Jumat, Desember 5, 2025
Berandaartificial intelligenceGelombang PHK karena AI Semakin Intensif, Begini Cara Bertahan

Gelombang PHK karena AI Semakin Intensif, Begini Cara Bertahan

Apabila Anda atau anak ataupun kerabat Anda saat ini berada pada tingkat awal karir dalam bidang-bidang seperti administrasi, entri data, akuntansi, pelayanan konsumen, hukum & kompliancy, pemasaran serta penjualan, termasuk manajemen dan jasa profesional, maka siap-siaplah menghadapi kemungkinan pengurangan staf dalam beberapa tahun mendatang. Informasi tersebut disampaikan bukan untuk mempanickan melainkan sebagai persiapan dini terkait ancaman dari PHK.

Baru-baru ini, CEO Anthropic (perusahaan dibalik AI chatbot Claude.ai), Dario Amodei, menyatakan bahwa kecerdasan buatan dapat menghilangkan separuh dari total pekerjaan bertipe entry-level berkerah putih dan mendorong tingkat pengangguran naik sebesar 10 atau bahkan 20% dalam kurun waktu antara satu sampai lima tahun kedepan. Pernyataan mengejutkannya tersebut dikemukakan saat melakukan wawancara dan artikel lengkapnya bisa Anda temukan di situs Axios.com.

Selanjutnya, Amodei menyebutkan bahwa perusahaan-perusahaan AI serta pemerintah harus secepatnya mengakhiri praktik penyembunyian tentang gelombang pengurangan tenaga kerja skala besar yang akan datang di seluruh dunia. Bidang-bidang industri yang terpengaruh pun cukup luas mencakup teknologi, finansial, hukum, konsultansi, dan posisi entry-level dalam bidang administrasi dan serupa.

Menjawab masalah tersebut, pakar kecerdasan buatan dan pendiri Marketing AI Institute Paul Roetzer menyebutkan bahwa dia yakin sebagian besar pimpinan perusahaan teknologi AI mungkin memiliki pandangan serupa tentang potensi pemutusan hubungan kerja skala besar dalam beberapa tahun akan datang. Namun, menurutnya, mereka belum sepenuhnya bersikap transparan seperti Amodei. Mereka mungkin juga belum memahami bagaimana cara mengatasinya.

Roetzer menyebutkan bahwa meskipun ada orang yang optimis tentang perkembangan teknologi AI dan manfaatnya untuk manusia, tetap saja mereka harus mengakui bahwa akan ada goncangan besar dalam peradaban modern kita saat ini karena semakin canggihnya AI di berbagai aspek hidup kita.

Sejauh ini, kami yang masih kurang pengetahuan tentang teknologi kecerdasan buatan (AI) mungkin belum benar-benar mengerti ancamannya bagi kelangsungan hidup manusia khususnya dalam hal pekerjaan. Amodei menyinggung adanya ‘ketidaknyamanan jangka pendek’ yang akan kita alami selama proses transisi ini dan para pemimpin perusahaan AI seharusnya bersikap terbuka tentang gelombang pengurangan staf yang besar yang kemudian akan datang.

Agar dapat menyelesaikan masalah pengangguran besar-besaran yang akan terjadi di banyak negara dalam waktu mendatang akibat gangguan dari AI, kita perlu melengkapi diri sendiri dengan sejumlah ketrampilan baru yaitu: memiliki kecerdasan emosi serta rasa simpati pada orang lain; mampu melakukan negosiasi dan meyakinkan pihak lain; mempunyai bakat untuk menjadi leader atau menjaga perform grup kerja; bisa membuat jaringan relasi baik dengan konsumen; punya daya kreasi dan ide segar; ahli dibidang teknologi canggih; mahir dalam analisa kompleks; serta pengetahuan spesifik yang telah didefinisikan oleh hukum setempat. (*)

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular