga bisa berbeda, perbedaan biasanya tidak signifikan. Saat membeli secara online, penting untuk mempertimbangkan reputasi toko, bukan hanya harga termurah. Pastikan untuk memeriksa detail spesifikasi dan ulasan pembeli sebelum melakukan pembelian.

Pertahankan Sertifikasi ISO 27001 dan 27701, Blibli Kuatkan Keamanan Data Konsumen

0

Keamanan Digital di Tengah Pesta Promo Akhir Tahun

Di tengah meningkatnya aktivitas belanja online selama musim promo akhir tahun, ancaman kejahatan siber semakin mengkhawatirkan. Banyak konsumen menantikan momen seperti Hari Belanja Nasional (Harbolnas) 12.12 dan berbagai penawaran spesial lainnya. Namun, di balik diskon dan keseruan belanja, risiko kejahatan digital juga meningkat tajam.

Menurut laporan dari Indonesia Anti-Scam Centre (IASC), terdapat lebih dari 274.000 kasus penipuan yang terjadi antara November 2024 hingga September 2025. Potensi kerugian yang bisa terjadi mencapai Rp 6,1 triliun. Modus penipuan kini semakin canggih, termasuk phishing, akun customer service palsu, rekayasa sosial (social engineering), hingga penipuan berbasis kecerdasan buatan (AI) yang sulit dibedakan dari interaksi normal.

Untuk menjaga keamanan data dan privasi pengguna, Blibli dan GDPu mempertahankan sertifikasi ISO 27001:2022 dan ISO 27701:2019. Sertifikasi ini menjadi bukti komitmen perusahaan dalam menjaga standar internasional manajemen keamanan informasi serta perlindungan data pribadi sesuai regulasi yang berlaku.

Standar Keamanan yang Diterapkan

Blibli menjadi e-commerce pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 27001 pada Desember 2019. Kini, perusahaan berhasil mempertahankannya dengan standar terbaru yaitu ISO 27001:2022. Sementara itu, ISO 27701:2019 memberikan perlindungan tambahan terhadap data pribadi pengguna, sejalan dengan UU Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi dan praktik global seperti GDPR di Uni Eropa.

Dengan menerapkan dua standar tersebut, Blibli memastikan semua aspek platform aman, mulai dari proses login, autentikasi, transaksi pembayaran, hingga percakapan dengan customer service. Bahkan, toko fisik pun mengikuti standar keamanan yang sama.

Sistem keamanan Blibli dirancang untuk menjaga kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data secara konsisten. Pendekatan ini memberikan perlindungan berlapis tanpa harus terlihat oleh pengguna, tetapi sangat penting untuk mencegah kebocoran atau penyalahgunaan data.

Peran Pengguna dalam Keamanan Digital

IT GRC Manager Blibli Yosua Sugianto menyatakan bahwa pembaruan sertifikasi ISO menjadi bukti komitmen perusahaan dalam menjaga keamanan. Namun, ia menekankan bahwa keamanan optimal hanya dapat dicapai melalui kolaborasi antara platform dan pengguna.

“Kami menyediakan platform yang aman, sementara pengguna juga perlu menjalankan praktik keamanan digital yang baik,” ujarnya.

Pengguna disarankan untuk selalu waspada dan memahami cara melindungi diri. Edukasi anti-phishing, tips mengenali kanal resmi, imbauan tidak membagikan one-time password (OTP), hingga edukasi membaca pola penipuan dilakukan secara berkelanjutan oleh Blibli.

Keterlibatan dengan Otoritas dan Program Edukasi

Blibli memiliki hubungan strategis dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Tim teknologi Blibli sering kali menjadi juara dalam berbagai kompetisi dan program pengujian kerentanan yang diselenggarakan oleh badan nasional tersebut. Hal ini menunjukkan kredibilitas dan kompetensi perusahaan dalam bidang keamanan digital.

Selain mengandalkan teknologi, Blibli juga aktif dalam meningkatkan literasi keamanan digital, terutama selama musim promo. Edukasi ini bertujuan agar pelanggan merasa aman, bukan hanya karena sistem yang kuat, tetapi juga karena mereka memahami cara melindungi diri sendiri.

Keamanan terbaik selalu tercapai ketika platform dan pengguna bekerja sama. Dengan pendekatan ini, Blibli berkomitmen untuk terus memperkuat keamanan dan memberikan pengalaman belanja yang aman bagi konsumen.

10 Tahun Setelah Lahir, OpenAI dan Musk Jadi Lawan Berat

0

Sejarah dan Perkembangan OpenAI: Dari Laboratorium Nonprofit ke Raksasa Teknologi

OpenAI didirikan pada 11 Desember 2015 sebagai laboratorium riset nonprofit. Pada awalnya, organisasi ini bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan buatan (AI) dengan fokus pada manfaat bagi manusia tanpa tekanan komersial atau motif keuntungan. Pendiriannya diawali oleh sejumlah tokoh teknologi seperti Elon Musk, Peter Thiel, dan Reid Hoffman, yang menjanjikan pendanaan sebesar 1 miliar dolar AS.

Misi awal OpenAI adalah memastikan bahwa AI dikembangkan secara etis dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Namun, setelah sepuluh tahun berkembang, misi tersebut nyaris terabaikan. Banyak perubahan terjadi dalam struktur dan tujuan organisasi ini, termasuk pergeseran dari nonprofit menjadi entitas komersial.

OpenAI Melejit Jadi Raksasa Komersial

OpenAI kini menjadi salah satu perusahaan AI dengan pertumbuhan tercepat. Valuasinya mencapai 500 miliar dolar AS, terutama didorong oleh kesuksesan ChatGPT selama tiga tahun terakhir. Setiap minggu, lebih dari 800 juta pengguna aktif menggunakan chatbot tersebut.

Sementara itu, pesaing baru OpenAI bernama xAI, yang didirikan oleh Elon Musk, juga menunjukkan pertumbuhan signifikan. xAI diperkirakan akan menutup pendanaan sebesar 15 miliar dolar AS dengan valuasi pra-pendanaan mencapai 230 miliar dolar AS. OpenAI dan xAI kini menjadi dua pemain utama di pasar AI bersama Google, Anthropic, dan Meta.

Industri AI sedang berkembang pesat, mulai dari chatbot berbasis teks hingga video buatan AI dan bentuk konten yang lebih kompleks. Termasuk dalam pengembangan agentic AI yang digunakan perusahaan besar untuk meningkatkan produktivitas.

Biaya Infrastruktur yang Menggelegar

Untuk mendukung pertumbuhan dan inovasi, OpenAI menghabiskan dana yang sangat besar. Biaya infrastruktur mencapai 1,4 triliun dolar AS, terutama untuk pusat data raksasa dan chip berdaya tinggi. Investasi ini terus meningkat, mirip dengan era awal perusahaan teknologi yang bertarung melawan perusahaan besar.

Gil Luria, analis ekuitas di D.A. Davidson, menyatakan bahwa OpenAI memiliki peran penting dalam sejarah pengembangan AI. Ia menegaskan bahwa peran itu akan tetap ada, meskipun tidak jelas apakah perannya akan sebesar Netscape atau Google.

Awal Ketegangan: Visi Nonprofit Mulai Terkikis

Pada 2016, CEO Nvidia Jensen Huang mengirimkan superkomputer DGX-1 senilai 300.000 dolar AS ke kantor OpenAI. Mesin ini menelan biaya pengembangan beberapa miliar dolar AS, namun hanya digunakan oleh Musk. Huang merasa terkejut karena mesin tersebut akan digunakan oleh organisasi nonprofit.

Idealisme nonprofit mulai tergerus saat itu, dan Musk tidak setuju dengan arah OpenAI. Pada 2017, Musk memberi peringatan kepada para co-founder bahwa ia tidak akan lagi mendanai OpenAI jika berubah menjadi startup komersial. Altman menjawab keesokan harinya bahwa ia tetap antusias dengan struktur nonprofit.

Rivalitas Altman dan Musk Semakin Terbuka

Pada Februari 2018, Musk mundur dari dewan OpenAI. Ia mengatakan langkah ini dilakukan untuk menghindari potensi konflik kepentingan karena Tesla semakin masuk ke pengembangan AI. Namun, latar belakangnya lebih kompleks.

Pada awal 2024, Musk menggugat OpenAI dan Altman, menuding keduanya meninggalkan misi awal untuk mengembangkan AI “demi manfaat umat manusia.” Ia juga kerap mengkritik kedekatan OpenAI dengan Microsoft sebagai pendukung utama. Musk bahkan mencoba mencegah transformasi OpenAI menjadi entitas for-profit dan berusaha mengakuisisi laboratorium tersebut senilai 97,4 miliar dolar AS.

Pada Oktober 2024, OpenAI merampungkan proses recapitalization dengan struktur baru yang menempatkan entitas nonprofit sebagai pemegang kendali atas bisnis for-profit yang kini berbentuk public benefit corporation bernama OpenAI Group PBC.

Anthropic dan Persaingan Baru di Pasar AI

Selain Musk, dua eks anggota tim awal OpenAI, Dario dan Daniela Amodei, juga berubah menjadi pesaing. Keduanya keluar pada akhir 2020 dan mendirikan Anthropic, yang bulan lalu mengumumkan rencana pendanaan dari Microsoft dan Nvidia. Valuasi Anthropic bisa mencapai 350 miliar dolar AS dari putaran pendanaan tersebut.

Model bahasa besar Claude milik Anthropic menjadi salah satu pesaing utama GPT besutan OpenAI. Altman bertaruh dapat memenangkan kompetisi dengan membelanjakan dana lebih besar. OpenAI menyiapkan infrastruktur bernilai lebih dari satu triliun dolar AS, sedangkan Anthropic memiliki komitmen komputasi sekitar 100 miliar dolar AS yang tersebar dalam beberapa tahun ke depan.

Investasi Raksasa dan Pasar AI yang Meledak

Menurut Luria, komitmen Anthropic dan perusahaan lain masih sesuai dengan pendanaan dan pertumbuhan yang mereka miliki. Namun ia menilai OpenAI membuat komitmen “fantastis” dengan “keyakinan samar bahwa angka itu mungkin tercapai.”

Altman mengatakan bahwa permintaan pasar cukup besar untuk mendukung rencana belanja OpenAI. “Pertumbuhan pada skala ini memang tidak biasa, tetapi itu yang kami lihat dari data sekarang,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa “permintaan pasar sangat ekstrem.”

Bulan lalu, Altman menyebut pendapatan tahunan diperkirakan mencapai 20 miliar dolar AS pada akhir tahun dan ratusan miliar pada 2030. Pertumbuhan ini memberikan dorongan besar bagi perusahaan teknologi utama.

Oracle menandatangani kontrak infrastruktur senilai 500 miliar dolar AS dengan OpenAI untuk lima tahun. Chipmaker seperti Advanced Micro Devices (AMD) dan Broadcom juga memasukkan permintaan OpenAI dalam proyeksi multi-tahun mereka.

Namun saham Oracle anjlok 11 persen setelah pendapatan perusahaan lebih rendah dari perkiraan. Kondisi itu ikut menekan Nvidia, CoreWeave, dan saham terkait AI lainnya. Investor mulai khawatir tentang beban utang Oracle untuk membiayai ekspansi tersebut.

‘Mother of All Waves’ dan Fokus Baru OpenAI

Meski demikian, Matt Murphy dari Menlo Ventures menyebut gelombang AI saat ini sebagai “yang terbesar dalam 25 tahun.” Kombinasi model AI, chip kustom, dan pusat data berskala besar membuka peluang hasil triliunan dollar AS.

Altman baru-baru ini menetapkan status “code red” di perusahaannya dan mengalihkan sumber daya untuk mempercepat ChatGPT agar lebih cepat, lebih andal, dan lebih personal. Fokus baru ini membuat pengembangan iklan, agen kesehatan dan belanja, serta asisten pribadi bernama Pulse ditunda. Langkah ini diambil setelah Google meluncurkan Gemini 3 bulan lalu.

Pada Kamis, OpenAI memperkenalkan ChatGPT-5.2, model reasoning baru yang lebih cepat dan lebih mumpuni untuk penggunaan profesional. OpenAI juga menandatangani perjanjian konten dan ekuitas tiga tahun senilai 1 miliar dolar AS dengan Disney terkait pengembangan generator video Sora.

Altman menepis ancaman dari Google. Ia mengatakan bahwa Gemini tidak memberikan dampak sebesar yang diperkirakan perusahaan. “Saat ancaman kompetitif muncul, Anda harus fokus dan menanganinya cepat,” ujarnya. Ia memperkirakan OpenAI dapat keluar dari status code red pada Januari 2026.

5 rekomendasi jam tangan pintar untuk lari akhir pekan

0

Tren Lari Santai dan Peran Smartwatch dalam Mendukung Aktivitas Olahraga

Dalam beberapa tahun terakhir, tren gaya hidup sehat melalui olahraga lari santai atau fun run semakin populer di kalangan masyarakat perkotaan. Hal ini tidak hanya meningkatkan kesadaran akan kesehatan fisik, tetapi juga memicu permintaan terhadap perangkat pendukung yang bisa membantu pelari dalam memantau performa mereka selama berlari.

Salah satu perangkat yang menjadi pilihan utama adalah smartwatch. Berdasarkan laporan Year in Search Google 2025, lari menjadi salah satu olahraga yang paling banyak dicari oleh masyarakat Indonesia. Bahkan, pencarian terkait “cara menghitung pace lari” menduduki posisi teratas. Dengan adanya smartwatch, para pelari dapat lebih mudah memantau metrik seperti detak jantung, kecepatan (pace), dan lokasi secara akurat.

Smartwatch kini dianggap sebagai alat penting bagi pelari untuk mengevaluasi kemampuan mereka secara real-time. Dengan fitur-fitur canggih seperti GPS presisi tinggi, pemantauan kesehatan, dan pengukuran aktivitas, smartwatch membantu pelari merencanakan latihan dengan lebih efektif.

Namun, dengan banyaknya pilihan smartwatch di pasar, konsumen seringkali menghadapi tantangan dalam memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran. Untuk membantu mempermudah proses tersebut, berikut ini adalah rekomendasi 5 smartwatch terbaik untuk aktivitas lari yang menawarkan kombinasi fitur canggih dan performa andal di berbagai segmen harga.

Huawei Watch Fit 4: Desain Tipis dengan Performa Canggih

Dirilis pada Mei 2025, Huawei Watch Fit 4 hadir dengan desain “Fashion Active” yang sangat tipis, hanya 9,5 mm. Layar AMOLED 1,82 inci dengan kecerahan hingga 2.000 nits membuat data esensial tetap terbaca meski digunakan di bawah sinar matahari.

Perangkat ini dilengkapi teknologi Sunflower Positioning System untuk pelacakan rute yang akurat, serta fitur pemantauan kesehatan canggih seperti analisis aritmia jantung. Daya tahan baterai mencapai 10 hari dan kompatibilitas lintas platform menjadikannya pilihan yang ideal untuk pelari yang membutuhkan durabilitas tinggi. Harganya sekitar Rp1.999.000.

Garmin Fenix 7 Pro: Multisport Tangguh untuk Segmen Premium

Di segmen premium, Garmin Fenix 7 Pro menawarkan kualitas yang luar biasa. Hadir dalam tiga ukuran casing, yaitu 42mm, 47mm, dan 51mm, perangkat ini dilengkapi layar transflective MIP LCD yang tahan air hingga 10 ATM.

Fitur senter LED terintegrasi dan ketahanan fisik yang kuat membuatnya cocok digunakan dalam kondisi ekstrem, baik untuk lari lintas alam maupun aktivitas air. Harganya dimulai dari Rp16 jutaan, menjadikannya pilihan untuk pelari yang ingin memiliki perangkat premium.

Apple Watch Series 9: Kombinasi Performa dan Gaya

Apple Watch Series 9 dirancang untuk para pecinta lari yang menginginkan keseimbangan antara performa dan gaya. Ditenagai cip S9 SiP dual-core 64-bit, perangkat ini memiliki layar Retina LTPO OLED yang mampu mencapai kecerahan 2.000 nits.

Fitur gestur “Double Tap” memudahkan kontrol tanpa menyentuh layar saat berlari. Dari sisi kesehatan, Series 9 dilengkapi sensor jantung optik generasi ketiga dan fitur deteksi tabrakan. Harganya mulai dari Rp4.099.000.

Samsung Galaxy Watch 7: Performa Lebih Baik dengan Teknologi Terbaru

Samsung Galaxy Watch 7 dilengkapi prosesor 3nm Exynos W1000 yang memberikan efisiensi daya dan kecepatan CPU tiga kali lipat dibandingkan pendahulunya. BioActive Sensor generasi terbaru dan Galaxy AI memberikan fitur Energy Score untuk menganalisis kesiapan fisik harian.

Untuk para pelari, Galaxy Watch 7 menawarkan akurasi pelacakan rute melalui GPS frekuensi ganda (L1 dan L5) yang sangat berguna dalam lingkungan perkotaan. Harganya mulai dari Rp3 jutaan.

Xiaomi Mi Watch Lite: Opsi Paling Terjangkau untuk Pelari Pemula

Di segmen entry-level, Xiaomi Mi Watch Lite menjadi pilihan ideal bagi pelari pemula yang memiliki anggaran terbatas. Mengusung layar sentuh TFT berwarna 1,4 inci, perangkat ini hadir dalam desain minimalis dengan bobot hanya 35 gram.

Meskipun harganya terjangkau, sekitar Rp849.000, Xiaomi Mi Watch Lite tetap dilengkapi sertifikasi tahan air 5 ATM, sehingga aman digunakan saat berkeringat atau beraktivitas di air hingga kedalaman 50 meter.

Galaxy S25 FE, Mitra Latihan yang Bantu Wujudkan Resolusi Tahun Baru

0

Menjelang Akhir Tahun, Banyak Orang Mulai Merancang Kebiasaan Hidup Sehat

Di penghujung tahun dan saat musim liburan tiba, banyak orang mulai merancang rencana untuk memulai kebiasaan hidup sehat. Tujuan utamanya bisa beragam, mulai dari menurunkan berat badan, menjaga stamina, hingga membentuk otot. Namun, tidak semua orang memiliki waktu atau kesempatan untuk datang ke pusat kebugaran atau mencari pelatih pribadi.

Kini, solusi praktis hadir dalam bentuk teknologi yang dapat membantu siapa pun tetap aktif dan sehat tanpa harus repot-repot pergi ke gym. Salah satu contohnya adalah Samsung Galaxy S25 FE yang dilengkapi dengan fitur Gemini Live dan Note Assist (Galaxy AI). Fitur-fitur ini tidak hanya menjawab pertanyaan biasa, tetapi juga mampu bertindak sebagai asisten olahraga pribadi yang bisa memberikan rekomendasi latihan, membuat jadwal, hingga membantu mencatat perkembangan latihan pengguna secara real-time.

Gemini Live: Personal Trainer Digital yang Siap Kapan Saja

Berbeda dari asisten digital pada umumnya, Gemini Live di Galaxy S25 FE mampu memberikan saran latihan yang personal sesuai kebutuhan pengguna. AI ini bisa memberikan ide latihan harian, rekomendasi workout sesuai tujuan tubuh, serta tips menjaga stamina agar progres semakin optimal.

Contoh prompt sederhana yang bisa digunakan adalah: “Gemini, bantu buat jadwal olahraga 3 hari seminggu untuk pemula yang ingin menurunkan berat badan.” Dalam hitungan detik, Gemini akan menyusun rencana latihan lengkap, termasuk variasi gerakan, durasi, dan rekomendasi intensitas.

Jika ingin fokus pada pembentukan otot atau tubuh ideal, pengguna bisa mempersempit instruksi, misalnya: “Gemini, rekomendasikan workout 15 menit untuk perut rata dan bisa dilakukan di rumah tanpa alat.” Selain itu, Gemini juga bisa menjadi motivator yang memberikan pengingat, tips pola makan, hingga strategi pemulihan otot agar proses latihan tetap aman dan efektif.

Galaxy AI – Note Assist untuk Catat Progress Lebih Rapi & Terukur

Setelah mendapatkan rencana latihan dari Gemini, pengguna dapat memanfaatkan Galaxy AI – Note Assist untuk mencatat perkembangan latihan secara otomatis. AI ini akan membantu merapikan catatan, merangkum data harian atau mingguan, hingga mengubah catatan acak menjadi format rapi yang mudah dibaca.

Integrasi yang seamless dengan aplikasi Samsung Health memungkinkan pengguna melihat progres lebih jelas secara otomatis, mencakup:

  • Durasi olahraga
  • Jumlah langkah harian
  • Detak jantung
  • Kualitas tidur
  • Perkembangan berat badan

Dengan fitur-fitur ini, Galaxy S25 FE menjadi partner gaya hidup sehat yang fun dan ringan, terutama bagi generasi muda dan pekerja yang padat aktivitas namun tetap ingin menjaga kebugaran.

Solusi Fitness Modern: Sehat Tanpa Ribet, Kapan Saja & Di Mana Saja

Berkat dukungan AI lengkap, pengguna tidak lagi membutuhkan alat rumit, ruang gym besar, atau pelatih profesional untuk memulai hidup sehat. Semua dapat dilakukan dari rumah, kantor, atau bahkan saat traveling.

Bagi pemula yang biasanya bingung mau mulai dari mana, fitur ini membantu menyusun langkah realistis agar tidak cepat menyerah. Sedangkan bagi yang sudah berpengalaman, Gemini dapat membantu membuat variasi rutinitas ketika latihan mulai terasa monoton.

Galaxy S25 FE menciptakan pengalaman multitasking yang nyaman, terasa ringan digenggam, dan tampil stylish sehingga cocok untuk menemani gaya hidup modern yang aktif dan mobile.

Jika kamu ingin memulai latihan tetapi bingung harus mulai dari mana, biarkan Galaxy S25 FE dan Gemini AI jadi partner training kamu. AI ini membuat gaya hidup sehat lebih mudah, terencana, dan menyenangkan cukup dari smartphone di tanganmu.

Coba fitur Gemini Live dan Galaxy AI langsung di Samsung Experience Store terdekat atau lihat promo Galaxy S25 FE di Samsung.com. Sudah waktunya resolusi sehatmu tidak sekadar rencana, tapi benar-benar terwujud.

Review Realme P3 Lite, Harga Rp1 Jutaan dengan Fitur AI dan Baterai Besar

0

Desain Realme P3 Lite

Realme P3 Lite hadir dengan desain yang cukup ramping, memberikan kesan modern dan nyaman di tangan. Menurut spesifikasi resmi, ponsel ini memiliki ketebalan hanya 7,79 mm dan bobot sekitar 196 gram. Meskipun tergolong ringan, perangkat ini masih mampu membawa baterai besar, yaitu 6.300 mAh.

Secara keseluruhan, bodi Realme P3 Lite terbuat dari plastik, namun kualitasnya cukup baik sehingga tidak menimbulkan suara derit saat digunakan. Panel belakang sedikit lentur, tetapi hal ini tidak menjadi masalah signifikan bagi pengguna. Realme juga menghadirkan teknologi ArmorShell yang memperkuat sudut-sudut ponsel serta dilengkapi gasket karet dan rangka aluminium untuk meningkatkan ketahanan. Meski demikian, ketahanan terhadap debu dan air masih menggunakan standar IP54.

Salah satu fitur menarik yang tersedia adalah Pulse Light, sebuah cincin berwarna di sekitar kamera belakang yang berkedip sebagai sinyal notifikasi. Pengguna dapat memilih sembilan warna dan lima mode kedip sesuai keinginan.

Layar Realme P3 Lite

Realme P3 Lite dilengkapi layar berukuran 6,67 inci dengan resolusi HD+ (1604 x 720 piksel). Meski resolusi tidak terlalu tinggi, layar ini mendukung refresh rate 120Hz untuk pengguliran yang lebih mulus. Kecerahan maksimum mencapai 725 nits, membuatnya nyaman digunakan bahkan di luar ruangan.

Reproduksi warna pada layar ini mencakup 16,7 juta warna dengan cakupan NTSC sebesar 83 persen. Meski bukan tampilan profesional, layar ini tetap mampu memberikan pengalaman visual yang menyenangkan.

Performa Realme P3 Lite

Dapur pacu Realme P3 Lite didukung oleh chipset Unisoc T7250, yang memiliki dua inti Cortex-A75 1,8GHz dan enam inti Cortex-A55 1,6GHz. Chipset ini dibangun dengan fabrikasi 12nm, yang tidak termasuk dalam kelas unggulan, tetapi cukup memadai untuk penggunaan sehari-hari.

Dalam uji AnTutu 11, Realme P3 Lite mencatatkan skor sekitar 400 ribu. Meski tidak mengesankan, hasil ini wajar untuk perangkat dengan harga terjangkau. Pengguna mungkin merasa sedikit lambat saat membuka aplikasi, tetapi ponsel hampir tidak terasa panas bahkan saat bekerja dengan beban berat.

Realme P3 Lite menjalankan Realme UI berbasis Android 15 dan dilengkapi beberapa fitur AI seperti AI Eraser, AI Noise Cancellation Call 2.0, AI Clear Face, serta dukungan Google Gemini dan Circle to Search.

Kamera Realme P3 Lite

Realme P3 Lite dilengkapi dua kamera belakang, yaitu kamera utama 50MP dan kamera depan 5MP. Namun, ‘mata’ lain di bagian belakang hanya berupa penutup dekoratif.

Kamera utama menghasilkan foto yang cerah dan jenuh, cocok untuk kebutuhan media sosial. Kamera ini memiliki autofocus yang cepat dan akurat, serta efek blur yang baik. Namun, rentang dinamisnya masih rendah, sehingga mengalami kesulitan dalam mengambil foto di malam hari.

Di bagian depan, kamera 5MP cukup bagus untuk swafoto kenang-kenangan atau panggilan video, meski bukan untuk menangkap detail yang sangat tajam.

Baterai Realme P3 Lite

Baterai 6.300 mAh menjadi salah satu keunggulan Realme P3 Lite. Meskipun menggunakan baterai lithium-ion biasa, kapasitas besar ini memberikan daya tahan yang cukup lama. Menurut klaim Realme, ponsel ini bisa bertahan lebih dari 9 jam saat bermain game dan hingga dua hari untuk penggunaan normal.

Sayangnya, ponsel ini hanya dilengkapi adaptor 15W, yang membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam untuk mengisi penuh baterai. Namun, ada fitur pengisian daya balik 6W yang memungkinkan ponsel berfungsi sebagai powerbank untuk perangkat lain.

Harga Realme P3 Lite

Di Indonesia, Realme P3 Lite ditawarkan dengan harga Rp1.399.000, yang mencakup RAM 4GB dan penyimpanan internal 128GB. Ponsel ini tersedia dalam dua warna, yaitu Pine Green dan Cloud White.

Nama-nama Pemimpin Apple yang Direbut Proyek AI Meta dan OpenAI

0

Kehilangan Pemimpin dan Teknisi di Apple: Tanda-Tanda Krisis Internal

Apple, perusahaan teknologi terkemuka yang dikenal dengan inovasi dan kualitas produknya, sedang menghadapi tantangan besar dalam hal kestabilan internal. Sejak pertengahan hingga akhir tahun ini, banyak talenta senior dari berbagai divisi Apple memilih untuk meninggalkan perusahaan. Mereka tidak hanya beralih ke kompetitor seperti Meta dan OpenAI, tetapi juga ada sejumlah petinggi yang pensiun, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan perusahaan.

Eksodus Karyawan Senior ke Kompetitor

Salah satu pihak yang paling banyak merekrut karyawan Apple adalah Meta. Banyak desainer dan insinyur AI yang telah bekerja selama bertahun-tahun di Apple bergabung dengan tim Meta. Salah satu nama penting yang keluar adalah Alan Dye, mantan VP Human Interface Design Apple. Dye, yang telah memimpin tim desain produk Apple selama 20 tahun, kini menjadi pemimpin creative studio baru di Reality Labs Meta. Ia akan mengawasi desain perangkat keras dan lunak serta produk berbasis AI milik Meta.

Selain Dye, Bill Sorrentino, Senior Director Apple Design Team, juga meninggalkan Apple untuk bergabung dengan Meta. Di sana, ia bekerja di bawah Dye dalam studio Reality Labs. Sementara itu, Ruoming Pang, mantan kepala model AI Apple, pindah ke Meta Superintelligence Labs. Pang merupakan arsitek utama di balik model dasar AI Apple dan membawa sejumlah bawahannya ke Meta, termasuk Tom Gunter, Mark Lee, Bowen Zhang, dan Yun Zhu.

Di bidang robotika, Jian Zhang, peneliti utama AI Apple untuk bidang robotika, juga pindah ke Meta Robotics Studio. Ke Yang, mantan kepala divisi Answers, Knowledge, and Information (AKI) Apple, juga meninggalkan perusahaan untuk bergabung dengan Meta. Divisinya di Apple berperan dalam pengembangan pencarian berbasis AI.

Pembajakan Talent oleh OpenAI

Selain Meta, OpenAI juga aktif merekrut karyawan Apple, terutama dari tim pengembang hardware. OpenAI membutuhkan tenaga ahli di bidang ini setelah mengakuisisi startup io Products, yang dibuat oleh Jony Ive, mantan Chief Design Officer Apple. Dengan akuisisi ini, OpenAI mulai gencar merekrut para teknisi Apple.

Menurut laporan Bloomberg, OpenAI telah mempekerjakan lebih dari 40 orang untuk tim pengembang perangkat kerasnya dalam sebulan terakhir. Tim tersebut kebanyakan terdiri dari para talenta pengembang iPhone. Cheng Chen, mantan Senior Director Display Technologies Apple, dan Tang Tan, mantan Vice President iPhone & Apple Watch Product Design, juga bergabung dengan OpenAI. Selain mereka, John Peebles dan Nan Du, dua peneliti model AI Apple, juga pindah ke OpenAI.

Pensiunnya Petinggi Apple

Tidak hanya perpindahan ke kompetitor, Apple juga kehilangan beberapa petinggi karena pensiun. Kate Adams, Senior Vice President and General Counsel, Lisa Jackson, Vice President of Environment, Policy and Social Initiatives, serta John Giannandrea, AI Chief, resmi pensiun. Jeff Williams, Chief Operating Officer, dan Luca Maestri, Chief Financial Officer, juga pensiun awal tahun ini.

Isu lain yang muncul adalah kemungkinan mundurnya CEO Apple, Tim Cook, pada tahun depan. Laporan Financial Times menyebut bahwa dewan direksi dan tim internal Apple sedang menjalankan rencana pergantian kepemimpinan. John Ternus, Senior Vice President of Hardware Engineering, disebut sebagai calon kuat untuk menggantikan Cook. Namun, hingga saat ini, keputusan masih belum sepenuhnya ditentukan.

Ancaman dari Kepindahan Johny Srouji

Kabar kepergian Cook turut memicu aksi serupa dari salah satu petinggi penting Apple, yaitu Johny Srouji, Senior Vice President Hardware Technology. Ia dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk meninggalkan perusahaan. Srouji memiliki peran kunci dalam desain chip Apple dan transisi ke silikon Apple. Untuk mempertahankannya, Cook disebut menawarkan paket gaji dan jabatan yang lebih tinggi. Beberapa eksekutif juga menyarankan agar Srouji diangkat menjadi Chief Technology Officer.

Perubahan-perubahan ini menunjukkan bahwa Apple sedang menghadapi tantangan besar dalam menjaga stabilitas internal dan daya saing di pasar teknologi global.

DANA Rilis AI Enablement Playbook Tingkatkan Kesiapan Industri

0

Panduan Praktis untuk Mengadopsi Kecerdasan Buatan

DANA, sebuah perusahaan teknologi keuangan yang berbasis di Indonesia, baru-baru ini meluncurkan AI Enablement Playbook. Panduan ini dirancang sebagai alat bantu bagi pelaku industri dalam mengevaluasi dan meningkatkan kesiapan mereka untuk mengadopsi kecerdasan buatan (AI). Dengan menggabungkan wawasan, metrik, serta prinsip implementasi AI yang aman, inklusif, dan dapat diperluas, AI Enablement Playbook menjadi sumber referensi penting bagi perusahaan yang ingin mempercepat proses transformasi digital.

Panduan ini disusun berdasarkan hasil diskusi lintas sektor antara pemerintah, pelaku industri, dan para ahli di bidang AI. Proses penyusunan dilakukan melalui forum AI@Work Lab, yang bertujuan untuk membangun kolaborasi antar pemangku kepentingan guna mendorong pengembangan teknologi AI secara berkelanjutan. Melalui kerja sama ini, AI Enablement Playbook tidak hanya menjadi panduan teknis, tetapi juga menjadi bentuk kontribusi nyata DANA dalam mendukung visi nasional terkait penerapan AI.

Kontribusi Nyata untuk Peta Jalan Nasional

AI Enablement Playbook hadir sebagai bagian dari upaya DANA dalam mendukung penerapan Peta Jalan Kecerdasan Artifisial Nasional (AI Roadmap), yang digagas oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Peta jalan ini bertujuan untuk mempercepat penerapan AI di berbagai sektor ekonomi, termasuk sektor keuangan, pendidikan, kesehatan, dan lainnya. Dengan adanya panduan ini, pelaku industri memiliki pedoman yang lebih jelas dalam merancang strategi penggunaan AI yang sesuai dengan standar nasional.

Salah satu fitur utama dari AI Enablement Playbook adalah AI Enablement Checklist. Checklist ini berisi daftar periksa yang mencakup berbagai aspek kesiapan industri dalam menghadapi transformasi digital. Mulai dari infrastruktur teknologi hingga kapasitas SDM, checklist ini membantu perusahaan memastikan bahwa mereka sudah siap untuk mengadopsi AI secara efektif dan berkelanjutan.

Langkah Awal Menuju Transformasi Digital

Adopsi AI bukanlah hal yang mudah, terutama bagi perusahaan yang belum memiliki pengalaman dalam mengelola teknologi digital. Oleh karena itu, AI Enablement Playbook menyediakan langkah-langkah praktis yang bisa diikuti oleh berbagai ukuran perusahaan. Dari persiapan awal hingga implementasi dan evaluasi, panduan ini memberikan panduan lengkap yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing organisasi.

Selain itu, AI Enablement Playbook juga menekankan pentingnya prinsip-prinsip seperti transparansi, keamanan data, dan inklusivitas. Hal ini sangat relevan dalam konteks penggunaan AI di Indonesia, di mana kepercayaan publik terhadap teknologi digital semakin meningkat. Dengan mematuhi prinsip-prinsip tersebut, perusahaan tidak hanya dapat memaksimalkan manfaat AI, tetapi juga menjaga keandalan dan keamanan sistem yang digunakan.

Masa Depan yang Lebih Cepat dan Inovatif

Melalui inisiatif seperti AI Enablement Playbook, DANA menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan industri teknologi di Indonesia. Dengan memberikan akses kepada pelaku bisnis terhadap panduan yang terstruktur dan mudah dipahami, DANA berharap dapat mempercepat adopsi AI di seluruh negeri. Tidak hanya itu, inisiatif ini juga diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang lebih inovatif dan kompetitif, di mana perusahaan dapat bersaing secara global dengan menggunakan teknologi terkini.

Dengan demikian, AI Enablement Playbook tidak hanya menjadi panduan teknis, tetapi juga menjadi batu loncatan bagi perusahaan yang ingin mempercepat transformasi digital. Di tengah tantangan dan peluang yang semakin kompleks, adopsi AI akan menjadi kunci untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan berinovasi.

Galaxy AI pada Galaxy S25 FE dukung komunikasi bebas hambatan bahasa

0

Teknologi AI Samsung Membantu Traveler Mengatasi Tantangan Bahasa

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi para traveler saat mengunjungi negara atau daerah baru adalah perbedaan bahasa. Banyak wisatawan merasa canggung ketika harus bertanya arah, membaca papan petunjuk, atau bertransaksi di pasar lokal karena tidak memahami bahasa setempat. Namun, kini teknologi AI dari Samsung hadir sebagai solusi yang sangat membantu dalam memudahkan perjalanan.

Samsung Galaxy S25 FE dilengkapi dengan fitur Gemini Live dan Galaxy AI – Live Translate yang memungkinkan pengguna menerjemahkan bahasa secara real-time hanya dengan satu genggaman. Baik saat sedang berbelanja, mencari lokasi, berbicara dengan pedagang, hingga membaca teks di papan informasi asing—semuanya bisa dilakukan secara instan tanpa perlu membuka aplikasi penerjemah manual.

Dengan kemampuan AI yang semakin canggih, Galaxy S25 FE menjelma menjadi asisten perjalanan sekaligus alat bantu komunikasi yang andal bagi siapapun, terutama traveler muda yang gemar berpetualang ke berbagai kota dan negara.

Gemini Live: Terjemahan Real-Time Hanya dengan Arahkan Kamera

Fitur Gemini Live memungkinkan pengguna menerjemahkan bahasa secara cepat dan natural. Cukup arahkan kamera Galaxy S25 FE ke teks yang ingin diterjemahkan—seperti menu makanan, papan petunjuk, petunjuk keselamatan, atau tanda harga di pasar tradisional—dan AI akan menampilkan terjemahan otomatis langsung di layar.

Contoh prompt sederhana:
“Gemini, tolong terjemahkan tulisan di papan ini ke Bahasa Indonesia.”

Tak hanya teks, Gemini Live juga bisa dimanfaatkan untuk membantu memandu percakapan langsung dengan penduduk lokal. Misalnya, saat menawar harga, bertanya lokasi tempat wisata, atau sekadar berinteraksi santai untuk mendapatkan insight budaya lokal, dengan visual teks yang tampil di layar.

Selain untuk traveler, kemampuan memahami tulisan lokal ini juga bermanfaat bagi content creator yang sering membuat konten jelajah budaya seperti kain tradisional, kuliner daerah, hingga signboard unik yang sedang trending di media sosial.

Galaxy AI – Live Translate: Percakapan Dua Arah Tanpa Hambatan

Kemampuan AI di Galaxy S25 FE tidak berhenti pada penerjemahan visual saja. Fitur Live Translate menghadirkan penerjemahan percakapan dua arah secara real-time. Baik saat berbicara tatap muka maupun melalui panggilan telepon, pengguna bisa berkomunikasi dengan lancar meski lawan bicara menggunakan bahasa yang berbeda. Live Translate menerjemahkan suara secara langsung dengan output suara maupun teks—sehingga dialog tetap terasa natural dan cepat.

Fitur ini sangat berguna ketika:
– Menanyakan arah ke warga lokal.
– Bernegosiasi dengan penjual atau supir transportasi.
– Mengonfirmasi pemesanan hotel atau restoran.
– Menghubungi penyedia tur wisata.
– Mengatasi kendala informasi darurat.

Dengan kombinasi Gemini Live dan Live Translate, Galaxy S25 FE memberi kenyamanan komunikasi lintas bahasa tanpa rasa takut salah paham.

Solusi Ideal untuk Traveler & Konten Kreator

Teknologi AI ini menjawab kebutuhan generasi muda yang semakin sering berpindah kota, menjelajah budaya baru, dan mencari pengalaman autentik. Bagi travel enthusiast, fitur ini membuat perjalanan lebih praktis dan menyenangkan tanpa harus membawa kamus, membuka banyak aplikasi, atau bergantung pada sinyal internet untuk menerjemahkan bahasa asing.

Bagi konten kreator, AI membantu memahami makna tulisan tradisional atau signage historis—sehingga dapat memberikan konteks informasi yang lebih akurat dalam konten edukasi maupun travel story.

Alhasil, Galaxy S25 FE bukan hanya smartphone biasa, tapi partner perjalanan cerdas yang memudahkan komunikasi dan membuka kesempatan eksplorasi yang lebih luas.

Jika kamu hobi traveling, suka eksplor budaya baru, atau butuh asisten komunikasi yang selalu siap di genggaman, Galaxy S25 FE adalah pilihan tepat. Rasakan sendiri pengalaman berbelanja, bertanya arah, atau membuat konten jelajah tempat wisata tanpa hambatan bahasa.