Perubahan Strategi OpenAI: Fokus pada ChatGPT dan Kepuasan Pengguna
CEO OpenAI, Sam Altman, mengumumkan situasi “code red” yang menandai perubahan signifikan dalam strategi perusahaan. Sebagai langkah awal, fokus utama kini beralih ke penguatan ChatGPT, salah satu chatbot terpopuler yang menjadi pendorong adopsi AI secara global. Hal ini dilakukan sebagai pengganti dari proyek ambisius seperti Artificial General Intelligence (AGI).
Dalam memo internalnya, Altman menyatakan bahwa OpenAI akan menunda sementara proyek sampingan seperti generator video Sora selama delapan minggu. Tujuannya adalah untuk memfokuskan seluruh sumber daya pada penyempurnaan ChatGPT. “Kami berada di waktu yang kritis bagi ChatGPT,” ujarnya.
Keputusan ini mencerminkan ketegangan internal yang sudah lama ada di OpenAI antara tim riset yang mengejar AGI dan tim produk yang lebih fokus pada popularitas ChatGPT. Tim produk, yang dipimpin oleh Fidji Simo, mendorong peningkatan performa, kecepatan, dan personalisasi chatbot agar bisa lebih kompetitif di pasar konsumen. “Kami ingin memastikan pengguna menemukan nilai dari fitur ChatGPT yang ada sebelum menambahkan yang baru,” tambah Simo.
Tekanan eksternal juga menjadi alasan utama keputusan ini. Google, melalui model Gemini 3, telah melampaui OpenAI dalam beberapa tolok ukur benchmarking independen. Altman memperingatkan bahwa persaingan ini bisa menyebabkan “gangguan ekonomi sementara” jika tidak segera diatasi.
Selain itu, strategi Altman juga menyoroti penggunaan sinyal pengguna dalam pelatihan model ChatGPT 4o. Meskipun hal ini meningkatkan engagement, ada risiko terhadap kesehatan mental sebagian pengguna. OpenAI kemudian menyesuaikan pelatihan untuk menjaga keseimbangan antara respons yang disukai pengguna dan keamanan. “Fokus utama kami adalah memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna sekarang tanpa mengabaikan tujuan besar kami di masa depan,” jelas Altman.
Peluncuran Model Baru dan Peningkatan Fitur
OpenAI merencanakan peluncuran model baru bernama 5.2 dengan peningkatan kecepatan, reliabilitas, pemrosesan gambar, dan peningkatan personalisasi. Perusahaan menegaskan pentingnya memberi pengalaman pengguna yang optimal sebelum menambah fitur baru. Langkah ini diambil untuk menghadapi persaingan dari Google dan rival lain di pasar AI global.
Dengan demikian, langkah “code red” menandai perubahan filosofi OpenAI: dari fokus murni pada AGI menjadi strategi adopsi massal dan kestabilan bisnis. Basis pengguna ChatGPT saat ini mencapai lebih dari 800 juta pengguna aktif mingguan, dengan valuasi perusahaan diperkirakan 500 miliar dolar AS (sekitar Rp 8.335 triliun, kurs Rp 16.670/USD).
Di sisi lain, Altman menekankan bahwa meskipun persaingan teknologi sangat ketat, OpenAI tetap menjaga ambisi riset jangka panjang. “Kami berusaha menyeimbangkan inovasi besar dengan kebutuhan pengguna sekarang,” katanya, menegaskan komitmen perusahaan pada pertumbuhan konsumen dan pengembangan teknologi canggih.
Masa Depan OpenAI dan Tantangan di Pasar AI Global
Dengan strategi baru ini, OpenAI berupaya mempertahankan dominasi ChatGPT dalam persaingan AI global, sambil tetap menavigasi dilema antara adopsi massal, keamanan, dan tujuan jangka panjang AGI. Ini merupakan langkah krusial bagi perusahaan yang menjadi pusat perhatian industri teknologi dunia.
Pengembangan ChatGPT menjadi prioritas utama, namun OpenAI tetap memperhatikan aspek-aspek lain seperti keamanan dan kesehatan pengguna. Dengan kombinasi inovasi dan kepuasan pengguna, OpenAI berharap dapat tetap menjadi pemain utama di pasar AI yang semakin kompetitif.

