Penelitian Baru Mengungkap Potensi Tujuh Indra pada Otak Manusia
Sejak dulu, manusia mengenal lima indra utama: penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba. Namun, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa otak manusia mungkin bisa bekerja lebih optimal jika memiliki tujuh indra. Temuan ini berasal dari sebuah studi yang dilakukan oleh tim peneliti di Skolkovo Institute of Science and Technology (Skoltech). Mereka berhasil mengembangkan model matematis untuk memahami cara kerja memori manusia.
Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports. Menurut laporan tersebut, kapasitas memori manusia dapat mencapai titik optimal ketika setiap konsep diingat berdasarkan tujuh “fitur” atau dimensi, bukan lima seperti yang selama ini diasosiasikan dengan pancaindra. Meski kesimpulan ini masih bersifat spekulatif, para peneliti percaya bahwa manusia di masa depan mungkin berevolusi memiliki indra tambahan, seperti kemampuan merasakan medan magnet atau radiasi.
Konsep Ruang Konseptual dalam Memori
Penelitian ini melanjutkan tradisi ilmiah yang sudah ada sejak awal abad ke-20, yaitu dengan memodelkan unit dasar memori yang disebut engram. Engram merupakan kumpulan neuron di berbagai bagian otak yang aktif bersamaan ketika seseorang mempelajari atau mengingat sesuatu. Setiap engram mewakili satu konsep yang digambarkan lewat sekumpulan ciri atau pengalaman sensorik.
Misalnya, konsep tentang sebuah pisang mencakup bentuk dan warna (penglihatan), aroma (penciuman), rasa (perasa), serta tekstur (peraba). Dengan kata lain, di dalam “ruang konseptual” otak, pisang diwakili oleh lima dimensi yang sesuai dengan kelima indra tersebut. Namun, model matematis yang dikembangkan oleh para peneliti menunjukkan hasil berbeda. Mereka menemukan bahwa kapasitas memori, yakni jumlah konsep berbeda yang bisa disimpan secara stabil akan mencapai titik puncak jika ruang konseptual tersebut memiliki tujuh dimensi.
Implikasi bagi Kecerdasan Buatan
Angka tujuh ini tidak bergantung pada detail model atau sifat rangsangan sensorik tertentu. Dengan kata lain, tujuh muncul sebagai angka yang “alami” dan konsisten dalam simulasi berbagai kondisi. Meskipun masih jauh dari penerapan langsung pada manusia, temuan ini diyakini memiliki potensi besar untuk dunia robotika dan kecerdasan buatan (AI).
Dengan memahami bagaimana otak mengoptimalkan penyimpanan informasi, para ilmuwan bisa merancang sistem AI yang mampu “berpikir” dan “mengingat” dengan cara yang lebih menyerupai manusia. Ini membuka peluang baru dalam pengembangan teknologi yang lebih cerdas dan efisien.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Kesadaran
Pada akhirnya, penelitian ini bukan hanya membuka kemungkinan bahwa manusia bisa memiliki lebih dari lima indra, tetapi juga memberi petunjuk baru tentang cara kerja memori dan kesadaran itu sendiri. Memori adalah fenomena misterius yang sangat terkait dengan kesadaran. Dengan memajukan model teoretisnya, kita bisa lebih memahami cara kerja pikiran manusia dan bagaimana menirunya dalam sistem buatan.
Temuan ini menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan terus berkembang, dan pemahaman kita tentang otak serta cara kerjanya semakin mendalam. Dengan penelitian seperti ini, kita mungkin akan menemukan jawaban-jawaban baru yang sebelumnya tidak terbayangkan.

