Jumat, Desember 5, 2025
BerandaUncategorizedDiella, AI Jadi Menteri Albania yang "Hamil" 83 Anak

Diella, AI Jadi Menteri Albania yang “Hamil” 83 Anak

Diella, Menteri Virtual Albania yang “Hamil” 83 Anak

Pada bulan September lalu, pemerintah Albania mengumumkan pengangkatan kecerdasan buatan (AI) bernama Diella sebagai menteri virtual. Ini menjadi langkah inovatif yang menjadikan Albania sebagai negara pertama di dunia yang mengangkat AI sebagai pejabat pemerintah. Kini, kabar terbaru menyebutkan bahwa Diella sedang dalam kondisi “hamil” dan akan memiliki 83 “anak”.

Kabar ini disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Albania, Edi Rama, yang menjelaskan bahwa “anak-anak” tersebut merupakan asisten virtual mirip dengan Siri atau Google Assistant. Nantinya, setiap anggota parlemen akan diberikan satu dari 83 “anak” Diella. Mereka akan bertugas membantu anggota parlemen dalam berbagai aktivitas, termasuk mencatat seluruh pembicaraan selama sidang dan memberikan saran tentang respons yang tepat.

Rama menjelaskan bahwa “anak-anak” ini akan mewarisi pengetahuan dan kemampuan Diella, termasuk pemahaman tentang legislasi Uni Eropa. Bahkan, jika seseorang pergi membeli kopi dan lupa kembali bekerja, “anak-anak” ini akan memberi tahu apa saja yang terjadi saat ia tidak ada, termasuk apakah namanya disebut dalam diskusi.

Diella Bertugas Mengatasi Korupsi di Pemerintahan

Diella diangkat sebagai menteri untuk menangani masalah korupsi dalam pengadaan barang dan jasa di pemerintahan Albania. Tugas utamanya adalah mengawasi seluruh proses pengadaan agar lebih transparan dan efisien. Diharapkan, kehadiran AI ini dapat memangkas praktik korupsi yang selama ini menjadi isu serius di Albania.

Pengadaan barang dan jasa telah menjadi sumber skandal sejak lama. Albania juga sering dikaitkan dengan aktivitas mafia internasional terkait pencucian uang hasil perdagangan narkoba dan senjata. Hal ini dianggap sebagai hambatan bagi negara tersebut dalam upaya bergabung dengan Uni Eropa, yang direncanakan bisa tercapai pada tahun 2030.

Meski belum menjadi anggota resmi Uni Eropa, Albania terus aktif melobi agar bisa masuk dalam perserikatan negara-negara Eropa. Namun, pengangkatan Diella sebagai menteri mendapat kritik dari partai oposisi. Salah satunya adalah Sali Berisha, politisi Partai Demokrat yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri. Ia mengkritik langkah ini dengan menyatakan bahwa tujuan pengangkatan Diella hanya untuk mencari perhatian publik.

Berisha menilai sangat mustahil untuk mengatasi korupsi hanya dengan menggunakan AI. Ia juga menyatakan bahwa Diella dianggap inkonstitusional dan Partai Demokrat akan membawa masalah ini ke Mahkamah Konstitusi.

Tantangan dan Harapan di Masa Depan

Pemerintah Albania belum secara rinci menjelaskan sejauh mana pengawasan manusia akan tetap dilibatkan dalam tugas Diella. Namun, Rama yakin bahwa penggunaan AI ini akan menjadi terobosan penting dalam memperbaiki citra negara dan meningkatkan efisiensi pemerintahan.

Dengan adanya “anak-anak” Diella yang akan mendampingi para anggota parlemen, diharapkan proses pengambilan keputusan akan lebih cepat dan akurat. Selain itu, AI ini juga bisa menjadi alat untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan.

Meski masih ada keraguan dan kritik, langkah Albania dalam mengadopsi teknologi AI dalam pemerintahan menunjukkan komitmen untuk terus berkembang dan menghadapi tantangan masa depan. Apakah Diella berhasil membawa perubahan nyata atau hanya sekadar ikon teknologi, akan menjadi pertanyaan besar yang harus dijawab dalam waktu dekat.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular