Jumat, Desember 5, 2025
BerandaUncategorizedChatGPT Teken Kontrak Rp 4,9 Triliun, Bos Oracle Pernah Jadi Orang Terkaya...

ChatGPT Teken Kontrak Rp 4,9 Triliun, Bos Oracle Pernah Jadi Orang Terkaya Dunia

Kesepakatan Besar OpenAI dengan Oracle

OpenAI, pengembang ChatGPT, telah menandatangani kontrak senilai US$ 300 miliar atau sekitar Rp 4.914 triliun (kurs Rp 16.358 per dolar AS) dengan Oracle untuk menggunakan layanan komputasi awan. Kesepakatan ini menjadi salah satu kontrak cloud terbesar dalam sejarah, yang memberikan dampak signifikan terhadap harga saham Oracle.

Kenaikan harga saham Oracle mencapai 36% dalam seminggu setelah kesepakatan ini diumumkan. Ini merupakan kenaikan terbesar sejak perusahaan tersebut berdiri pada tahun 1992. Bos Oracle, Larry Ellison, sempat menjadi orang terkaya kedua di dunia setelah mengalahkan Elon Musk. Kekayaannya melonjak menjadi US$ 393 miliar pada Rabu (10/9), melebihi kekayaan Elon Musk yang saat itu mencapai US$ 385 miliar.

Namun, euforia ini tidak bertahan lama. Harga saham Oracle turun lebih dari 10% dalam dua hari perdagangan berikutnya. Akibatnya, kekayaan Larry Ellison juga berkurang menjadi US$ 349 miliar, sedangkan kekayaan Elon Musk naik menjadi US$ 419 miliar, menurut Indeks Miliarder Bloomberg pada Senin (15/9).

Dalam laporan keuangan kuartalan, Oracle mengungkapkan bahwa mereka telah menandatangani empat kontrak multibillion dollar dengan tiga pelanggan besar. Salah satunya adalah OpenAI, pembuat ChatGPT. Kontrak ini membuat “performance obligations” Oracle, yaitu pendapatan yang sudah terikat kontrak namun belum terealisasi, melonjak hingga 359% menjadi US$ 455 miliar.

Analis D.A. Davidson, Gil Luria, memperingatkan bahwa tingginya ketergantungan Oracle pada satu klien bisa menjadi risiko besar jika lebih dari 90% backlog berasal dari OpenAI. Meskipun demikian, kesepakatan dengan Oracle bukanlah satu-satunya investasi besar yang dilakukan OpenAI.

Perusahaan yang kini bernilai US$ 500 miliar juga menjalin kerja sama cloud dengan CoreWeave dan Google. Selain itu, OpenAI berkomitmen menanamkan US$ 19 miliar dalam proyek Stargate, sebuah inisiatif infrastruktur AI di AS yang digagas bersama Oracle, SoftBank, dan didukung pemerintahan Donald Trump.

Meski OpenAI masih menghabiskan banyak uang, pertumbuhan pendapatannya berjalan cepat. Setelah mencapai US$ 10 miliar annual recurring revenue (ARR) pada Juni, angka ini diproyeksikan akan meningkat pesat menjadi US$ 125 miliar pada 2029.

Di sisi lain, OpenAI sedang bersiap untuk bertransformasi menjadi perusahaan public benefit corporation (PBC). Struktur baru ini diperlukan agar perusahaan dapat mengamankan pendanaan US$ 40 miliar dari SoftBank. Nantinya, entitas nonprofit induk OpenAI tetap memegang kendali dengan ekuitas lebih dari US$ 100 miliar.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular