Peran Kecerdasan Buatan dalam Membentuk Model Bisnis Baru
IBM, sebuah perusahaan teknologi multinasional, memprediksi bahwa kecerdasan buatan (AI) akan menjadi komponen utama dalam menghasilkan model bisnis baru. Pandangan ini menjadi fokus utama dalam paparan strategis General Manager and Technology Leader IBM ASEAN, Catherine Lian. Menurutnya, ada lima pilar tren teknologi yang akan mengubah industri secara global. Kelima pilar tersebut adalah AI sebagai pengganda pertumbuhan, Sovereign AI, agentic AI berskala besar, Trusted AI, serta Quantum Advantage.
“AI sebagai pengganda pertumbuhan menempatkan teknologi ini sebagai mesin pencipta pendapatan yang vital bagi perusahaan,” ujar Lian saat berbicara di Jakarta pada Kamis (11/12/2025). Ia menyampaikan data riset yang menunjukkan sebanyak 72% CEO melihat AI generatif sebagai sumber keunggulan kompetitif utama. Selain itu, 85% eksekutif percaya bahwa teknologi ini membuka peluang luas untuk menciptakan model bisnis baru yang inovatif.
Optimisme terhadap AI mendorong peningkatan investasi di sektor-sektor strategis. Industri yang teregulasi ketat seperti Layanan Keuangan dan Perbankan diproyeksikan mengalami kenaikan belanja teknologi yang signifikan. Dari US$14 miliar atau sekitar Rp233 triliun pada 2023, angka ini diperkirakan naik menjadi US$66 miliar atau sekitar Rp1.100 triliun pada 2028.
Selain AI sebagai pengganda pertumbuhan, tren Sovereign AI atau kedaulatan AI juga menjadi fokus utama. Lian menjelaskan bahwa konsep kedaulatan data kini menjadi strategi bisnis fundamental untuk mendorong perusahaan menuju level berikutnya. Pada 2027, diperkirakan 80% perusahaan multinasional akan menerapkan strategi data berdaulat melalui pendekatan hybrid cloud by design.
Pentingnya Sumber Daya Manusia dalam Implementasi Teknologi
Di samping faktor teknologi, kesiapan sumber daya manusia menjadi kunci utama dalam meraih potensi ekonomi yang ditawarkan oleh AI. Sebanyak 64% CEO mengakui bahwa kesuksesan implementasi teknologi bergantung penuh pada adopsi oleh manusia, bukan hanya kecanggihan sistem itu sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan SDM tetap menjadi prioritas utama dalam era digital.
Selain SDM, aspek kepercayaan dan keamanan siber juga menjadi fondasi yang tidak terpisahkan. IBM menyarankan pelaku industri untuk memprioritaskan kesiapan menghadapi era kuantum atau Quantum Safe. IBM memandang Quantum Safe sebagai fitur paling kritis saat ini untuk melindungi investasi masa depan. Organisasi yang telah siap secara kuantum berpotensi mengadopsi teknologi baru tiga kali lebih cepat dibandingkan kompetitornya.
Komitmen IBM dalam Mendukung Pasar Indonesia
Menutup laporannya, IBM menegaskan komitmen untuk terus mendukung pasar Indonesia. Melalui fokus pada kedaulatan data dan modernisasi infrastruktur perbankan, Indonesia memiliki peluang besar untuk memperkuat posisinya sebagai pemain kunci dalam ekonomi digital global pada 2026. Dengan adanya inisiatif-inisiatif yang tepat dan kolaborasi yang kuat, Indonesia dapat memaksimalkan manfaat dari perkembangan teknologi AI dan Quantum Safe.
Dalam era yang semakin dipengaruhi oleh inovasi teknologi, penting bagi perusahaan dan pemerintah untuk bekerja sama dalam membangun infrastruktur yang tangguh dan mengembangkan SDM yang berkualitas. Dengan demikian, Indonesia dapat mempercepat transformasi digital dan menjadi bagian dari peta dunia yang lebih maju.

