Kemitraan Besar antara Disney dan OpenAI
Disney, salah satu perusahaan hiburan terbesar di dunia, baru-baru ini mengumumkan investasi sebesar US$1 miliar di OpenAI. Selain itu, perusahaan juga memberikan lisensi penggunaan karakter-karakter ikonik seperti Mickey Mouse dan Cinderella untuk platform video berbasis kecerdasan buatan (AI) milik OpenAI.
Kemitraan yang berlangsung selama tiga tahun ini memungkinkan Sora, platform AI dari OpenAI, untuk menggunakan lebih dari 200 karakter animasi dan makhluk ciptaan Disney. Mulai dari Lilo & Stitch, Ariel, hingga Simba, semua karakter tersebut bisa digunakan untuk membuat video pendek sesuai permintaan pengguna.
Namun, kesepakatan ini tidak mencakup kemiripan atau suara dari para aktor. Artinya, Sora dapat menampilkan karakter Woody dari Toy Story tanpa suara Tom Hanks. Hal ini menunjukkan bahwa Disney tetap menjaga hak kreatif dan hak cipta para aktor.
CEO Disney, Bob Iger, menyampaikan bahwa perkembangan pesat kecerdasan buatan menjadi momen penting bagi industri. Melalui kolaborasi dengan OpenAI, Disney ingin memperluas jangkauan cerita secara hati-hati dan bertanggung jawab melalui teknologi AI sambil tetap menghormati dan melindungi kreator serta karyanya.
Kesepakatan ini menjadi investasi ekuitas terbesar yang pernah dilakukan sebuah studio besar Hollywood terhadap pengembang model AI. OpenAI telah melakukan diskusi selama beberapa bulan dengan sejumlah studio besar Hollywood, termasuk Disney, Universal Pictures, dan Warner Bros. Discovery Inc., terkait potensi kreatif dan komersial dari Sora.
Namun, studio-studio tersebut cenderung berhati-hati dalam bekerja sama dengan perusahaan AI karena kekhawatiran tentang penggunaan data kreatif dan sensitivitas hubungan mereka dengan serikat pekerja. Sebelumnya, Disney dan Comcast menggugat Midjourney Inc. atas dugaan pelanggaran hak cipta.
Industri kreatif, baik film, musik, maupun buku, kini menghadapi tantangan dalam menyeimbangkan perlindungan hak cipta dengan teknologi AI yang semakin diminati konsumen dan menawarkan peluang pertumbuhan baru. Pelaku industri media berpendapat bahwa pengembang model AI harus membayar lisensi jika ingin melatih model mereka menggunakan karya berhak cipta.
Tahun lalu, label musik besar menggugat dua startup AI audio. Namun, Warner Music Group dan Universal Music Group baru-baru ini mencapai penyelesaian dengan Udio dan menandatangani kesepakatan untuk mengembangkan layanan baru pembuatan musik komersial dan platform streaming berbasis AI.
OpenAI meluncurkan versi baru Sora sebagai aplikasi sosial mandiri yang tersedia melalui undangan pada September lalu. Seperti versi awal yang dirilis Desember tahun lalu, pengguna dapat membuat video pendek berbasis perintah teks. Versi terbaru memungkinkan pengguna melihat karya video buatan pengguna lain dan menciptakan avatar AI realistis lengkap dengan suara untuk dimasukkan ke dalam video—baik oleh pemilik avatar maupun teman yang mendapat izin.
CEO OpenAI, Sam Altman, menyatakan bahwa Disney adalah standar emas global dalam dunia storytelling, dan mereka sangat antusias bermitra untuk memungkinkan Sora dan ChatGPT Images memperluas cara orang menciptakan dan menikmati konten hebat.
OpenAI telah mengumpulkan dana puluhan miliar dolar untuk membiayai kebutuhan talenta, chip, dan pusat data dalam membangun serta mengoperasikan model AI mutakhir. Perusahaan tersebut bernilai US$500 miliar dalam transaksi penjualan saham sekunder yang selesai awal tahun ini.
Sebagai bagian dari kemitraan ini, Disney akan menjadi pelanggan utama OpenAI dengan memanfaatkan berbagai alatnya untuk mengembangkan produk dan pengalaman baru, serta mengimplementasikan ChatGPT bagi karyawan internal. Karakter-karakter Disney diperkirakan mulai dapat digunakan dalam pembuatan video melalui Sora dan ChatGPT Images pada awal 2026.

