Selasa, Desember 16, 2025
Beranda blog Halaman 15

Trend Micro: Cybercrime Masuk Era Otomatisasi 2026

0

Tahun 2026: Era Kecerdasan Buatan dalam Keamanan Siber

Trend Micro, sebuah perusahaan keamanan siber terkemuka, memperkirakan bahwa tahun 2026 akan menjadi titik penting dalam lanskap keamanan siber global. Dengan perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi, kejahatan siber diperkirakan akan berubah menjadi bentuk operasi yang sepenuhnya otonom. Hal ini akan menambah kompleksitas tantangan bagi organisasi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, yang sedang mempercepat digitalisasi di berbagai sektor.

Ryan Flores, Lead Forward-Looking Threat Research di Trend Micro, menjelaskan bahwa pergeseran ini akan menggantikan pola lama kejahatan siber sebagai “layanan” dengan era operasi yang sepenuhnya otomatis. “Tahun 2026 akan diingat sebagai tahun di mana kejahatan siber menjadi industri yang terotomatisasi. Kita memasuki era di mana agen AI menemukan, mengeksploitasi, dan memonetisasi kelemahan tanpa input manusia,” ujarnya.

Transformasi Ekonomi Kejahatan Siber

Trend Micro menyoroti bagaimana AI generatif dan sistem agentik tengah mentransformasi ekonomi kejahatan siber. Teknik-teknik seperti pembobolan tanpa campur tangan manusia yang bisa beradaptasi secara real time, malware polimorfik yang terus-menerus menulis ulang kodenya sendiri, serta social engineering berbasis deepfake akan menjadi alat standar bagi para penyerang di masa depan.

Sejumlah teknik yang sebelumnya membutuhkan keterampilan khusus manusia pun, kini dapat dijalankan secara otomatis oleh sistem yang terus belajar dan beradaptasi. Contohnya, pengintaian target, pencarian celah keamanan, penyusupan, hingga pemerasan yang dapat dilakukan dalam hitungan detik. Malware generasi baru bahkan mampu menulis ulang kodenya sendiri secara berkelanjutan, membuatnya sulit dideteksi oleh mekanisme keamanan tradisional.

Ancaman Baru dari Deepfake dan Manipulasi Sosial

Bentuk-bentuk manipulasi sosial, termasuk deepfake suara maupun video, diperkirakan akan menjadi taktik standar para penyerang dalam menipu organisasi dan individu. Teknologi ini akan digunakan untuk menciptakan konten palsu yang sangat mirip dengan aslinya, sehingga sulit dibedakan antara yang benar dan yang palsu.

Target Utama Serangan pada Tahun 2026

Lingkungan hybrid cloud, rantai pasokan software, dan infrastruktur AI diprediksi akan menjadi target utama pada tahun 2026. Paket open source yang dirusak, container image yang berbahaya, dan identitas cloud yang over-privileged (memiliki hak akses berlebihan) akan menjadi vektor-vektor serangan yang umum.

Selain itu, kelompok-kelompok yang disponsori negara akan semakin beralih ke strategi “harvest-now, decrypt-later”. Strategi ini melibatkan pencurian data-data terenkripsi dengan keyakinan bahwa kemajuan komputasi kuantum di masa depan akan memungkinkan data tersebut didekripsi.

Rekomendasi dari Trend Micro

Trend Micro menyarankan agar berbagai organisasi di seluruh dunia beralih dari pertahanan reaktif ke ketahanan proaktif. Hal ini dapat dilakukan dengan mengintegrasikan keamanan dalam setiap lapisan pengadopsian AI, operasional cloud, dan pengelolaan rantai pasokan mereka.

Organisasi yang mengintegrasikan penggunaan AI yang etis, pertahanan yang adaptif, dan pengawasan manusia, akan meraih kesuksesan di masa depan. Prediksi Trend untuk tahun 2026 menekankan langkah ke depan berdasarkan visibilitas, otomatisasi dengan validasi manusia, dan pergeseran budaya yang menempatkan keamanan sebagai infrastruktur strategis.

“Kami percaya bahwa mereka yang berinovasi secara aman, dengan menyeimbangkan kecepatan dan tata kelola, serta kecerdasan dengan etika, akan menetapkan standar untuk kepercayaan dan ketahanan di dunia yang semakin otonom,” tulis Trend Micro.

Bocoran Desain S26 di One UI 8.5: Ini yang Harus Kamu Ketahui

0

Bocoran Desain Galaxy S26 Terungkap dari Kode Internal One UI 8.5

Samsung kembali menjadi perhatian publik setelah bocoran desain untuk seri Galaxy S26 muncul melalui kode internal yang terdapat dalam pembaruan One UI 8.5. Meskipun pembaruan ini belum dirilis secara resmi, beberapa gambar tersembunyi di dalamnya memberikan wawasan awal mengenai tampilan ketiga model utama dari lini flagship Samsung berikutnya, yaitu Galaxy S26, Galaxy S26 Plus, dan Galaxy S26 Ultra.

Dalam screenshot yang ditemukan, terlihat siluet perangkat yang diyakini sebagai tiga varian tersebut. Mereka memiliki nama kode M1, M2, dan M3, yang diperkirakan merujuk pada Galaxy S26, S26 Plus, dan S26 Ultra. Bocoran ini memperkuat informasi sebelumnya yang sempat beredar di media online, sehingga memberikan gambaran lebih jelas tentang desain ponsel terbaru Samsung.

Pembaruan One UI 8.5 tampaknya menjadi sumber tak terduga dari bocoran ini karena kode internalnya menyimpan gambar perangkat yang menunjukkan estetika bodi belakang smartphone. Ketiga model ini diperkirakan masih menggunakan modul kamera vertikal dengan bentuk pulau kamera yang menjadi ciri khas dari lini Galaxy S26. Hal ini menunjukkan bahwa Samsung tetap mempertahankan identitas visual yang konsisten di antara varian-varian mereka.

Selain itu, render dari One UI 8.5 menunjukkan bahwa Galaxy S26 Ultra memiliki konfigurasi sensor kamera yang lebih kompleks dibanding dua model lainnya. Ini sesuai dengan posisinya sebagai model paling premium di antara ketiganya. Detail ini memperkuat dugaan bahwa Samsung akan fokus pada kemampuan kamera sebagai salah satu nilai jual utama dari seri ini.

Peningkatan Sistem dan Fitur Baru

Bocoran tidak hanya terbatas pada desain, tetapi juga mengindikasikan bahwa One UI 8.5 membawa lebih dari sekadar perubahan visual. Pembaruan ini diperkirakan akan diluncurkan bersamaan dengan Galaxy S26 dan membawa peningkatan sistem yang lebih responsif serta fitur-fitur baru yang berbasis AI dan optimasi performa. Hal ini menunjukkan bahwa Samsung berkomitmen untuk meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan.

Render internal juga menunjukkan bahwa Samsung memilih bahasa desain yang konsisten di seluruh lini Galaxy S26. Artinya, Galaxy S26 dan S26+ akan memiliki estetika yang sangat mirip satu sama lain, dengan perbedaan utama terletak pada ukuran layar dan kemungkinan kemampuan kamera. Dengan demikian, pengguna dapat memilih model yang sesuai dengan kebutuhan mereka tanpa harus khawatir tentang perbedaan desain yang signifikan.

Persiapan untuk Peluncuran Mendatang

Sampai saat ini, Samsung belum memberikan konfirmasi resmi terkait desain maupun fitur final dari Galaxy S26 series. Namun, bocoran dari One UI 8.5 memberikan pandangan awal yang cukup jelas tentang apa yang bisa diharapkan dari ponsel flagship mendatang ini. Dengan informasi yang terus bermunculan, para penggemar Samsung dan pengguna ponsel cerdas mulai bersiap untuk peluncuran yang diantisipasi akan menjadi salah satu momen penting dalam industri teknologi tahun ini.

Spesifikasi Tecno Spark 40 dan Harga di Indonesia, Sudah Support 5G?

0

Spesifikasi dan Keunggulan Tecno Spark 40

Tecno Spark 40 resmi hadir di Indonesia sebagai salah satu pilihan smartphone entry-level terbaru. Perangkat ini menawarkan layar besar dan baterai yang tahan lama, cocok untuk penggunaan harian. Performa yang cukup solid juga didukung oleh chipset Helio terbaru, menjadikannya pilihan menarik di tengah persaingan ponsel murah menjelang akhir tahun.

Desain Tecno Spark 40 terlihat tipis dengan sertifikasi IP64 yang memberikan perlindungan dari debu dan cipratan air. Layar sebesar 6.67 inci menawarkan pengalaman visual yang nyaman untuk streaming dan aktivitas online. Refresh rate tinggi menciptakan respons yang lebih mulus dalam penggunaan aplikasi tertentu. Dengan kombinasi fitur modern dan harga kompetitif, Tecno Spark 40 menawarkan nilai tambah bagi pengguna yang menginginkan perangkat hemat.

Layar dan Performa

Layar Tecno Spark 40 berukuran 6.67 inci dengan refresh rate 120Hz, memberikan tampilan yang halus dan responsif, terutama untuk gaming ringan. Meskipun resolusinya hanya HD Plus, layar tetap nyaman digunakan untuk media sosial dan kebutuhan harian. Pengalaman penggunaan tetap memadai meski tidak setara dengan ponsel kelas menengah.

Bodi perangkat memiliki ukuran 165.6 x 77 x 7.7 mm, terasa cukup tipis dan nyaman digenggam. Sertifikasi IP64 membuatnya lebih aman dari debu dan ciprakan air. Teknologi dual SIM juga tersedia untuk kebutuhan komunikasi. Secara keseluruhan, desain Tecno Spark 40 terlihat modern dan cukup bergaya.

Chipset Helio G81 atau G91 pada varian tertentu memberikan tenaga stabil untuk aktivitas harian seperti browsing dan multitasking. GPU Mali-G52 MC2 mendukung game ringan seperti Mobile Legends, sehingga pengguna dapat menikmati performa yang stabil untuk aplikasi harian.

Kamera dan Baterai

Kamera utama Tecno Spark 40 beresolusi 50MP menjadi andalan dalam fotografi. Hasil foto cukup baik dalam kondisi cahaya memadai, namun kurang fleksibel karena tidak ada lensa ultrawide. Kamera selfie 8MP sudah cukup untuk kebutuhan dasar seperti video call.

Perekaman video mencapai resolusi 1440p dengan kualitas standar harian. Namun, absennya gyro hardware membuat rekaman kurang stabil, terutama saat bergerak cepat. Hal ini menjadi kekurangan jika digunakan untuk konten serius.

Baterai 5200mAh memberikan daya tahan panjang untuk pemakaian penuh. Pengisian cepat 45W mampu mengisi penuh dalam waktu sekitar 55 menit. Fitur ini menjadi salah satu keunggulan utama Tecno Spark 40.

Fitur Tambahan dan Kekurangan

Tecno Spark 40 menjalankan Android 15 dengan antarmuka HIOS 15. Speaker stereo dengan DTS memberikan pengalaman multimedia yang cukup baik. Jack audio 3.5mm juga tersedia untuk fleksibilitas pengguna. Sensor sidik jari samping memudahkan akses perangkat.

Sayangnya, memori internal masih menggunakan eMMC yang lebih lambat dibandingkan UFS modern. Varian NFC hanya tersedia di wilayah tertentu. Beberapa pengguna juga melaporkan bug dan delay pada layar.

