Selasa, Desember 16, 2025
Beranda blog Halaman 217

Spesifikasi Utama Oppo A5i Pro: Ponsel Murah dengan Daya Tahan Militer dan Baterai Besar

0

Ponsel Murah dengan Daya Tahan Militer dan Baterai Besar

Oppo telah meluncurkan model terbaru mereka, A5i Pro, di pasar global. Ponsel ini menawarkan kualitas yang andal tanpa membebani kantong pengguna. Dengan desain yang kokoh dan fitur-fitur canggih, Oppo A5i Pro dirancang untuk pengguna yang mencari ponsel harian yang tahan lama dengan anggaran terbatas.

Ponsel ini memiliki sertifikasi MIL-STD-810H, yang menunjukkan daya tahan sekelas militer. Hal ini membuatnya tahan terhadap jatuh dan benturan. Selain itu, Oppo A5i Pro juga memiliki peringkat IP65, sehingga mampu bertahan terhadap air dan debu.

Layar yang Menarik dan Kualitas Visual

Layar Oppo A5i Pro berukuran 6,67 inci dengan resolusi HD+ dan kecerahan puncak hingga 1000 nits. Layar ini dilengkapi dengan refresh rate 120Hz dan touch sampling rate 240Hz, memberikan pengalaman visual yang lancar dan responsif. Untuk perlindungan, layar ini dilindungi oleh Corning Gorilla Glass 7i.

Performa Cepat dan Kapasitas Penyimpanan Luas

Ditenagai oleh chipset MediaTek Dimensity 6300, Oppo A5i Pro menawarkan performa yang cepat dan efisien. Ponsel ini dilengkapi RAM LPDDR4X hingga 8GB dan penyimpanan UFS 2.2 256GB, yang dapat diperluas melalui slot kartu microSD. Ini memungkinkan pengguna untuk menyimpan lebih banyak data tanpa khawatir kehabisan ruang.

Baterai Besar dan Pengisian Cepat

Salah satu fitur utama dari Oppo A5i Pro adalah baterai besar berkapasitas 6.000mAh. Baterai ini mendukung pengisian cepat kabel hingga 45W, sehingga pengguna tidak perlu menunggu lama untuk mengisi ulang daya ponsel.

Kamera yang Memadai

Di bagian belakang, Oppo A5i Pro dilengkapi dengan kamera ganda 50MP + 2MP, yang cocok untuk berbagai jenis fotografi. Sementara itu, kamera depan memiliki resolusi 8MP untuk foto swafoto.

Sistem Operasi dan Fitur Tambahan

Ponsel ini menjalankan sistem operasi Android 15 dengan antarmuka ColorOS 15.0.1. Fitur tambahan lainnya termasuk Bluetooth 5.4, WiFi 5, NFC, jack audio 3,5mm, dan dukungan beberapa codec audio. Semua fitur ini menjadikan pengalaman pengguna lebih lengkap dan nyaman.

Desain Tipis dan Ringan

Meskipun memiliki baterai besar, Oppo A5i Pro memiliki ketebalan hanya 7,99mm dan berat 194 gram. Desain ini membuat ponsel ini nyaman digunakan dalam waktu lama.

Pilihan Warna yang Menarik

Oppo A5i Pro tersedia dalam dua pilihan warna, yaitu Breeze Blue dan Midnight Purple. Warna-warna ini menambah kesan modern dan elegan pada ponsel ini.

Harga yang Terjangkau

Meskipun telah diluncurkan secara global dalam varian penyimpanan 4GB + 128GB dan 8GB + 256GB, harga untuk varian 8GB + 256GB saja telah diumumkan di Malaysia. Harganya sekitar Rp3.108.549 atau sekitar 189 Dolar AS.

Dengan spesifikasi yang menarik dan harga yang terjangkau, Oppo A5i Pro menjadi pilihan yang ideal bagi pengguna yang mencari ponsel murah dengan daya tahan kelas militer dan baterai besar.

Viral! Edit Foto Jadi Miniatur dengan Gemini AI untuk WA dan TikTok

0

Tren Miniatur AI yang Menarik Perhatian Pengguna Media Sosial

Belakangan ini, tren unik di media sosial sedang menarik banyak perhatian pengguna. Salah satu yang paling diminati adalah penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mengedit foto menjadi miniatur dengan tampilan realistis. Fenomena ini sangat populer, terutama di TikTok, di mana banyak pengguna membagikan hasil karya mereka.

Tren ini kemudian menyebar ke berbagai platform lain seperti WhatsApp, di mana hasil edit miniatur digunakan sebagai status atau foto profil. Karena tampilannya yang menarik dan berbeda dari editan biasa, banyak orang tertarik untuk mencoba sendiri.

Dengan bantuan AI, gambar biasa bisa diubah menjadi miniatur yang memiliki detail mirip figur koleksi. Hal ini membuat hasilnya terlihat nyata dan artistik. Aplikasi seperti Gemini menjadi salah satu alat favorit untuk menciptakan efek ini. Dengan prompt yang tepat, pengguna bisa menghasilkan karya visual yang menarik dan cocok untuk dibagikan di media sosial.

Miniatur AI tidak hanya sekadar tren hiburan, tetapi juga menjadi cara ekspresi diri bagi banyak pengguna. Mereka memamerkan hasil karya tersebut sebagai identitas digital baru di platform yang digunakan. Jika ingin mengetahui lebih dalam tentang cara membuat miniatur, telah ada artikel sebelumnya yang menjelaskan langkah-langkah dasar menggunakan Google Gemini AI.

Artikel ini akan membahas beberapa trik khusus agar hasil miniatur lebih menarik, baik untuk status WhatsApp maupun unggahan TikTok.

Trik Membuat Miniatur AI dengan Prompt Kreatif

Agar hasil edit miniatur lebih maksimal, penggunaan prompt menjadi kunci utama. Contoh prompt yang populer adalah:

“Create a 1/7 scale miniature figure based on the uploaded photo, in a realistic style and environment. Place the figure on a computer desk, standing on a circular transparent acrylic base without any text. On the computer screen, show the ZBrush modeling process of the same figure. Next to the screen, include a BANDAI-style toy packaging box printed with the original photo. Background should be a window overlooking a garden.”

Dengan prompt tersebut, AI akan menghasilkan miniatur yang tampak nyata dan memiliki nuansa seperti figur koleksi resmi. Detail tambahan, seperti layar komputer dengan proses modeling dan kotak kemasan ala mainan, membuat hasil foto lebih menarik untuk dibagikan di media sosial.

Selain itu, trik lainnya adalah menyesuaikan gaya pencahayaan, warna, dan latar belakang. Misalnya, menambahkan jendela dengan pemandangan taman bisa memberi kesan hangat dan estetik. Hal ini membuat hasil edit lebih cocok dipakai di WhatsApp maupun TikTok.

Membagikan Hasil Miniatur di WhatsApp dan TikTok

Setelah berhasil membuat miniatur, langkah selanjutnya adalah membagikannya ke media sosial. Di WhatsApp, hasil miniatur biasanya digunakan sebagai status atau foto profil. Tampilan unik ini membuat akun terlihat berbeda dan lebih personal.

Sementara di TikTok, banyak pengguna mengunggah video singkat berisi hasil miniatur yang dipadukan dengan musik trendi. Tren ini membuat miniatur AI cepat viral dan memicu banyak orang ikut mencobanya.

Kombinasi antara kreativitas, teknologi AI, dan media sosial menjadikan miniatur AI sebagai salah satu tren digital yang menarik di tahun ini. Baik untuk WhatsApp maupun TikTok, hasil edit miniatur memberi pengalaman baru dalam mengekspresikan diri secara visual.

Vivo X300 Series Diperkenalkan Oktober 2025 dengan Chip Dimensity 9500, Cek Harga dan Spesifikasinya!

0

Pengumuman Ponsel Vivo X300 Series yang Akan Dirilis Tahun 2025

Vivo, salah satu produsen ponsel pintar asal Tiongkok, dikabarkan akan meluncurkan seri ponsel unggulan terbarunya yaitu Vivo X300 series pada bulan Oktober 2025. Informasi ini berasal dari laporan berbagai sumber teknologi yang menyoroti potensi inovasi yang akan dihadirkan oleh perusahaan tersebut.

Menurut informasi yang diperoleh dari pembocor teknologi bernama Digital Chat Station (DCS), ponsel ini akan menjadi yang pertama di dunia yang menggunakan chip unggulan MediaTek, yaitu Dimensity 9500. DCS memberikan petunjuk mengenai kehadiran ponsel ini melalui unggahan di platform Weibo, meskipun tidak secara langsung menyebutkan nama Vivo X300 series.

Dalam unggahannya, DCS menyatakan bahwa ponsel perdana dengan Dimensity 9500 akan dirilis sekitar tanggal 13 Oktober. Hal ini memperkuat spekulasi bahwa Vivo X300 series akan menjadi peluncuran utama dalam jajaran produknya.

Di Tiongkok, Vivo telah merilis beberapa teaser mengenai X300 series dan bahkan membuka pra-pemesanan. Ada juga rumor yang menyebutkan bahwa peluncuran seri ini akan dilakukan setelah hari nasional Tiongkok.

Spesifikasi Utama Vivo X300 dan X300 Pro

Dalam rangka memenuhi harapan penggemarnya, Vivo telah mengungkapkan beberapa spesifikasi utama dari X300 Series, yaitu Vivo X300 dan Vivo X300 Pro.

Vivo X300 hadir dengan layar LTPO BOE Q10+ 8T berukuran 6,31 inci. Layar ini merupakan penerus dari vivo X200 Pro Mini tahun lalu. Namun, kali ini jajaran produk tidak akan menyertakan ponsel dengan layar 16,9 cm seperti yang sempat dirilis sebelumnya.

Untuk kamera, baik Vivo X300 maupun X300 Pro memiliki kamera depan berkekuatan 50 MP. Namun, konfigurasi kamera belakang berbeda antara kedua model ini.

Vivo X300 dilengkapi kamera utama Samsung HPB 200 MP dan telefoto periskop Sony LYT-602 50 MP. Sementara itu, X300 Pro memiliki kamera utama Sony LYT-828 50 MP dan telefoto periskop Samsung HPB 200 MP. Kedua model ini juga akan dilengkapi kamera ultra-lebar Samsung JN5.

Dari segi sistem operasi, kedua ponsel ini akan menjalankan OriginOS 6 berbasis Android 15. Untuk tenaga, bocoran menunjukkan bahwa X300 memiliki baterai 6.000 mAh, sedangkan X300 Pro memiliki baterai 6.500 mAh. Keduanya diperkirakan mendukung pengisian daya kabel dan nirkabel hingga 90W.

