Senin, Desember 15, 2025
BerandaBeritaIran Sarankan Warga Hindari WhatsApp, Meta Tolak Dituding Berkolaborasi dengan Israel

Iran Sarankan Warga Hindari WhatsApp, Meta Tolak Dituding Berkolaborasi dengan Israel


ZONA GADGET,

JAKARTA — Pemerintah
Iran
Melalui stasiun TV nasional pada Selasa sore (18/6), mereka mendorong semua penduduk untuk menghilangkan aplikasi perpesanan cepat tersebut.
WhatsApp
dari ponsel mereka.

Pernyataan tersebut menyertakan dugaan bahwa WhatsApp dikabarkan menampung data pemakai sebelum mengirimkan kepada Facebook.
Israel
.

WhatsApp, yang menjadi milik dari Meta Platforms (perusahaan induk Facebook dan Instagram), dengan cepat menyangkal tudingan itu.

Dalam pengumuman formalnya, WhatsApp mengungkapkan keprihatinan bahwa berita bohong tersebut dapat digunakan sebagai dalih untuk memblokir layanan mereka, terlebih ketika masyarakat Iran amat bergantung pada akses komunikasi yang aman dalam kondisi konflik seperti sekarang.

WhatsApp menyatakan bahwa mereka menerapkan sistem enkripsi ujung ke ujung, sehingga pesan hanya bisa diakses oleh orang yang mengirim dan menerima saja.

“Meta mengklaim mereka tidak melakukan pelacakan akurat terhadap lokasi Anda, tidak menyimpan catatan tentang siapa saja yang berkomunikasi satu sama lain, serta tidak memantau pesan pribadi di antara para penggunanya. Mereka juga menegaskan bahwa tidak ada data dalam jumlah besar diserahkan kepada pemerintah manapun,” demikian tertulis pada kutipan dari laporan Aljazeera Jumat (19/6/2025) seperti ditulis oleh Meta.

Enkripsi end-to-end membuat pesan yang dikirimkan melalui WhatsApp tidak dapat diakses oleh pihak ketiga, termasuk penyedia layanan itu sendiri. Jika pesan dicegat, isinya hanya akan berupa kode acak yang tidak bisa dipecahkan tanpa kunci khusus.

AN melaporkikan bahwa Asisten Profesor Teknik dan Ahli Keamanan Siber dari Cornell University mengungkapkan meskipun pesan di WhatsApp sudah terenkripsi, data pendukung seperti pola penggunaan aplikasi masih dapat direkam.

“Kamu dapat melihat cara penggunaan aplikasi tersebut, dan hal ini telah lama menjadi masalah yang menyebabkan beberapa orang ragu-ragu untuk menggunakannya,” jelas Falco.

Falco juga mengangkat masalah kedaulatan data, yang merupakan situasi di mana informasi para pengguna mungkin tidak tersimpan di server dalam negeri. Dia menjelaskan, “Setiap negara sebaiknya menyimpan serta memroses datanya menggunakan algoritme milik mereka sendiri karena kini menjadi lebih rumit untuk memercayainfrastrukturn data global.”

Iran mencoba untuk memblokir beragam platform media sosial, terlebih ketika ada goncangan politik atau perselisihan. Pada tahun 2022, WhatsApp dan Google Play ditangguhkan sementara selama demonstrasi besar-besaran yang disebabkan oleh kematian seorang wanita di penjagaan kepolisian etik. Blokade ini hanya ditarik kembali menjelang akhir tahun kemarin.

Meski demikian, banyak warga Iran tetap menggunakan aplikasi terlarang dengan memanfaatkan proxy dan VPN untuk mengakses layanan yang diblokir pemerintah. WhatsApp sendiri menjadi salah satu aplikasi pesan paling populer di Iran, bersaing dengan Instagram dan Telegram.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular