Selasa, Desember 16, 2025
BerandaUncategorizedJames Cameron Menolak Penggunaan AI dalam Akting, Kreativitas Manusia Tak Tergantikan

James Cameron Menolak Penggunaan AI dalam Akting, Kreativitas Manusia Tak Tergantikan

Pandangan James Cameron tentang Penggunaan AI dalam Industri Film

James Cameron, sutradara terkenal yang dikenal dengan karya-karyanya seperti Avatar, menunjukkan sikap tegasnya terhadap penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam proses kreatif film. Pernyataannya ini disampaikan saat berbicara di Hainan Island International Film Festival (HIIFF) pada Desember lalu. Meskipun ia sering kali menjadi inovator dalam penerapan teknologi, Cameron tetap memegang prinsip bahwa kreativitas manusia tidak boleh digantikan oleh mesin.

Ia menyatakan secara jelas bahwa ia tidak tertarik menggunakan alat-alat yang memanfaatkan AI untuk menggantikan proses kreatif. Hal ini juga berlaku ketika ia sedang mengerjakan proyek Avatar: Fire and Ash. Menurutnya, kreativitas adalah inti dari setiap karya seni, dan teknologi tidak boleh mengambil alih peran itu.

“Saya tidak ingin mengambil jalan pintas apa pun yang memanfaatkan teknologi untuk menggantikan kreativitas manusia,” ujarnya. Ia percaya bahwa industri film mungkin akan mengadopsi AI untuk berbagai alasan, tetapi hal itu tidak akan dilakukannya sendiri.

Cameron menilai bahwa AI generatif tidak mampu menciptakan sesuatu yang benar-benar unik. Ia menyatakan bahwa model AI yang dilatih dengan data yang sudah ada tidak akan pernah bisa menghasilkan sesuatu yang segar dan baru. “Jika Anda mencoba menggunakan model yang dilatih pada segala hal, bagaimana mungkin model itu unik? Tidak mungkin. Model itu hanya akan memberikan hasil rata-rata,” katanya.

Selain itu, ia juga mempertanyakan nilai artistik yang hilang ketika teknologi mengambil alih peran kreator. “Apa itu diperlukan? Apa itu menciptakan karakter unik yang didasarkan pada dua rangkaian pengalaman manusia yang unik, yaitu pengalaman penulis skenario dan aktor?” tanya Cameron.

Meski begitu, ia tidak sepenuhnya menolak adanya peran AI dalam produksi film. Menurutnya, teknologi ini masih memiliki tempat selama digunakan secara bertanggung jawab. “Bisakah kita meningkatkan alur kerja, bisakah kita membuat pekerjaan lebih efisien, bisakah kita membuat pekerjaan lebih kreatif (dengan AI generatif)? Saya rasa ya,” katanya.

Ia menekankan pentingnya standar tinggi dalam penerapan AI, baik secara etis, moral, maupun praktis. Sikap Cameron ini sejalan dengan pandangan sutradara lain, seperti Rian Johnson, yang juga mengkritik penggunaan AI dalam industri film.

Johnson mengecam keras bagaimana teknologi ini berpotensi menggerus nilai seni demi efisiensi biaya. “Ya, perstn dengan AI. Itu adalah sesuatu yang memperburuk segalanya dalam setiap aspek, saya tidak mengerti,” ucapnya. Ia khawatir bahwa penggunaan AI bisa menghilangkan makna seni yang sebenarnya.

Dalam wawancaranya, Cameron dan Johnson menunjukkan bahwa meskipun teknologi bisa membantu, mereka tetap memegang prinsip bahwa kreativitas manusia harus tetap menjadi inti dari sebuah karya seni. Mereka berharap industri film tetap menjaga nilai-nilai seni yang autentik, bahkan di tengah perkembangan teknologi yang pesat.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular