ZONA GADGET,
JAKARTA — Ruang Waktu, creative tech yang berfokus pada
kecerdasan buatan (AI)
, mengembangkan solusi kecerdasan buatan bertema meta-human bernamakan Nirmala yang mampu mendukung perusahaan dalam menyajikan interaksi baru bagi para klien korporat.
Dua dari empat bank milik pemerintah (
Himbara
Diketahui sedang dalam negosiasi untuk mengadopsi Nirmala dengan tujuan mendukung tim layanan pelanggan alias customer service (CS).
Ruang Waktu menyatakan bahwa Nirmala adalah metahuman pertama di Indonesia, dan bahkan di seluruh Asia Tenggara, yang mampu berkomunikasi langsung dengan manusia. Nirmala dikendalikan sepenuhnya secara otomatis tanpa campur tangan manusia dari belakang panggung.
Nirmala sebelumnya sudah mengadakan lebih dari lima siaran langsung di platform TikTok dan YouTube. Dalam sesi-sesi tersebut, dia berhasil membacai dan menjawab komentar dari penonton secara real-time tanpa menggunakan teks atau bantuan operator.
Perusahaan pun pernah menyaksikan sendiri bagaimana interaksi Nirmala dengan para pelanggan. Nirmala mampu merespons pertanyaan dengan jelas dan singkat. Ketika menemui sesuatu yang tak dia ketahui, Nirmala selalu memulai balasan dengan ucapan permohonan maaf terlebih dulu.
Saat menyelesaikan pertanyaan yang mereka pahami, Nirmala mampu menjawab seraya berperilaku layaknya manusia, termasuk menggunakan gerakan wajah dan ekspresi seperti tersenyum, menganggukkan kepala, menggelengkan kepalanya, serta hal-hal semacam itu.
Ada beberapa hal yang perlu disempurnakan dari Nirmala. Waktu jawab atau latensi atas pertanyaan yang diberikan masih ada sedikit jeda waktu. Nirmala juga harus ‘disuapin’ lebih banyak data lagi agar makin sempurna dalam memberikan jawaban.
Terkait dengan delay waktu dan latensi, Co-Founder dari Ruang Waktu Seto Hendrianto menyebut bahwa perusahaan sedang berupaya keras untuk mengurangi nilai latensinya agar respons menjadi lebih cepat. Selain itu, Seto percaya bahwa keadaan serta atmosfer dalam suatu ruangan ikut mempengaruhi tingkat latensi tersebut.

Untuk mendapatkan jawaban soal yang lebih beragam dan jelas, Ruang Waktu bisa dikembangkan sesuai dengan permintaan perusahaan-perusahaan besar. Seto menggarisbawahi bahwa Nirmala mampu berkembang menjadi apapun yang dibutuhkan.
Seto juga mengatakan Nirmala siap untuk mendukung kebutuhan berbagai industri. Belum lama, Ruang Waktu telah mendemokan Nirmala di 2 perbankan besar milik negara. Seto masih merahasiakan dua perbankan tersebut. Selain perbankan, Nirmala juga berpotensi dimanfaatkan oleh sektor lain, salah satunya ritel.
“Kami sempat demo-kan di 2 perbankan negara. Potensi besar juga ada di retail, terutama untuk UMKM dan toko-toko lokal,” kata Seto kepada Bisnis, Kamis (19/6/2025)
Dia mengatakan bahwa Metahuman Nirmala berbeda dengan chatbot. Nirmala dapat menjawab berbagai jawaban yang ditanyakan. Ini merupakan kelebihan sekaligus tantangan. Ruang Waktu terus mematangkan agar ke depan jawaban yang diberikan Nirmala sesuai konteks pertanyaannya.
Ruang Waktu memegang prinsip bahwa teknologi harus bisa diakses semua orang. Mereka ingin Nirmala ke depan dapat diakses lewat smartphone, dengan personalisasi yang membuat pengguna lebih terhubung secara emosional dengan AI.
Seto menekankan pentingnya edukasi agar masyarakat tidak sekadar menjadi pengguna pasif AI, tapi tetap mengasah critical thinking dan problem solving.
“AI harusnya hanya sebagai alat penunjang, bukan untuk membuat manusia menjadi tergantungan dan kehilangan kemampuan berpikir,” katanya.
Roadmap Pengembangan Nirmala
Untuk Nirmala, Ruang Waktu melakukan pengembangan pada berbagai infrastruktur krusial. Visual real-time Nirmala dibangun menggunakan Unreal Engine, yang memungkinkan tampilan metahuman yang realistis.
Sementara itu, percakapan yang alami dan dinamis dihasilkan melalui integrasi dengan Large Language Model (LLM). Kombinasi teknologi ini memungkinkan Nirmala tampil sebagai pribadi AI yang responsif dan hidup.
Untuk mengoptimalkan performa jaringan, Ruang Waktu mengembangkan AI routing pipeline serta latency optimizer, yang memungkinkan Nirmala merespons secara cepat dan instan. Guna menjaga konsistensi karakter dan gaya komunikasi Nirmala dalam jangka panjang, tim Ruang Waktu menerapkan sistem persona memory yang memastikan sifat, nada bicara, dan kepribadiannya tetap terjaga di setiap interaksi dan segala kondisi.
Sepanjang tahun 2025, Ruang Waktu bertujuan untuk memperluas proyek Nirmala supaya bisa cepat tersedia di banyak platform. Di samping itu, mereka juga akan fokus pada peningkatan aspek kemandiriannya, yang mana hal ini akan membuat Nirmala kelak mampu mengambil keputusan dengan bebas dan independen.
Tahun 2026, Ruang Waktu bertujuan untuk meningkatkan aset intelektualnya sambil mendukung kemajuan sosial melalui penerapan multiple akses. Hal ini memastikan bahwa teknologi tersebut bisa dinikmati oleh publik secara luas.
“Proyek Nirmala baru saja memulai perubahan besar ini. Dalam waktu 2-3 tahun mendatang, kami bertujuan untuk melanjutkan pengembangan teknologi yang benar-benar mandiri dan otomatis. Tujuannya adalah agar kita bisa memberikan manfaat lebih kepada sektor industri serta seluruh masyarakat,” jelasnya.
Sebuah contoh penerapan nyata dari Project Nirmala adalah kerjasama yang bakal terjalin dengan Cosmic Clothes Bandung pada tanggal 18 Juni mendatang.
Kerjasama ini juga menjadi kesempatan pertama bagi Nirmala menguji kemampuan live selling-nya. Dia akan bertindak sebagai seorang pembawa acara dalam siaran langsung, menjual produk serta berkomunikasi dengan para pelanggan daring.