Refresh rate 120Hz tidak konsisten di semua aplikasi, terutama di home screen yang turun ke sekitar 90Hz. Touchscreen kadang tidak responsif saat mengetik cepat. Mikrofon tunggal juga membuat perekaman suara kurang optimal.

Harga Resmi dan Pesaing

Tecno Spark 40 dirilis secara resmi pada 10 Desember 2025 di Indonesia. Varian 12GB RAM ditawarkan dengan harga Rp1.799.000 selama masa promo peluncuran. Varian 16GB RAM dibanderol Rp1.999.000 sebagai opsi tertinggi. Harga regulernya berkisar antara Rp1,7 hingga Rp2 jutaan.

Perangkat ini mulai dijual di Shopee, Tokopedia, dan mitra resmi Tecno. Ketersediaan offline menyusul melalui gerai seperti Erafone. Tecno Spark 40 bersaing dengan Samsung A07, Redmi 15C, POCO C85, dan OPPO A3x. Persaingan ketat membuat pilihan di segmen ini semakin beragam.

Tecno Spark 40 menjadi opsi menarik untuk pengguna yang membutuhkan HP murah. Performa cukup stabil dan baterai besar memberikan pengalaman nyaman. Meski ada kekurangan seperti kamera terbatas dan memori eMMC, harganya tetap kompetitif. Tecno Spark 40 cocok untuk pengguna harian yang mengutamakan baterai awet dan layar besar.

Guru SMAN Muhammadiyah 1 Kota Agung Ikuti Pelatihan AI dari Universitas Teknokrat Indonesia

0

Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pemanfaatan Teknologi AI

Universitas Teknokrat Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam pengembangan kualitas pendidikan dengan menyelenggarakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di SMAN Muhammadiyah 1 Kota Agung. Kegiatan ini mengusung tema “Penggunaan AI (Artificial Intelligence) dalam Pembuatan Perangkat Ajar Berbasis Deep Learning” yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam memanfaatkan teknologi AI sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran.

Pelatihan yang dilaksanakan pada hari Kamis (04/12) ini diikuti oleh sejumlah dosen Universitas Teknokrat Indonesia, antara lain Intan Hamzah, M.Pd., Dr. Afrianto, M.Hum., Khairani Putri Salsya, M.Pd., Alvi Raihan Utami, M.Pd., serta Ingatan Gulo, SS., M.Hum. Mereka berperan sebagai pemateri dalam memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang pemanfaatan AI dalam penyusunan perangkat ajar.

Manfaat AI dalam Pembelajaran

Program ini dirancang agar guru-guru dapat memahami cara menggunakan AI dalam membuat perangkat ajar berbasis deep learning seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), modul pembelajaran, Lembar Kerja Siswa (LKS), hingga pembuatan soal evaluasi. Dengan pelatihan ini, guru diajak untuk langsung mencoba bagaimana AI dapat digunakan dalam beberapa aspek penting, antara lain:

  • Menghasilkan ide dan variasi kegiatan pembelajaran
  • Mengadaptasi materi sesuai kebutuhan siswa
  • Membuat penilaian berbasis kompetensi
  • Menyederhanakan proses penyusunan perangkat ajar secara cepat dan efektif

Dosen Universitas Teknokrat Indonesia menekankan bahwa kemampuan menggunakan AI sudah menjadi kebutuhan bagi tenaga pendidik di era digital saat ini. “Guru tidak lagi hanya mengandalkan metode tradisional. AI yang digunakan dapat menjadi referensi dalam pembuatan perangkat ajar yang lebih inovatif, relevan, dan sesuai kebutuhan kelas,” ujar salah satu pemateri.

Respons Positif dari Para Guru

Pelatihan ini mendapat respon positif dari para guru yang hadir. Mereka sangat antusias dalam melihat bagaimana AI mampu menghemat waktu, meningkatkan kreativitas, serta membantu mereka menyusun pembelajaran yang lebih terstruktur. Banyak guru menyampaikan bahwa penggunaan AI membuka wawasan baru mengenai pengembangan materi ajar berbasis teknologi.

Selain itu, para guru juga diberikan kesempatan untuk langsung mencoba membuat perangkat ajar menggunakan prompt yang efektif. Mereka juga mempelajari etika penggunaan AI dalam dunia pendidikan, sehingga memastikan bahwa teknologi ini digunakan secara bertanggung jawab dan bermanfaat.

Apresiasi dari Pihak Sekolah

Kepala SMAN Muhammadiyah 1 Kota Agung menyampaikan terima kasih atas program yang diselenggarakan oleh Universitas Teknokrat Indonesia. Ia menilai bahwa pelatihan ini sangat relevan dengan kebutuhan guru saat ini. Pihak sekolah berharap pelatihan serupa dapat terus dikembangkan agar guru dapat mengikuti perkembangan teknologi pendidikan.

Dukungan Rektor Universitas Teknokrat Indonesia

Rektor Universitas Teknokrat Indonesia, Dr. HM Nasrullah Yusuf, S.E., MBA., memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menyatakan bahwa pihak kampus bangga dapat menghadirkan pelatihan yang memiliki dampak langsung bagi guru. “Penguasaan teknologi, termasuk AI berbasis deep learning, merupakan keterampilan penting bagi pendidik masa kini. Ini adalah bagian dari konsistensi Teknokrat dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” tegasnya.

Penutup

Melalui pelatihan penggunaan AI dalam pembuatan perangkat ajar berbasis deep learning, Universitas Teknokrat Indonesia menegaskan perannya sebagai kampus yang terus mendukung penguatan kapasitas guru. Program ini diharapkan mampu membantu pendidik menghadirkan pembelajaran yang lebih efektif, modern, dan adaptif terhadap perkembangan era digital.

