
Zona Gadget BENGKULU –
Harga ketiganya dari varian iPhone teranyar akan meningkat mulai tanggal 25 April 2025. Pelanggan di Indonesia sekarang perlu mengeluarkan biaya yang lebih tinggi jika ingin memboyong iPhone 16e, 16 Pro, atau 16 Pro Max ke rumah mereka.
Peningkatan tersebut diyakini erat kaitannya dengan penguatannya Dolar Amerika Serikat serta keputusan tarif terbaru dari Presiden Donald Trump.
Akibatnya, tiga gerai penjual resmi Apple di Indonesia segera mengubah patokan harga untuk berbagai varian produk mereka.
Saat ini, iPhone 16e dihargaiRp12,749 juta, bertambah Rp250ribu dari harga sebelumnya. Sementara itu, iPhone 16 Pro melonjak menjadi Rp18,749 juta dan iPhone 16 Pro Max mencapai titik tertinggi yaitu Rp22,749 juta.
Namun demikian, belum seluruh gerai ikut menerapkan perubahan tersebut. Sebagian retailer masih menjual dengan harga sebelumnya, sehingga banyak pembeli yang terburu-buru untuk berbelanja sebelum persediaan habis.
Fenomena ini mengingatkan publik pada kasus serupa beberapa tahun lalu, saat Xiaomi Indonesia terpaksa menaikkan harga Redmi 5A akibat tekanan nilai tukar. Kini, Apple pun membuktikan bahwa raksasa sekelas mereka tak kebal terhadap gejolak ekonomi global.
Tidak semua model iPhone mengalami kenaikan harga.
Menariknya, tidak semua lini iPhone 16 mengalami kenaikan harga. Model iPhone 16 reguler dan 16 Plus masih bertahan di harga masing-masing Rp14,999 juta dan Rp16,999 juta.
Akan tetapi, peningkatan perbedaan harga di antara iPhone dan ponsel Android mendorong para pembeli untuk mempertimbangkan opsi lain. Dengan biaya sekitar 12 juta rupiah, berbagai smartphone Android memberikan spesifikasi kamera serta performa yang sangat menggoda.
iPhone 16e Masih Diminati Walaupun Harganya Naik
Walaupun harganya meningkat, iPhone 16e masih menjadi buruan banyak konsumen. Sejak dirilis pada bulan Februari kemarin, iPhone 16e dengan cepat memasuki pasaran di Indonesia karena proses distribusinya yang lebih dini daripada model-model terdahulu.
Menariknya, iPhone 16e hanya memiliki satu kamera belakang, namun menawarkan ketahanan baterai yang jauh lebih baik dibandingkan iPhone SE sebelumnya. Hal ini berkat penggunaan modem buatan Apple sendiri, yakni Apple C1, yang lebih hemat daya.
Harga Belum Pasti Stabil
Apple sendiri belum memberikan pernyataan resmi apakah kenaikan ini bersifat permanen atau hanya sementara. Konsumen disarankan untuk membandingkan harga di berbagai toko dan memastikan membeli unit bergaransi resmi untuk kemudahan layanan purnajual.
Jika tren kenaikan harga ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin jurang harga antara iPhone dan Android akan semakin lebar. Dengan harga yang lebih tinggi, Apple ditantang untuk terus menghadirkan nilai lebih atau bersiap menghadapi konsumen yang mulai bersikap lebih realistis dalam memilih smartphone.***

