Kerja Sama Strategis OpenAI dengan AWS
OpenAI, perusahaan yang mengembangkan ChatGPT, telah menandatangani kerja sama strategis dengan Amazon Web Services (AWS) senilai 38 miliar dolar AS atau sekitar Rp 633 triliun. Kemitraan ini menjadi langkah penting dalam memperluas kapasitas komputasi bagi pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Sebelumnya, OpenAI bergantung sepenuhnya pada Microsoft sebagai penyedia layanan komputasi awan utama. Kemitraan ini berlangsung sejak 2019, ketika Microsoft menjadi investor utama sekaligus mitra eksklusif untuk OpenAI. Dengan adanya kemitraan baru ini, OpenAI tidak lagi tergantung hanya pada satu pihak.
Melalui kerja sama ini, teknologi AI OpenAI akan dijalankan dan dikembangkan menggunakan sistem dan infrastruktur cloud milik AWS. Kedua belah pihak yakin bahwa kolaborasi ini akan menjadi fondasi penting untuk menciptakan generasi baru AI yang lebih cepat, efisien, dan dapat diakses secara global.
CEO OpenAI, Sam Altman, menyatakan bahwa infrastruktur AWS sangat penting dalam mempercepat pengembangan teknologi AI yang lebih canggih. Menurutnya, sistem yang bisa diandalkan adalah kunci dalam mengembangkan AI. Kemitraan dengan AWS akan memperlancar misi OpenAI dan mendorong era baru AI yang lebih mumpuni untuk semua orang.
Secara teknis, OpenAI akan menggunakan Amazon EC2 UltraServers yang dilengkapi ratusan ribu chip AI Nvidia generasi terbaru (GB200 dan GB300). Jumlah chip ini bisa ditingkatkan sesuai kebutuhan OpenAI. AWS juga akan menyediakan arsitektur pusat data yang dioptimalkan untuk efisiensi pemrosesan AI dengan latensi rendah. Hal ini memungkinkan OpenAI menjalankan beban kerja AI modern secara efisien, mulai dari pelatihan model AI generatif hingga layanan inferensi untuk ChatGPT.
Seluruh kapasitas AWS untuk OpenAI diperkirakan aktif sebelum akhir 2026, dengan potensi ekspansi hingga 2027 dan seterusnya. Amazon menegaskan bahwa kemajuan pesat teknologi AI telah menciptakan permintaan komputasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka menyebut kemitraan ini sebagai langkah penting dalam memenuhi kebutuhan daya komputasi raksasa bagi pengembang model AI terdepan seperti OpenAI.
Kolaborasi Sebelumnya antara OpenAI dan Amazon
Ini bukan pertama kalinya OpenAI berkolaborasi dengan Amazon. Pada Agustus lalu, model open weight OpenAI, yaitu model AI yang kemampuannya sudah disesuaikan untuk mitra-mitra tertentu, telah tersedia di platform Amazon Bedrock. Hal ini memungkinkan ribuan pelanggan AWS, termasuk Comscore, Peloton, Thomson Reuters, Verana Health, dan lainnya, dapat menggunakan model AI OpenAI untuk berbagai kebutuhan.
Beberapa contoh penggunaan meliputi menjalankan alur pekerjaan dan operasi perusahaan secara otomatis, melakukan analisis ilmiah, menjalankan pemrograman, hingga pemecahan masalah matematis.
Kemitraan besar antara OpenAI dan AWS hadir tak lama setelah pembuat ChatGPT itu merevisi hubungan jangka panjangnya dengan Microsoft. Dalam langkah terbaru yang diumumkan Oktober 2025 lalu, Microsoft tidak lagi menjadi satu-satunya penyedia layanan cloud untuk OpenAI. Sehingga, perusahaan tersebut kini bebas bermitra dengan penyedia infrastruktur lain seperti Amazon untuk memperluas kapasitas komputasinya.
Perubahan Status OpenAI
Strategi perluasan kapasitas komputasi ini sejalan dengan langkah OpenAI yang kini menjadi perusahaan berorientasi profit, setelah sebelumnya berjalan sebagai perusahaan nirlaba. Langkah ini sudah disetujui oleh regulator setempat, sehingga OpenAI bisa menggalang modal lebih bebas dan berorientasi pada keuntungan. Keuntungan ini nantinya akan digunakan untuk mengembangkan teknologi AI lebih lanjut.