Rekomendasi HP Android Rp 5 Juta di Banjarmasin Desember 2025, Penuh Keunggulan Terkini

0

Daftar Rekomendasi Ponsel Android Harga Rp 5 Jutaan di Kalimantan Selatan

Bagi Anda yang sedang mencari ponsel pintar dengan harga sekitar Rp 5 jutaan, berikut ini beberapa rekomendasi ponsel android yang tersedia di wilayah Banjarmasin dan sekitarnya. Daftar ini bisa menjadi bahan pertimbangan ketika Anda ingin membeli perangkat baru.

1. Oppo Reno 12F

Ponsel ini hadir dalam warna oranye dengan kapasitas penyimpanan 12 GB RAM dan 512 GB ROM. Harganya sekitar Rp 5.399.000.

Spesifikasi lengkap:

– Chipset: Mediatek Dimensity 6300 (6 nm)

– Baterai: 5000 mAh

– Resolusi layar: 1080 x 2400 piksel

– Kamera depan: 32 MP

– Layar: 6,67 inci AMOLED

– Sistem operasi: Android

– Kamera belakang: 50 MP + 8 MP + 2 MP

– Berat: 187 gram

2. Oppo Reno 13F

Dengan warna ungu, ponsel ini memiliki spesifikasi yang lebih tinggi dibandingkan Reno 12F. Kapasitas penyimpanannya juga 12 GB RAM dan 512 GB ROM. Harganya mencapai Rp 5.799.000.

Spesifikasi lengkap:

– Chipset: Qualcomm SM6450 Snapdragon 6 Gen 1 (4 nm)

– Baterai: 5800 mAh

– Resolusi layar: 1080 x 2400 piksel

– Kamera depan: 32 MP

– Layar: 6,67 inci AMOLED

– Sistem operasi: Android 15

– Kamera belakang: 50 MP + 8 MP + 2 MP

– Berat: 192 gram

3. Samsung Galaxy A56

Tersedia dalam tiga pilihan warna, yaitu abu-abu, olive, dan pink. Spesifikasi yang ditawarkan cukup menarik dengan harga Rp 6.199.000.

Spesifikasi lengkap:

– Chipset: Exynos 1580

– Baterai: 5000 mAh

– Resolusi layar: 1080 x 2340 piksel

– Kamera depan: 12 MP

– Layar: Super AMOLED, 120 Hz, 6,7 inci

– Sistem operasi: Android 15

– Kamera belakang: 50 MP + 12 MP + 5 MP

– Berat: 198 gram

4. Samsung Galaxy A36

Dengan pilihan warna hitam, ungu, dan putih, ponsel ini memiliki harga Rp 5.699.000.

Spesifikasi lengkap:

– Chipset: Qualcomm SM6475 AB Snapdragon 6 Gen 3

– Baterai: 5000 mAh

– Resolusi layar: 1080 x 2340 piksel

– Kamera depan: 12 MP

– Layar: Super AMOLED, 120 Hz, 6,7 inci

– Sistem operasi: Android 15

– Kamera belakang: 50 MP + 8 MP + 5 MP

– Berat: 195 gram

5. Vivo V60 LITE 5G

Harga ponsel ini lebih terjangkau, yaitu Rp 4.999.000. Tersedia dalam dua pilihan warna, yaitu hitam dan biru.

Spesifikasi lengkap:

– Chipset: Mediatek Dimensity 7360 (4 nm)

– Baterai: 6500 mAh

– Resolusi layar: 1080 x 2392 piksel

– Kamera depan: 32 MP

– Layar: AMOLED, 120 Hz, 6,77 inci

– Sistem operasi: Android 15

– Kamera belakang: 50 MP + 8 MP

– Berat: 200 gram

6. Vivo V60

Ponsel ini memiliki harga yang lebih tinggi, yaitu Rp 6.999.000. Dengan desain yang lebih premium dan spesifikasi yang kuat.

Spesifikasi lengkap:

– Chipset: Qualcomm SM7750 AB Snapdragon 7 Gen 4 (4 nm)

– Baterai: 6500 mAh

– Resolusi layar: 1080 x 2392 piksel

– Kamera depan: 50 MP

– Layar: AMOLED, 120 Hz, 6,77 inci

– Sistem operasi: Android 15

– Kamera belakang: 50 MP

– Berat: 201 gram

Daftar di atas bisa menjadi referensi bagi Anda yang ingin membeli ponsel android dengan kisaran harga Rp 5 jutaan. Pastikan untuk memperhatikan kebutuhan dan fitur yang sesuai dengan keinginan Anda sebelum memutuskan membeli.

Anak di Tengah Algoritma

0

Peran Kecerdasan Buatan dalam Masa Kanak-Kanak: Peluang dan Ancaman

Masa kanak-kanak adalah fase penting dalam perkembangan manusia, yang mencakup pertumbuhan fisik, emosional, kognitif, dan sosial. Namun, dengan munculnya kecerdasan buatan (AI), masa ini sedang mengalami perubahan besar. Di Indonesia, anak-anak mulai terbiasa menggunakan gawai sejak usia dini, sekolah mulai memanfaatkan platform pembelajaran adaptif, dan orang tua juga memanfaatkan asisten digital untuk membantu anak belajar, bermain, atau bahkan mengatur rutinitas harian.

Pertanyaan yang diajukan oleh laporan terbaru The Economist adalah: bagaimana AI dapat memengaruhi masa kanak-kanak? Pertanyaan ini bukan lagi spekulasi futuristik, karena AI sudah hadir dalam kehidupan sehari-hari anak-anak, baik di rumah maupun di sekolah. Dengan demikian, masa kanak-kanak sedang “diredefinisi ulang” oleh teknologi, dengan peluang yang besar tetapi juga ancaman yang tidak boleh diabaikan.

Peluang AI dalam Pendidikan

AI memiliki potensi besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Sistem pembelajaran adaptif dapat menyesuaikan materi sesuai kemampuan setiap siswa, memberikan latihan yang tepat, serta memantau progres secara real time. Guru juga dapat dibantu oleh AI dalam membuat rubrik penilaian, menyusun bahan ajar diferensiatif, dan memberikan umpan balik awal. Di rumah, model generatif memungkinkan anak menciptakan gambar, cerita, atau karakter permainan tanpa hambatan teknis. Dengan demikian, AI memberikan “skala baru” pada personalisasi belajar, yang sebelumnya hanya bisa dilakukan oleh keluarga kaya atau siswa beruntung.

Ancaman dari Kecerdasan Buatan

Meski menawarkan banyak peluang, AI juga membawa ancaman serius. Pertama, ancaman terhadap privasi dan keamanan data anak. Banyak aplikasi edukasi dan mainan pintar mengumpulkan data seperti suara, ekspresi wajah, riwayat pertanyaan, hingga preferensi emosional. Data ini sangat bernilai secara komersial, sehingga risiko eksploitasi terhadap anak tidak bisa dihindari.

Kedua, ancaman terhadap perkembangan emosi dan kognisi. Ketika anak terbiasa memperoleh jawaban instan, proses investigasi, kebingungan, dan trial-and-error—unsur penting dalam perkembangan intelektual—dapat hilang. Lebih berbahaya lagi, hubungan sosial bisa tergantikan oleh interaksi dengan AI yang selalu patuh dan tidak pernah menantang. Seperti diingatkan psikolog Alison Gopnik, anak belajar melalui resistensi dan interaksi nyata, bukan hanya jawaban instan.

Ketiga, ancaman pengawasan berlebihan di sekolah. Beberapa negara menggunakan AI untuk memantau perhatian siswa melalui kamera, membaca ekspresi wajah, atau mendeteksi potensi kenakalan. Ruang kelas berubah menjadi semacam panoptikon, di mana anak merasa selalu diawasi, sehingga kreativitas memudar.

Keempat, ancaman bias algoritmik. AI belajar dari dataset yang sering tidak mencerminkan keberagaman nyata. Anak dari daerah terpencil, pengguna bahasa daerah, atau mereka yang hidup dalam kondisi sosial-ekonomi rendah bisa dinilai kurang mampu karena algoritma tidak mengenali karakteristik mereka. Contohnya, sistem pengenalan ucapan yang dilatih dengan bahasa Indonesia baku perkotaan bisa menganggap anak NTT, Sulawesi, atau Papua “salah mengucap”, padahal pemahaman mereka baik.

Langkah yang Harus Dilakukan

Untuk menghadapi tantangan ini, beberapa langkah kebijakan strategis harus diambil. Pertama, pemerintah perlu menerapkan regulasi perlindungan data anak. Standar ketat harus ditetapkan dalam pengumpulan data aplikasi pendidikan dan mainan pintar, termasuk minimisasi data, larangan komersialisasi, dan mekanisme penghapusan otomatis.

Kedua, literasi AI perlu diperkuat bagi guru dan orangtua. Guru harus memahami etika dan pedagogi AI, bukan hanya cara mengoperasikan perangkat. Orangtua juga perlu mengerti bahwa AI tidak boleh menggantikan interaksi manusia.

Ketiga, kesetaraan akses perlu dipastikan. AI bisa menjadi alat pemerataan, tetapi tanpa intervensi negara justru memperlebar jurang. Investasi infrastruktur digital, pendampingan guru di daerah 3T, dan penyediaan perangkat terjangkau harus menjadi prioritas.

Kesimpulan

Masa kanak-kanak tidak boleh direduksi menjadi data dan algoritma. Anak membutuhkan ruang untuk bermain, gagal, mencoba lagi, bernegosiasi, dan mengalami dunia nyata dengan segala kekacauannya. AI dapat memperkaya pengalaman ini, tetapi tidak boleh menggantikannya. Pertanyaannya bukan apakah AI akan hadir dalam hidup anak-anak kita — itu sudah terjadi. Pertanyaannya: apakah kita akan membiarkan AI menentukan masa kanak-kanak, atau kita yang membentuk AI agar menghormati masa kanak-kanak?

Di sinilah kebijakan, etika publik, dan tanggung jawab moral orang dewasa diuji. Generasi yang sedang tumbuh hari ini akan mewarisi konsekuensi keputusan kita; tugas kita memastikan bahwa harapan tetap lebih kuat daripada ancaman.

DeepSeek Diduga Gunakan Ratusan Ribu Chip Nvidia Ilegal dari Asia Tenggara

0

DeepSeek Dituduh Gunakan Chip Nvidia Blackwell yang Diselundupkan

Startup AI asal Tiongkok, DeepSeek, kembali menjadi sorotan setelah dituduh menggunakan ribuan chip Nvidia Blackwell untuk melatih model terbarunya. Laporan ini menyebut bahwa chip-chip tersebut masuk ke China melalui jalur tidak resmi atau penyelundupan.

Nvidia, produsen chip ternama, membantah adanya pusat data palsu seperti yang disebutkan dalam laporan tersebut. Namun, perusahaan tetap akan melakukan investigasi lebih lanjut terkait klaim penyelundupan tersebut.

DeepSeek dinilai masih sangat bergantung pada GPU Nvidia, karena alternatif seperti chip Huawei belum mampu menggantikan performa yang dibutuhkan untuk pelatihan AI berukuran besar.

