JAKARTA, Zona Gadget
– Kementerian Pekerjaan Umum menghasilkan beberapa terobosan teknologi dalam bidang konstruksi infrastruktur. Salah satu di antaranya adalah teknologi bangunan pengendali aliran air moduler yang ada di sektor sumber daya air (SDA).
Teknologi ini diciptakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan hak patenannya sudah diregistrasi di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Informasi tersebut sesuai dengan yang diposting di halaman Instagram Kementerian PU @
kementerianpu,
Rabu (7/5/2025).
Kelebihannya terletak pada kualitas konstruksinya dan biayanya, juga disarankan untuk diimplementasikan di daerah tengah atas sungai yang memiliki jenis sedimentasi utama berupa pasir halus hingga batu kerikil.
Misalnya saja, Departemen Pekerjaan Umum sudah mendirikan Bendungan Modular di Sungai Gugubali, desa Tiley, pulau Morotai yang memiliki lebar sekitar 30 meter serta bertujuan untuk menyiram area irigasi seluas 300 hektare.
Bendung ini terbuat dari susunan blok-blok beton tipe Pusair yang saling mengikat dan mengunci.
Oleh karena itu, mengatur tingkat dasar (mengangkat permukaan air) serta membangun tanggul pembatas. Bobot setiap satuan balok beton kurang lebih 170 kilogram.
Maka dari itu, tetap bisa diangkat secara manual oleh 2 sampai 3 orang tanpa perlu menggunakan alat berat.
Struktur ini sangat membantu dalam proyek konstruksi di daerah terpencil. Pembangunan sistem irigasi melalui pendekatan bendungan modular menawarkan berbagai keuntungan dibandingkan dengan bendungan tradisional.
Hal ini meliputi saluran irigasi yang kokoh dan tahan lama serta cukup rapat untuk mengurangi hilangnya air karena kemungkinan adanya longsoran pada dinding saluran. Strukturnya juga fleksibel sehingga bisa menyesuaikan diri dengan perubahan permukaan dasar sungai.
Lalu kerusakan yang terjadi pada bangunan bendung/bangunan pengendali dasar sungai dapat diganti sesuai dengan bagian-bagian yang mengalami depresiasi (modular), serta strukturnya terbagi-bagi menjadi beberapa segmen (segmental).