Meskipun kapasitas baterai belum sepenuhnya dikonfirmasi, laporan menyebutkan bahwa X300 akan memiliki baterai 6.000 mAh, sedangkan X300 Pro diperkirakan memiliki baterai 6.500 mAh. Selain itu, keduanya juga akan dilengkapi sensor sidik jari ultrasonik di layar untuk keamanan tambahan.

Prediksi Harga dan Persaingan di Pasaran

Sayangnya, belum ada informasi resmi mengenai harga yang akan dibanderol untuk Vivo X300 Series. Namun, dengan spesifikasi tinggi dan teknologi terkini, seri ini diprediksi akan menjadi pesaing kuat di segmen ponsel premium yang mengandalkan chipset Dimensity 9500.

Pemerintah Siapkan Dana AI Negara, Dorong Ekonomi Digital dan Riset AI

0

Strategi Pemerintah Indonesia dalam Mengembangkan Teknologi Kecerdasan Buatan

Pemerintah Indonesia tengah mengambil langkah besar untuk mendorong pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) di dalam negeri. Langkah ini tercantum dalam sebuah dokumen yang disebut white paper sebanyak 179 halaman, yang menjelaskan secara rinci rencana pembentukan dana AI kedaulatan. Dokumen tersebut menjadi bagian dari peta jalan nasional yang disusun oleh Kementerian Komunikasi dan Digital.

White paper ini menawarkan konsep pengelolaan dana AI kedaulatan yang akan dilakukan oleh Danantara Indonesia, lembaga dana kekayaan negara yang saat ini mengelola aset senilai lebih dari 900 miliar dolar AS. Rencananya, pembentukan dana ini akan berlangsung antara tahun 2027 hingga 2029 melalui skema pendanaan gabungan antara sektor publik dan swasta.

Selain fokus pada pembiayaan, dokumen ini juga menyarankan penyediaan insentif fiskal untuk menarik investasi domestik serta penguatan infrastruktur digital. Infrastruktur seperti pusat data dan klaster komputasi AI akan dibangun di berbagai wilayah Indonesia. Tujuannya adalah untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pusat pertumbuhan teknologi AI di kawasan Asia Tenggara.

Namun, laporan tersebut juga menyebutkan beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah masih terbatasnya jumlah talenta AI dan rendahnya kapasitas riset. Selain itu, ketimpangan infrastruktur digital di luar kota-kota besar juga menjadi isu utama. Masalah lain yang muncul adalah pendanaan riset yang minim serta risiko terkait keamanan data, perlindungan privasi, dan penyebaran misinformasi.

White paper ini masih dalam bentuk rancangan dan pemerintah membuka ruang bagi masukan publik sebelum dipublikasikan secara resmi. Beberapa perusahaan teknologi besar seperti Huawei dan GoTo disebut turut memberikan masukan dalam penyusunan dokumen ini. Selain itu, pemerintah juga bekerja sama dengan Boston Consulting Group, sebuah lembaga konsultan internasional, untuk memproyeksikan dampak ekonomi dari pengembangan AI. Diperkirakan, AI dapat mendorong pertumbuhan PDB Indonesia dalam kerangka kerja kawasan ASEAN.

Jika berjalan sesuai rencana, sovereign AI fund ini akan mulai diluncurkan antara 2027 hingga 2029. Dana ini akan digunakan untuk mendanai proyek-proyek strategis di bidang pusat data, riset AI, layanan kesehatan, pertanian, hingga teknologi manufaktur digital. Langkah ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam lanskap ekonomi berbasis kecerdasan buatan di kawasan regional.

Dengan adanya strategi ini, diharapkan Indonesia dapat meningkatkan daya saingnya dalam industri teknologi global. Namun, keberhasilan implementasi akan bergantung pada kemampuan pemerintah dalam mengatasi berbagai tantangan yang ada, termasuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan memperkuat infrastruktur digital. Dengan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan lembaga konsultan, harapan besar terhadap masa depan teknologi AI di Indonesia semakin terlihat nyata.

7 HP 2025 dengan Stabilizer Kamera, Video Lebih Stabil

0

Teknologi Stabilizer Kamera di Smartphone 2025: Pilihan Terbaik untuk Konten Kreator

Di era digital yang semakin pesat, kualitas video menjadi salah satu faktor penting dalam kesuksesan sebuah karya. Baik itu vlog, TikTok, Reels, atau dokumentasi perjalanan, hasil video yang stabil dan tajam menjadi kunci utama. Beruntung, teknologi stabilizer kamera di smartphone tahun 2025 telah berkembang pesat. Fitur seperti OIS (Optical Image Stabilization), EIS (Electronic Image Stabilization), dan AI motion tracking kini hadir bahkan di kelas menengah.

Berikut adalah 7 rekomendasi HP dengan stabilizer kamera terbaik tahun 2025 yang mampu menghasilkan video mulus tanpa goyang, cocok untuk content creator maupun pengguna kasual:

1. Samsung Galaxy S25 Ultra

Samsung kembali memimpin di sektor kamera lewat Galaxy S25 Ultra. Dilengkapi teknologi Super Steady generasi terbaru dan dukungan AI ProVisual Engine, HP ini mampu merekam video 8K dengan stabilitas luar biasa bahkan saat digunakan sambil berjalan atau berlari. Sistem OIS-nya bekerja di semua lensa, termasuk telephoto dan ultrawide, menjadikannya pilihan utama bagi videografer mobile.

2. Apple iPhone 16 Pro / Pro Max

iPhone tetap menjadi standar emas dalam videografi mobile. Di tahun 2025, iPhone 16 Pro dan Pro Max hadir dengan stabilisasi optik yang sangat halus, ditambah fitur Cinematic Mode dan Action Mode yang membuat transisi antar objek terasa profesional. Bahkan saat merekam sambil bergerak cepat, hasil video tetap tajam dan bebas blur. Cocok untuk storytelling visual dan sinematografi ringan.

3. Google Pixel 9 Pro

Google Pixel 9 Pro mengandalkan kekuatan AI untuk menghasilkan video yang stabil dan natural. Teknologi pendeteksi gerak real-time mampu menyesuaikan stabilisasi secara otomatis, bahkan dalam kondisi ekstrem seperti hiking atau cuaca buruk. Hasilnya adalah video yang tetap smooth meski direkam tanpa gimbal. Pixel juga unggul dalam pemrosesan warna dan detail.

4. Xiaomi 15 Pro

Xiaomi 15 Pro membawa kamera monster 200MP dengan kombinasi OIS dan EIS yang sangat efektif. Teknologi pixel binning 16-in-1 membuat hasil video malam hari tetap terang dan stabil. Cocok untuk kamu yang suka merekam konser, cityscape malam, atau konten dinamis. Xiaomi juga menyematkan fitur Vlog Mode dan AI Tracking untuk memudahkan pengambilan gambar bergerak.

5. OnePlus 13

Meski lebih terjangkau dibanding flagship lainnya, OnePlus 13 tetap menawarkan kualitas video yang mengesankan. Sistem stabilisasi hybrid dan algoritma AI-nya mampu menjaga kestabilan bahkan saat merekam sambil bersepeda atau berjalan cepat. Desain kamera yang minimalis dan performa Snapdragon 8 Gen 3 membuatnya ideal untuk kreator konten dengan budget terbatas.

6. Vivo X100 Pro+

Vivo X100 Pro+ hadir dengan kolaborasi kamera bersama ZEISS, menghadirkan sistem stabilisasi ganda yang sangat presisi. Teknologi Gimbal Stabilization 3.0 memungkinkan pengambilan video ultra-stabil bahkan dalam kondisi low light. Cocok untuk kamu yang suka merekam video cinematic atau traveling tanpa membawa alat tambahan. Mode Portrait Video dan Horizon Leveling juga jadi nilai tambah.

7. Huawei Pura 80 Ultra

Huawei Pura 80 Ultra tak hanya unggul dalam fotografi, tapi juga videografi. Sensor utama 1 inci dan sistem dual telephoto periskop dilengkapi OIS dan AI HDR membuat video tetap stabil dan jernih di berbagai kondisi. Huawei juga menyematkan fitur Ultra Lighting Video dan AI Scene Optimization yang otomatis menyesuaikan pengaturan kamera saat merekam objek bergerak cepat atau berpindah cahaya.

Tahun 2025 menjadi era keemasan bagi teknologi stabilizer kamera di smartphone. Dari flagship premium seperti Galaxy S25 Ultra dan iPhone 16 Pro Max, hingga alternatif cerdas seperti OnePlus 13 dan Xiaomi 15 Pro, semua menawarkan kemampuan video yang stabil, tajam, dan profesional. Dengan inovasi yang terus berkembang, setiap pengguna bisa menemukan pilihan yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran.

5 Tips Cepat Memilih Gadget Akhir Tahun: Tren, Fitur, dan Diskon

0

Tren Teknologi 2025 dan Tips Memilih Gadget yang Tepat

Menjelang akhir tahun, banyak masyarakat mulai mempertimbangkan pembelian perangkat digital baru. Alasan mereka bervariasi, mulai dari persiapan liburan hingga kebutuhan kerja dan studi. Tahun 2025 menjadi momen penting karena sebagian besar merek besar meluncurkan produk terbaru yang kaya akan inovasi, terutama dalam aspek Artificial Intelligence (AI), kamera, dan performa perekaman video.

Namun, sebelum memutuskan untuk membeli perangkat terbaru, calon pembeli disarankan memahami tren teknologi serta mempertimbangkan beberapa hal penting berikut:

Perhatikan Tren Teknologi yang Sedang Berkembang

Tahun ini, merek seperti Samsung, Apple, Oppo, Huawei, Xiaomi, dan Vivo saling bersaing dalam menghadirkan seri flagship terbaru. Kehadiran iPhone 16, Galaxy Z Fold7, Galaxy Z Flip7, dan Galaxy S25 Series menunjukkan bahwa inovasi layar lipat serta AI yang terintegrasi langsung ke kamera maupun sistem operasi semakin menjadi standar baru.

Bagi penggemar fotografi atau pembuat konten, peningkatan fitur kamera berbasis AI patut dipertimbangkan. Di sisi lain, bagi pengguna produktif, kemampuan multitasking, daya tahan baterai, serta konektivitas dengan perangkat lain seperti tablet, smartwatch, dan audio bisa menjadi faktor utama dalam memilih perangkat.

Jangan Hanya Fokus pada Smartphone

Meski ponsel pintar masih menjadi primadona, tren 2025 menunjukkan bahwa perangkat wearable seperti Apple Watch, AirPods, atau perangkat audio premium dari Sony dan Harman/Kardon juga semakin populer. Selain itu, tablet dan laptop seri terbaru kini semakin ringan, tipis, namun tetap bertenaga.

Membeli gadget bukan hanya tentang mengikuti tren, tetapi juga memastikan perangkat benar-benar menunjang aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, pertimbangkan kebutuhan Anda secara matang sebelum membeli.

Coba-coba di Ajang Pameran

Pameran gadget kembali marak digelar, salah satunya Blibli XPO 2025 di Summarecon Mall Serpong pada 9–14 September. Ajang seperti ini tidak hanya menjadi tempat belanja, tetapi juga ruang untuk mencoba langsung perangkat terbaru, berkonsultasi dengan brand resmi, hingga mengikuti talkshow edukatif bersama tech reviewer.

Menurut pengamat teknologi Dedy Irvan dari Jagat Review, konsep pameran semacam ini menarik karena menghadirkan produk resmi sekaligus layanan purna jual yang lebih jelas. Ini memberikan kesempatan bagi calon pembeli untuk memahami lebih dalam tentang fitur dan keunggulan perangkat yang ditawarkan.

Hitung dengan Cermat, Jangan Terjebak Promo

Akhir tahun sering kali identik dengan promo besar-besaran. Cashback, voucher diskon, hingga program tukar tambah kerap ditawarkan. Meskipun menarik, calon pembeli tetap perlu menilai apakah promo tersebut sesuai dengan kebutuhan. Selain harga, jaminan purna jual menjadi poin penting.

Jika ada perluasan garansi, pertimbangkan. Fasilitas semacam ini bisa menghemat biaya perbaikan di masa depan dan layak dipertimbangkan ketika memilih tempat membeli. Jangan sampai tergiur oleh promo tanpa mempertimbangkan manfaat jangka panjang.

Sesuaikan dengan Kebutuhan, Bukan Tren Semata

Tips yang paling sederhana namun sering terlupakan adalah: beli sesuai kebutuhan. Jika gadget lama masih memadai, tak ada salahnya menunda pembelian. Namun, jika perangkat lama sudah tidak lagi mendukung aktivitas harian, maka memilih perangkat terbaru bisa menjadi investasi jangka panjang.

Dengan memperhatikan tren, memilih perangkat yang sesuai dengan kebutuhan, dan mempertimbangkan aspek purna jual, calon pembeli dapat membuat keputusan yang tepat dan bijak.

Peran Penting Mitigasi Risiko Teknologi AI

0

Peran AI dalam Dinamika Kekuasaan Global

Artificial Intelligence (AI) tidak hanya menjadi alat yang mempercepat pengembangan riset, mempermudah aktivitas pekerjaan, dan membantu dalam pengambilan keputusan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Stefka Schmid dan rekan-rekannya pada tahun 2025, AI juga menjadi arena baru perebutan kekuasaan, kompetisi geopolitik, serta instrumen politik yang semakin dinamis. Dalam riset berjudul “Arms Race or Innovation Race? Geopolitical AI Development”, Stefka Schmid menjelaskan bahwa meskipun AI lahir dari inovasi teknologi, sejarah telah mengajarkan bahwa setiap terobosan besar selalu diikuti oleh konsekuensi politik dan perubahan sosial.

Contoh nyata dapat dilihat dari penemuan mesin uap pada abad ke-18 yang memicu revolusi industri sekaligus memperluas praktik kolonialisme. Sementara itu, internet pada akhir abad ke-20 tidak hanya mengubah cara berkomunikasi, tetapi juga memperkuat dominasi raksasa teknologi global. Hal ini menunjukkan bahwa AI pun tidak jauh berbeda. Selain tentang kecanggihan algoritma dan akumulasi data, AI juga berkaitan dengan siapa yang mengendalikan teknologi tersebut, siapa yang diuntungkan, dan siapa yang tertinggal.

Dalam artikel berjudul “AI 2027” karya Daniel Kokotajlo dan rekan-rekannya (2025), disebutkan adanya kompetisi geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Kedua negara bersaing untuk menjadi pemimpin dalam pengembangan AI. Di sisi lain, Uni Eropa mencoba memposisikan diri sebagai regulator dalam hal etika dan regulasi. Mengingat AI memiliki implikasi yang bisa sangat membahayakan jika tidak dikelola secara tepat.

Risiko dan Konsekuensi AI

Di sisi korporasi, perusahaan seperti OpenAI, Google, Meta, dan Baidu menguasai sumber daya berupa kemampuan algoritma, data, dan talenta yang menjadi bahan utama pengembangan AI. Keberadaan mereka tidak hanya sebagai pelaku pasar, tetapi juga sebagai aktor yang mempengaruhi arah regulasi dan distribusi pemanfaatan teknologi.

AI memiliki risiko dan konsekuensi politik serta sosial-ekonomi yang serius. Pertama, ketimpangan teknologi antarnegara. Negara berkembang yang tidak memiliki kapasitas riset dan infrastruktur akan semakin tertinggal, semakin tergantung kepada teknologi negara maju, dan menjadi konsumen. Kedua, risiko penyalahgunaan karena AI dapat digunakan untuk menciptakan misinformasi dan disinformasi dalam skala besar, meningkatkan propaganda politik, atau melakukan pengawasan massal terhadap aktivitas publik. Ketiga, risiko konsentrasi kekuasaan. Jika AI hanya dikendalikan oleh segelintir negara atau perusahaan tertentu, tentunya berdampak terhadap kebijakan dan arah pengembangan teknologi.

Perhatian publik terhadap AI masih terjebak pada sisi permukaan. Seberapa pintar AI menjawab pertanyaan dan curhat kita? Apa yang mampu dikerjakan AI buat membantu tugas kuliah, dan sebagainya. Seharusnya pertanyaan yang lebih mendasar dan jarang dikemukakan yaitu siapa yang mengendalikan infrastruktur AI global? Bagaimana mengenai pembagian manfaat dan mitigasi risiko yang mesti diatur? Adakah mekanisme koreksi yang cocok untuk memastikan akuntabilitas terhadap dampak sosial dan politik dari pengembangan AI tersebut?

Peran Indonesia dalam Pengembangan AI

Bagi Indonesia, kemampuan untuk memahami aspek kekuasaan AI adalah strategis. Dengan populasi besar dan ekonomi digital yang tumbuh pesat, seharusnya Indonesia berpotensi menjadi pemain kompetitif. Bukan sekadar menjadi pasar dalam ekosistem AI global saat ini. Namun, semua ini membutuhkan langkah nyata yang bertahap dan terukur. Mulai dari investasi dalam riset dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan talenta muda digital, serta regulasi yang melindungi kepentingan publik tanpa menghambat inovasi itu sendiri.

Indonesia juga perlu melibatkan diri secara proaktif dalam forum internasional yang membahas tata kelola AI. Indonesia harus ikut serta memengaruhi aturan main global supaya tidak menjadi penikmat teknologi AI. Tanpa keterlibatan itu, resiko menjadi penerima kebijakan sepihak dari kekuatan besar sangat tinggi. Tentunya ini memiliki efek kepada berbagai sektor pembangunan dan investasi Indonesia ke depan.

Masa Depan AI

AI merupakan infrastruktur dari sebuah peradaban baru. Seperti awal penemuan listrik atau internet ketika itu yang akan melingkupi segala lini kehidupan manusia. Mulai dari pendidikan, kesehatan, pertanian, industri, dan keamanan nasional sangat bergantung terhadap dua inovasi tersebut. Selain itu, mengabaikan aspek politiknya sama halnya dengan menyerahkan masa depan kepada pihak lain yang memiliki sumber daya yang besar.

Pada era AI ini kompetisi tidak hanya terjadi di medan perang atau pasar saham, tetapi juga di pusat pengelolaan data, laboratorium riset, dan ruangan para pembuat kebijakan. Hasil kompetisi ini akan menentukan distribusi kekuasaan global ke depannya. Untuk itu, penting bagi publik, pembuat kebijakan, dan komunitas riset untuk tidak tenggelam dalam kecanggihan teknologi AI.

AI memang membawa peluang luar biasa, tetapi tanpa pengawasan yang efektif dan akuntabel, semua ini justru akan meningkatkan ketimpangan yang sudah lebar, membatasi kebebasan, dan mengubah keseimbangan tatanan politik global. Diperlukan kesadaran kritis seluruh pihak. Kita perlu memastikan bahwa AI dikembangkan dan digunakan demi kepentingan bersama. Tentunya secara berkeadilan dan berkelanjutan. Mengingat, masa depan AI bukan mengenai seberapa cerdas algoritma berakselerasi, melainkan sejauh mana teknologi ini menyelamatkan masa depan generasi yang akan datang.

Jadi Viral, Ini Cara Membuat Video AI Miniatur Bergerak dan Link Tools Populer

0

Tren Video AI Miniatur yang Menarik Perhatian

Trend video AI miniatur kini sedang viral di berbagai platform media sosial. Tagar seperti #MiniaturAI, #AIVideo, hingga #AITrend sering muncul dalam daftar trending dan digunakan ribuan kali. Banyak pengguna mencoba membuat konten unik dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang mengubah gambar atau video menjadi bentuk miniatur.

Apa Itu Video AI Miniatur?

Video AI miniatur adalah hasil dari editing visual menggunakan AI yang membuat seseorang, hewan, atau objek terlihat seperti miniatur. Bentuknya biasanya mirip figurine atau action figure dengan detail tubuh mungil, kepala agak besar, dan efek pencahayaan yang dramatis. Berbeda dengan foto AI miniatur, versi video memberikan kesan lebih interaktif. Video ini menampilkan gerakan yang nyata, seperti berjalan atau berpose, sehingga konten terasa lebih hidup dan menarik untuk dibagikan di media sosial.

Mengapa Tren Ini Viral?

Ada beberapa alasan mengapa tren ini cepat menyebar dan menjadi topik pembicaraan di internet:

  • Unik dan Lucu: Siapa yang tidak gemas melihat diri sendiri atau orang lain berubah menjadi karakter miniatur?
  • Cocok untuk Konten Medsos: Formatnya singkat dan visual menarik, cocok untuk platform seperti TikTok dan Instagram Reels.
  • Akses Mudah: Banyak tools AI yang tersedia secara gratis atau dengan uji coba.
  • Efek Nostalgia: Bagi sebagian orang, hasil video ini mengingatkan pada mainan masa kecil seperti boneka atau robot mini.

Menurut laporan dari TechCrunch, tren konten berbasis AI di media sosial meningkat drastis dalam setahun terakhir, terutama di kalangan generasi Z.

Tools Populer untuk Membuat Video AI Miniatur

Banyak aplikasi dan platform AI populer digunakan untuk membuat video miniatur. Beberapa di antaranya adalah:

  • Google Gemini AI: Sering digunakan untuk eksperimen kreatif AI, termasuk efek miniatur.
  • CapCut (AI Tools): Aplikasi editing video yang umum digunakan oleh TikTokers, kini memiliki fitur AI.
  • Runway ML: Populer di kalangan kreator konten karena kemampuannya menghasilkan video AI realistis.
  • Kaiber AI: Cocok untuk mengubah foto menjadi animasi miniatur bergerak.

Sebagian besar aplikasi ini berbasis cloud, jadi pengguna hanya perlu mengunggah foto atau video singkat, memilih prompt atau efek miniatur, dan hasilnya akan diproses otomatis.

Cara Membuat Video AI Miniatur

Jika kamu ingin mencoba membuat video AI miniatur, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Pilih aplikasi AI, seperti Google Gemini AI atau CapCut.
  2. Unggah foto atau video dasar, bisa foto diri sendiri, pasangan, atau objek lain.
  3. Gunakan prompt “miniature style” atau pilih filter miniatur di menu.
  4. Atur detail, seperti ukuran kepala, pencahayaan, atau latar belakang.
  5. Generate dan simpan hasilnya.
  6. Tambahkan edit tambahan, seperti musik atau teks, agar lebih menarik sebelum diunggah ke TikTok atau Instagram.

Tips tambahan: gunakan foto atau video dengan pencahayaan terang dan pose jelas agar hasil AI lebih maksimal.

Antusiasme Warganet

Tren video AI miniatur bukan hanya sekadar hiburan. Banyak kreator konten memanfaatkannya untuk storytelling unik, seperti membuat diri mereka menjadi dokter mini, polisi mini, bahkan astronot mini yang berjalan di luar angkasa. Beberapa merek juga mulai melirik tren ini sebagai strategi marketing. Menurut laporan Social Media Today, kampanye visual berbasis AI cenderung lebih cepat viral karena dianggap kreatif dan fresh.

Potensi Tren ke Depan

Meski saat ini masih sebatas hiburan, tren video AI miniatur punya potensi berkembang ke industri kreatif yang lebih luas. Contohnya:

  • Iklan digital dengan maskot miniatur lucu.
  • Merchandise personal berupa action figure digital.
  • Konten edukasi yang menyajikan tokoh mini untuk anak-anak.

Dengan perkembangan AI yang pesat, bukan tidak mungkin tren ini akan terus berevolusi menjadi bentuk hiburan baru yang lebih interaktif.

Video AI miniatur berhasil mencuri perhatian publik karena unik, lucu, dan mudah dibuat. Hanya dengan smartphone dan aplikasi berbasis AI, siapa saja bisa mengubah dirinya menjadi karakter miniatur bergerak ala action figure. Jika kamu belum mencoba, malam ini bisa jadi waktu yang pas untuk ikut tren. Siapa tahu videomu bisa jadi viral berikutnya di TikTok atau Instagram!

Foto Lebih Jernih, Suara Lebih Bersih: Samsung Tunjukkan Kekuatan AI

0

Teknologi AI yang Membuat Smartphone Lipat Lebih Canggih

Smartphone lipat kini tidak hanya menawarkan desain futuristik, tetapi juga fitur canggih yang mampu meningkatkan pengalaman pengguna. Samsung meluncurkan Galaxy Z Fold7 dan Galaxy Z Flip7, dua perangkat terbaru yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan (AI) generatif. Fitur-fitur ini dirancang untuk mendukung gaya hidup modern, memberikan kemudahan dalam berbagai aktivitas sehari-hari.

Edit Foto Instan Tanpa Objek Pengganggu

Salah satu fitur unggulan dari Galaxy Z Fold7 dan Z Flip7 adalah Enhanced Generative Edit. Fitur ini memungkinkan pengguna menghapus objek atau bayangan dalam foto secara instan. Misalnya, ketika Anda mengambil foto liburan yang bagus, tetapi ada orang asing di latar, atau sunset yang rusak karena adanya bayangan tak diinginkan, Anda bisa langsung menghilangkan masalah tersebut.

Dengan AI yang canggih, fitur ini akan mengisi kembali background foto dengan tampilan yang mulus dan natural. Hasil akhirnya terlihat seperti difoto oleh fotografer profesional, tanpa perlu menguasai aplikasi editing rumit seperti Photoshop.

Rekaman Audio Lebih Jernih Tanpa Noise

Bagi para kreator konten, kualitas suara sangat penting. Samsung menghadirkan fitur Audio Eraser yang dapat menghilangkan kebisingan latar saat merekam video. Bayangkan Anda merekam vlog di pasar tradisional atau pantai yang berangin. Biasanya, suara bising latar akan merusak hasil video. Dengan Audio Eraser, AI akan otomatis menghapus kebisingan seperti keramaian, kendaraan, hingga angin, sehingga suara utama terdengar lebih jernih dan fokus.

Hasilnya, video akan terlihat lebih profesional dan nyaman ditonton, meskipun direkam hanya dengan smartphone. Ini menjadi solusi ideal bagi pengguna yang ingin membuat konten berkualitas tinggi tanpa perlu alat tambahan.

Gemini Live: Asisten Perjalanan Pribadi

Samsung juga memperkenalkan Gemini Live, sebuah AI multimodal yang membantu pengguna dalam situasi nyata, khususnya saat traveling. Contohnya, ketika Anda tersesat di kota asing, cukup buka peta di Galaxy Z Fold7, aktifkan Gemini Live, dan tunjukkan lokasi yang ingin dituju. Gemini akan menganalisis peta, memberi petunjuk arah, bahkan menerjemahkan percakapan dengan penduduk lokal secara real-time.

Fitur ini menjadikan Galaxy Z Fold7 dan Z Flip7 lebih dari sekadar ponsel lipat. Keduanya bisa menjadi asisten perjalanan pribadi yang memudahkan komunikasi lintas bahasa, serta memberikan panduan navigasi yang akurat dan mudah dipahami.

Keunggulan Utama Galaxy Z Fold7 dan Z Flip7

Samsung merancang Galaxy Z Fold7 dan Z Flip7 untuk memenuhi kebutuhan generasi produktif dan kreatif. Beberapa fitur utama yang menonjol antara lain:

  • Generative Edit: Mengedit foto lebih bersih tanpa objek mengganggu.
  • Audio Eraser: Rekaman audio jernih meski di tempat ramai.
  • Gemini Live: Navigasi, komunikasi, dan terjemahan real-time.

Galaxy Z Fold7 dan Z Flip7 bukan hanya perangkat lipat berdesain premium, tetapi juga smartphone AI paling cerdas yang mampu meningkatkan produktivitas, kreativitas, dan pengalaman sehari-hari. Dari foto liburan yang lebih estetis, vlog dengan suara jernih, hingga traveling tanpa hambatan bahasa, semua bisa dilakukan hanya dengan satu perangkat.

Semua hal yang dibutuhkan sebagai partner kerja sudah tersedia di Galaxy Z Fold7 dan Z Flip7. Nikmati pengalaman smartphone lipat dengan AI generatif paling canggih dari Samsung!

Bocoran Vivo X300: Rilis, Spesifikasi, dan Keunggulan Dimensity 9500

0

Peluncuran Vivo X300 Series yang Diperkirakan pada 13 Oktober 2025

Sebuah laporan menunjukkan bahwa perusahaan ponsel asal Tiongkok, Vivo, akan segera meluncurkan seri flagship terbaru mereka, Vivo X300 series, pada tanggal 13 Oktober 2025. Informasi ini pertama kali muncul dari sumber yang tidak disebutkan secara eksplisit, namun petunjuk yang diberikan cukup jelas mengarah pada peluncuran perangkat tersebut.

Salah satu fitur utama dari Vivo X300 series adalah penggunaan chip flagship terbaru dari MediaTek, yaitu Dimensity 9500. Ini membuatnya menjadi ponsel pertama di dunia yang menggunakan prosesor tersebut. Prosesor ini diklaim mampu memberikan peningkatan signifikan dalam hal performa, efisiensi daya, serta pengalaman bermain game.

Vivo juga telah merilis beberapa teaser di pasar Tiongkok dan membuka pra-pemesanan untuk seri ini, menunjukkan antusiasme yang tinggi dari konsumen lokal. Hal ini menunjukkan bahwa produk ini memiliki potensi besar untuk sukses di pasar global.

Spesifikasi Bocoran dari Vivo X300 dan X300 Pro

Dari berbagai bocoran spesifikasi yang beredar, terdapat dua model utama dalam seri ini, yaitu Vivo X300 dan Vivo X300 Pro. Berikut detail spesifikasinya:

Layar

  • Vivo X300: Menggunakan layar LTPO BOE Q10+ 8T dengan ukuran 16 cm.
  • Vivo X300 Pro: Layar lebih besar dengan ukuran 17,2 cm.
  • Tidak ada varian dengan layar 16,9 cm seperti pada generasi sebelumnya, Vivo X200.

Kamera

  • Kamera depan: 50 MP untuk kedua model.
  • Vivo X300:
  • Kamera utama: Samsung HPB 200 MP.
  • Telefoto periskop: Sony LYT-602 50 MP.
  • Kamera ultra-lebar: Samsung JN5.
  • Vivo X300 Pro:
  • Kamera utama: Sony LYT-828 50 MP.
  • Telefoto periskop: Samsung HPB 200 MP.
  • Kamera ultra-lebar: Samsung JN5.

Sistem Operasi

  • Menggunakan OriginOS 6 yang berbasis Android 15.

Baterai

  • Vivo X300: 6.000 mAh.
  • Vivo X300 Pro: 6.500 mAh.
  • Keduanya mendukung pengisian daya cepat kabel dan nirkabel 90W.

Keamanan

  • Sensor sidik jari ultrasonik di bawah layar.

Dengan spesifikasi yang mencolok, Vivo X300 series diprediksi akan menjadi salah satu ponsel flagship paling kompetitif di tahun 2025.

Persaingan dengan Oppo Find X9

Selain Vivo, Oppo juga dikabarkan akan meluncurkan seri terbaru mereka, Oppo Find X9, yang juga akan menggunakan chipset Dimensity 9500. Oppo Find X9 kemungkinan akan dirilis seminggu setelah Vivo X300, yaitu pada 20 Oktober 2025 di Indonesia. Rencana debut globalnya baru akan digelar pada 28 Oktober 2025.

Kehadiran Vivo X300 series menunjukkan persaingan ketat di pasar smartphone flagship. Dengan penggunaan chip Dimensity 9500, kamera hingga 200 MP, layar premium, dan baterai besar, ponsel ini siap bersaing dengan kompetitor seperti Oppo Find X9.

Jika jadwal rilis benar pada 13 Oktober 2025, maka bulan Oktober akan menjadi momen yang sangat dinanti oleh para penggemar gadget di seluruh dunia.