Proses Penyelundupan yang Diduga Dilakukan

Berdasarkan laporan dari The Information dan dikutip oleh The Decoder, DeepSeek diduga mendapatkan chip AI kelas atas tersebut melalui skema penyelundupan yang melibatkan beberapa dealer dan pusat data di Asia Tenggara. Menurut enam sumber dari The Information, mitra Nvidia pertama-tama mengirim chip Blackwell secara legal ke pusat data di Asia Tenggara untuk instalasi dan pengujian. Setelah proses selesai, dealer kemudian membongkar server yang berisi chip tersebut, mengirimkannya ke China dengan dokumen palsu, dan merakit ulang perangkat di fasilitas milik DeepSeek.

Untuk mempermudah mobilisasi, operasi ini disebut menggunakan server kecil yang hanya berisi delapan chip per unit. Hal ini membuatnya lebih mudah dipindahkan dan lolos pemeriksaan.

Penyangkalan dari Nvidia

Tudingan ini langsung dibantah oleh Nvidia. Perusahaan yang didirikan oleh Jensen Huang tersebut mengatakan belum menemukan bukti adanya pusat data palsu seperti yang digambarkan dalam laporan tersebut.

“Kami belum melihat bukti atau menerima laporan terkait ‘phantom data centers’ yang sengaja dibangun untuk menipu kami maupun mitra OEM, lalu dibongkar, diselundupkan, dan dirakit ulang di tempat lain,” ujar juru bicara Nvidia dalam pernyataannya.

Meski skema seperti itu terdengar jauh dari kenyataan (tidak mungkin), Nvidia tetap akan menindaklanjuti setiap laporan yang mereka terima.

Peran Nvidia dalam Ledakan AI

Nvidia menjadi salah satu pemenang terbesar dalam ledakan AI karena GPU mereka sangat dibutuhkan untuk melatih model besar dan menangani beban komputasi skala tinggi. Karena itu, hubungan antara Nvidia dan pasar China kini menjadi topik panas di kalangan pembuat kebijakan AS.

Baru-baru ini, Presiden AS Donald Trump mengizinkan Nvidia mengirim chip H200 ke “pelanggan yang disetujui” di China, dengan syarat 25 persen dari nilai penjualan disetor ke pemerintah AS. Kebijakan ini langsung menuai kritik dari sebagian politisi Republik yang menilai aturan itu terlalu longgar.

DeepSeek Masih Bergantung pada Nvidia?

Dugaan penyelundupan chip Blackwell ini muncul hanya beberapa bulan setelah DeepSeek menyatakan bahwa China sedang mempersiapkan chip “generasi berikutnya” yang akan menopang model AI lokal. Sejak viral pada awal tahun ini, DeepSeek diketahui menggunakan 2.048 unit Nvidia H800 GPU. Meskipun spesifikasinya lebih rendah dibandingkan H100 yang sering digunakan perusahaan AI di AS, DeepSeek berhasil membuat R1 tampil kompetitif lewat teknik efisiensi seperti sparse attention.

Namun, untuk melatih model generasi berikutnya, chip Blackwell dianggap jauh lebih penting karena dibekali akselerator khusus untuk teknik tersebut. DeepSeek dilaporkan pernah menguji chip Huawei dan dikabarkan menyimpan stok GPU A100 dan H100 generasi lama. Namun, beberapa laporan menyebut performanya masih belum mampu menggantikan Nvidia untuk beban kerja AI berskala besar.

Gelombang Baru Komputasi: AI PC Kuasai 44% Pasar Notebook 2025

0

Tahun 2025, Titik Balik dalam Industri Komputer Pribadi

Tahun 2025 menjadi titik balik penting bagi industri komputer pribadi. Sebelumnya, fokus utama adalah pada perangkat yang tipis dan ringan. Namun, kini perhatian beralih sepenuhnya ke Kecerdasan Buatan (AI). Laptop AI, atau dikenal juga sebagai AI PC, diprediksi tidak lagi menjadi barang mewah, melainkan standar baru di pasar.

Laporan dari analis industri menunjukkan bahwa pengiriman notebook yang ditenagai oleh AI akan mencapai angka yang sangat tinggi, yaitu sekitar 44% dari total pengiriman notebook secara global. Ini menandai tren teknologi terbesar yang mengubah cara kita berinteraksi dengan komputasi harian.

Apa Itu Laptop AI (AI PC)?

Laptop AI bukan sekadar laptop yang menjalankan perangkat lunak AI. Definisi utamanya adalah perangkat yang dilengkapi dengan unit pemrosesan khusus, yaitu Neural Processing Unit (NPU), yang dirancang untuk menangani beban kerja AI secara efisien.

NPU kini diintegrasikan oleh produsen chip utama seperti Intel (Core Ultra), AMD (Ryzen AI), dan Qualcomm (Snapdragon X). NPU berfungsi sebagai akselerator dengan kemampuan sebagai berikut:

  • Inferensi AI Lokal: Menjalankan model AI seperti Large Language Models (LLM) langsung di perangkat tanpa perlu mengirim data ke cloud.
  • Efisiensi Daya: Menangani tugas AI seperti noise cancellation atau efek video dengan konsumsi daya yang jauh lebih rendah dibandingkan CPU atau GPU tradisional.

Mengapa AI PC Mendominasi di Tahun 2025?

Peningkatan pangsa pasar dari hampir nol menjadi 44% dalam waktu singkat didorong oleh tiga faktor utama:

  1. Ekosistem Perangkat Lunak yang Matang

    Perusahaan perangkat lunak, terutama Microsoft dengan Windows Copilot dan aplikasi kreatif seperti Adobe, kini mengoptimalkan software mereka untuk memanfaatkan NPU. Fitur seperti ringkasan dokumen instan, pencarian lokal yang lebih cerdas, dan peningkatan kualitas video conferencing kini berjalan mulus.

  2. Kebutuhan Privacy dan Kecepatan

    Pengguna semakin khawatir tentang privasi data. Dengan kemampuan menjalankan AI secara on-device, data sensitif tidak perlu meninggalkan laptop, meningkatkan privasi dan keamanan. Selain itu, memproses AI secara lokal menghilangkan latency (delay) yang sering terjadi saat mengandalkan cloud.

  3. Siklus Refresh Komersial

    Banyak perusahaan menunda pembelian laptop selama beberapa tahun terakhir. Tahun 2025 bertepatan dengan masa refresh komersial besar-besaran. Perusahaan-perusahaan ini memilih untuk langsung berinvestasi pada AI PC karena fitur-fitur AI dianggap krusial untuk produktivitas karyawan di masa depan.

Dampak pada Industri dan Konsumen

Untuk Produsen Chip dan Laptop

Tren ini memicu perang inovasi antara Intel, AMD, dan Qualcomm. Setiap produsen berlomba untuk menawarkan NPU yang paling cepat dan efisien. Bagi produsen laptop (OEM), AI PC menjadi diferensiasi utama untuk mendorong penjualan di pasar yang stagnan.

Untuk Konsumen

Konsumen akan merasakan peningkatan nyata dalam pengalaman penggunaan:

  • Baterai Lebih Awet: Tugas-tugas berat dialihkan ke NPU yang efisien.
  • Kolaborasi Lebih Baik: Peningkatan fitur kamera dan mikrofon bertenaga AI (background blur berkualitas studio, penghilang gema).
  • Kreativitas Cepat: Generasi gambar atau video ringan kini dapat dilakukan di laptop dalam hitungan detik.

Masa Depan Komputasi

Prediksi 44% pangsa pasar di tahun 2025 hanyalah permulaan. Analis memperkirakan bahwa pada tahun 2027, hampir 80% dari notebook yang dikirimkan akan memiliki kemampuan AI yang terintegrasi.

Laptop AI mengubah paradigma, menjanjikan komputasi yang tidak hanya lebih cepat, tetapi juga lebih personal, cerdas, dan proaktif. Tren ini membuka peluang baru dalam dunia teknologi, yang akan terus berkembang dan memberikan manfaat signifikan bagi pengguna dan industri.

7 Fitur Penting Chatbot untuk Bisnis Kecil

0

Pentingnya Fitur Chatbot untuk Usaha Kecil

Banyak pemilik usaha kecil menghadapi tantangan dalam menjalankan bisnis sehari-hari. Tugas seperti membalas pesan yang serupa, mengecek pesanan masuk, menjelaskan cara pemesanan, hingga menanyakan stok barang sering kali menjadi rutinitas yang melelahkan. Meskipun tugas-tugas ini penting, jika dilakukan secara manual terus-menerus, waktu dan energi yang diperlukan bisa sangat besar. Untuk itu, banyak pelaku usaha mulai mencari solusi yang lebih efisien, salah satunya dengan menggunakan chatbot sebagai asisten digital.

Namun, tidak semua chatbot memiliki fitur yang sesuai dengan kebutuhan bisnis kecil. Agar investasi waktu dan tenaga tidak sia-sia, ada beberapa fitur penting yang perlu diperhatikan. Berikut adalah tujuh fitur wajib yang harus dimiliki oleh chatbot agar operasional bisnis menjadi lebih rapi, efisien, dan membantu meningkatkan penjualan.

1. Respons Otomatis 24/7 untuk Pertanyaan Dasar

Pelanggan sering mengharapkan respons cepat, terutama dalam waktu kurang dari 10 menit setelah mengirim pesan. Oleh karena itu, chatbot harus mampu merespons pertanyaan dasar seperti harga, ketersediaan stok, lokasi toko, cara pemesanan, dan jam operasional. Dengan jawaban otomatis, pelanggan tidak perlu menunggu admin yang sedang sibuk. Hal ini juga membantu menjaga pengalaman pelanggan tetap positif serta mengurangi beban kerja harian.

2. Kemampuan Menampilkan Katalog Produk di Chat

Kebiasaan pelanggan biasanya ingin melihat gambar, harga, dan deskripsi produk secara langsung tanpa harus membuka link tambahan atau melalui banyak langkah. Fitur katalog di dalam chat dapat mempermudah proses pembelian. Data menunjukkan bahwa fitur ini dapat meningkatkan konversi hingga 20–30% karena proses pemilihan produk terasa lebih cepat dan ringkas.

3. Integrasi Order Management Otomatis

Chatbot bukan hanya alat untuk menjawab pertanyaan, tetapi juga bisa menjadi alat pencatat pesanan. Fitur ideal yang dimiliki chatbot antara lain:
– Mencatat pesanan yang masuk
– Mengirimkan ringkasan order kepada pelanggan
– Mengelompokkan pesanan berdasarkan status
– Mengurangi risiko kesalahan input

Untuk usaha kecil yang sering kewalahan karena pesanan menumpuk, fitur ini sangat membantu menjaga alur kerja tetap rapi.

4. Fitur Follow-Up dan Broadcast yang Terjadwal

Kemampuan follow-up otomatis sangat efektif untuk meningkatkan penjualan. Contohnya:
– Mengingatkan pelanggan yang belum checkout
– Memberi tahu bila ada promo
– Mengirimkan ucapan ulang tahun
– Menghubungi pelanggan yang lama tidak bertransaksi

Menurut McKinsey, follow-up personal bisa meningkatkan penjualan hingga 40%. Dengan chatbot, proses ini berjalan otomatis sehingga bisnis tetap bergerak meski pemiliknya sedang tidak online.

5. Integrasi dengan CRM untuk Menyimpan Data Pelanggan

Data pelanggan sangat penting untuk strategi pemasaran jangka panjang. Chatbot yang terintegrasi sistem CRM dapat membantu menyimpan:
– Riwayat chat
– Kebiasaan belanja
– Produk yang sering ditanyakan
– Frekuensi pembelian
– Kategori pelanggan (baru, repeat, VIP)

Dengan data yang terstruktur, bisnis bisa membuat promosi yang lebih relevan dan tepat sasaran.

6. Fitur Analitik dan Laporan Otomatis

Chatbot untuk usaha kecil sebaiknya dapat memberikan laporan otomatis, seperti:
– Jumlah pesan masuk
– Tingkat respons pelanggan
– Performa broadcast
– Produk yang paling sering ditanyakan
– Tren waktu pesan paling ramai

Fitur ini membantu pemilik usaha mengambil keputusan berdasarkan data, bukan sekadar feeling. Bisnis yang menggunakan analisis data dapat tumbuh hingga 5 kali lebih cepat dibanding yang tidak memanfaatkannya.

7. Personalisasi Jawaban dan Tone yang Konsisten

Chatbot yang baik tidak sekadar menjawab otomatis, tetapi juga mampu meniru gaya komunikasi brand. Konsistensi tone bisa membangun kedekatan dengan pelanggan, membuat brand terasa lebih manusiawi, meski respons diberikan oleh AI. Personalisasi jawaban juga membantu chatbot memberikan rekomendasi yang lebih tepat, misalnya produk yang cocok berdasarkan preferensi pelanggan atau histori pembelian sebelumnya.

Saatnya Usaha Kecil Memiliki Chatbot Juga!

Dengan tujuh fitur di atas, chatbot bukan lagi sekadar alat balas pesan otomatis. Ia berubah menjadi “asisten operasional” yang membantu bisnis kecil bergerak lebih efisien, melayani lebih cepat, dan mengelola pelanggan dengan lebih terstruktur. Jika Anda ingin mencoba chatbot yang sudah dilengkapi fitur-fitur tersebut tanpa ribet setting, ada banyak pilihan yang bisa dipertimbangkan. Mengadopsi chatbot cerdas adalah langkah kecil yang dapat membawa dampak besar, terutama untuk usaha kecil yang ingin lebih stabil dan siap bersaing. Mulailah, dan biarkan otomatisasi bekerja membantu Anda.

MAN 1 Wonosobo Gelar Pelatihan AI Ready ASEAN Bersama Mafindo

0

Pelatihan AI Ready ASEAN di MAN 1 Wonosobo

MAN 1 Wonosobo bekerja sama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Wonosobo menyelenggarakan kegiatan Implementasi AI Ready ASEAN secara luring pada hari Selasa, 2 Desember 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari program AI Ready ASEAN, sebuah inisiatif kolaborasi antara ASEAN Foundation dan Google.org yang bertujuan untuk membekali masyarakat Asia Tenggara dengan keterampilan dasar dalam kecerdasan buatan (AI) guna menghadapi perkembangan teknologi di masa depan.

Perwakilan Mafindo Wonosobo, Astin Mei, menjelaskan bahwa program AI Ready ASEAN dilaksanakan di 10 negara ASEAN dengan target memberdayakan lebih dari 5.500.000 warga ASEAN. Di Indonesia, program ini dijalankan bersama berbagai Learning Implementation Partner (LIP) seperti Mafindo, Ruang Guru, Kaizen, Coding Bee, dan Bebras. Tujuan utamanya adalah untuk memperluas akses pendidikan tentang AI kepada berbagai kalangan masyarakat.

Pelatihan di MAN 1 Wonosobo diselenggarakan untuk siswa/mahasiswa, guru, dan orang tua. Kurikulum pelatihan dirancang agar peserta dapat membangun pemahaman fundamental tentang kecerdasan artifisial. Materi pelatihan dibagi menjadi empat kelompok utama, yaitu:

  • AI Fundamental (Dasar-dasar AI)
  • AI Usage & Implementation (Penggunaan dan Implementasi AI)
  • AI Ethics, Privacy & Security (Etika, Privasi, dan Keamanan dalam AI)
  • Teaching About AI (Mengajar tentang AI)

Selain itu, peserta juga diberikan akses ke platform Learning Management System (LMS) melalui situs institute.mafindo.or.id. Platform ini memungkinkan peserta belajar materi secara fleksibel dan berkelanjutan sesuai dengan waktu dan kemampuan masing-masing.

Mafindo sebagai salah satu mitra resmi ASEAN Foundation menjalankan program ini dengan menggandeng sekolah, kampus, dan komunitas di berbagai daerah. Dengan kerja sama ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang memiliki pengetahuan dasar tentang AI.

Astin Mei menyampaikan rasa bangga atas antusiasme peserta pelatihan, terutama dari siswa MAN 1 Wonosobo. Ia mengatakan bahwa peserta sangat aktif sejak awal hingga akhir pelatihan. “Mereka tetap semangat dan memahami materi dengan baik,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala MAN 1 Wonosobo, Sunaryo, menyampaikan apresiasi atas dipilihnya sekolahnya sebagai lokasi pelatihan AI Ready ASEAN. Menurutnya, kegiatan ini sangat penting karena berada di tingkat ASEAN. Siswa yang mengikuti pelatihan ini adalah siswa pilihan seperti pengurus DA, OSIS, dan MMC.

Sunaryo menekankan pentingnya kemampuan siswa dalam menangkal berita hoaks, terutama di lingkungan sekolah. Ia berharap para peserta mampu menjadi agen penyebar ilmu bagi teman-temannya. Dengan terselenggaranya pelatihan ini, MAN 1 Wonosobo berkomitmen memperkuat literasi digital, meningkatkan pemahaman teknologi berbasis AI, serta mengembangkan kemampuan kritis siswa dalam menghadapi tantangan perkembangan informasi dan disrupsi teknologi.

Dia berharap, kegiatan ini menjadi langkah awal untuk menyiapkan generasi muda Wonosobo yang lebih adaptif, berdaya saing, dan siap menghadapi era kecerdasan artifisial.