Jumat, Desember 5, 2025
Berandaartificial intelligenceGibran: Pembelajaran AI Resmi Masuk Kurikulum SD Hingga SMA Musim Ajaran Baru

Gibran: Pembelajaran AI Resmi Masuk Kurikulum SD Hingga SMA Musim Ajaran Baru



Zona Gadget


,


Jakarta


– Wakil Presiden (Wapres)
Gibran Rakabuming
Mendeskripsikan, bahwa pihak berwenang telah menentukan untuk menggabungkan materi tentang Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam sistem pendidikan yang direncanakan diberlakukan pada awal tahun ajaran baru nanti. Pelajaran AI ini akan tersedia mulai dari jenjang Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Kejuruan.

Putra sulung mantan presiden
Jokowi
Itu menyampaikan hal tersebut saat hadir dalam acara Studium Generale berjudul Peluang Karier Kreatif dengan AI di Auditorium Kampus Anggrek, Universitas Binus, Jakarta Barat, pada hari Jumat, 2 Mei 2025. Event ini adalah hasil kerjasama antara Universitas Binus dan komunitas AI AICO.

“Di tahun ajaran yang akan datang, kita akan mulai mengintegrasikan kurikulum AI atau mata pelajaran AI ke jenjang SD, SMP, SMA, serta SMK,” katanya dalam pernyataan resmi pada hari Sabtu, 3 Mei 2025.

Pada pidato yang disampaikkannya, Gibran menyatakan bahwa dalam pertemuan tertutup yang diketuai oleh Presiden Prabowo di Istana Negara, pemerintah sudah menentukan langkah cepat untuk mencantumkan pelajaran tentang AI ke dalam sistem pendidikan nasional.

Menurut pendapatnya, alasan mengapa pelajaran tentang AI harus dimulai sedari awal adalah karena teknologi ini nantinya akan memiliki peranan vital dalam banyak bidang kehidupan di masa datang. Karena itu pula, harapan besar ditujukan kepada generasi muda agar tak sekadar bisa menggunakan AI, melainkan juga dapat merancang solusi-solusi baru yang bermanfaat untuk perkembangan negara serta seluruh dunia.

Sebagai contoh penerapan AI, Gibran menyebut penggunaan teknologi ini oleh PT Jasa Marga dalam memantau lalu lintas di ruas tol selama libur Lebaran serta penerapan AI Face Recognition oleh PT KAI.

“Jasa Marga sudah pakai AI [di sana] stafnya anak-anak muda semua. Mereka bisa melihat trafik di sepanjang ruas-ruas tol, jadi bisa tahu kapan harus dibikin one way atau contraflow. Di KAI ada kamera canggih pakai AI face recognition. Jadi, kalau ada pencuri [bisa] ketahuan,” kata dia.

Di akhir pidatonya, Gibran menasehatkan para pemuda untuk memahami teknologi digital dan ekonomi modern sehingga mereka bisa menjadi pelopor dalam menciptakan ide-ide baru dan bersiap menghadapi tantangan di sektor ekonomi serta industri yang akan datang.

“Indonesia ini tidak pernah kehabisan anak-anak pintar. Semuanya kreatif dan kalian harus bisa meng-embrace teknologi-teknologi terkini salah satunya AI, crypto, blockchain, dan yang lainya,” ujar dia.

Rencananya untuk menambahkan materi tentang pemrograman dan kecerdasan buatan ke dalam kurikulum sekolah adalah ide yang diajukan oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

“Kita tidak boleh tertinggal oleh India. Sekali lagi, bapak ibu semua, demi menciptakan Indonesia yang gemilang, kita membutuhkan generasi yang luar biasa. Kami mengharapkan semakin banyak pakar pemrograman, spesialis kecerdasan buatan, ahli pembelajaran mesin, serta berbagai bidang lainnya,” ungkap Gibran ketika menyampaikan sambutannya dalam pertemuan koordinasi penilaian pendidikan dasar dan menengah di wilayah Gandaria, Jakarta Selatan, pada hari Senin, tanggal 11 November 2024.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti sempat mengumumkan bahwa mata pelajaran pemrograman komputer dan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) bakal ditambahkan dalam kurikulum sekolah pada semester mendatang. Ia menjelaskan kedua bidang studi ini tidak masuk sebagai mata pelajaran wajib tetapi lebih kepada opsi pilihan bagi para siswa.

“Tentang pembelajaran pemrograman komputer dan kecerdasan buatan (AI), yang mulai dari semester berikutnya akan ditambahkan sebagai pilihan mata pelajaran dalam kurikulum sekolah,” katanya saat memberikan konferensi pers di hadapan Kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta Pusat pada Minggu, 2 Februari 2025.

Mu’ti menilai pembelajaran berkaitan dua materi tersebut penting, bahkan harus diberikan sejak jenjang sekolah dasar. Namun, ia melanjutkan dalam penerapannya nanti tetap perlu disertai arahan terkait pemanfaatannya, mengingat era serba digital seperti saat ini.

“Tentu saja penguasaan teknologi itu penting, bahkan memang harus, tetapi penggunaannya tentu harus dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan yang positif, yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat,” kata Mu’ti.

Hanin Marwah
berkontribusi dalam tulisan ini.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular