Sabtu, Desember 6, 2025
BerandaappleKaryawan Apple Buka Rahasia: Masalah di Balik Pengembangan AI Apple Intelligence

Karyawan Apple Buka Rahasia: Masalah di Balik Pengembangan AI Apple Intelligence


ZONA GADGET

– Apple meluncurkan sistem kecerdasan buatan (AI) yang diberi nama Apple Intelligence di bulan September tahun 2024. Awalnya, fitur AI ini hanya dapat digunakan pada model iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max saja.

Dengan berjalannya waktu, model iPhone paling baru dan sejumlah produk teranyar dari Apple dirilis bersamaan dengan kehadiran Apple Intelligence. Proses peluncurannya yang bertahap ini dinilai agak lambat oleh banyak orang.

Inovasi kecerdasan buatan itu juga dianggap tidak berhasil mendapatkan minat pengguna. Beberapa orang berpendapat bahwa Inteligensi Apple belum dapat menghadapi kompetisi dengan teknologi AI dari perusahaan lain seperti Gemini yang dimiliki Google atau produk AI besutan OpenAI.

Ternyata, keterlambatan pengembangan Apple Intelligence bukan hanya disebabkan oleh kendala teknis. Sejumlah karyawan Apple membocorkan bahwa permasalahan utama justru berasal dari sisi manajemen internal perusahaan.

Karyawan mengatakan bahwa para petinggi eksekutif Apple dinilai kurang memperhatikan kemampuan teknologi kecerdasan buatan.

Mereka dinilai lamban dalam mengadopsi dan mengintegrasikan AI ke dalam produk-produk Apple. Sementara itu, para kompetitor seperti Google, Meta, dan Amazon telah lebih dulu mengintegrasikan AI ke lini produk mereka.

Seorang eksekutif tingkat atas di Apple diketahui sangat pesimistis tentang potensi jangka panjang dari teknologi kecerdasan buatan.

Padahal, menurut sumber internal, sejumlah eksekutif lainnya telah berulang kali menyampaikan pentingnya pengembangan teknologi ini sejak lebih dari satu dekade lalu.

Namun, upaya mereka untuk meyakinkan sang eksekutif disebut selalu ditolak. Bahkan ketika teknologi Large Language Model (LLM) seperti ChatGPT mulai populer, para petinggi Apple justru baru menunjukkan rasa terkejut terhadap kemampuan AI tersebut.

Kesadaran manajemen Apple terhadap potensi AI pun baru muncul setelah salah satu eksekutif mencoba menggunakan ChatGPT untuk menulis kode dalam sebuah proyek pribadinya.

Kendala Privasi Data

Selain persoalan manajemen, ada pula kendala lain yang memperlambat pengembangan Apple Intelligence, yakni komitmen Apple terhadap perlindungan data pengguna.

Perusahaan asal Cupertino ini diketahui tidak mengizinkan data dari perangkat iPhone maupun Mac digunakan untuk melatih model AI mereka.

Komitmennya itu benar-benar berlawanan dengan cara kerja OpenAI, yang malah menggunakan data publik serta partisipasi pengguna untuk mempersiapkan sistem AI-nya. Apple pun diketahui memberikan kesempatan bagi laman web untuk bisa menolak permintaan crawling oleh sistem AI milik mereka.

Proses crawl adalah penjemputan data dengan cara otomatis dari sejumlah besar sumber yang ada guna dipakai dalam pembelajaran model kecerdasan buatan.

Berdasarkan janji Apple untuk menjaga kerahasiaan data penggunanya, perusahaan tersebut hanya mempunyai jumlah data latih yang benar-benar terbatas. Ini secara langsung menghambat lajunya perkembangan kecerdasan buatan di Apple jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya.

Untuk mengejar ketertinggalan tersebut, Apple dilaporkan tengah merekrut ribuan analis di berbagai negara guna meninjau dan memverifikasi sistem AI mereka secara manual.

Di samping itu, Apple disebut-sebut tengah mengerjakan asisten digitalanyar berdasarkan teknologi large language model (LLM) dengan nama “LLM Siri”, yang direncanakan untuk mengambil alih posisi dari Siri versi sebelumnya pada perangkat Apple.

Upaya Perbaikan Apple

Saat ini, Apple tengah bekerja keras untuk menghadirkan sebanyak mungkin fitur AI ke dalam ekosistem perangkatnya.

Satu usaha yang diambil adalah membangun kerjasama dengan Google untuk mewujudkan integrasi model AI Gemini pada iPhone. Pendekatan ini mirip seperti tindakan Samsung yang sudah menyertakan Gemini dalam jajaran produk Galaxy S25 dan juga Google pada gadget Pixel 9.

Bukan cuma Gemini saja, Apple dikabarkan sedang mengkaji kemungkinan integrasi dengan jenis AI lain semisal Perplexity. Hal ini bertujuan agar pemakai iPhone dapat menentukan sendiri model AI mana yang paling cocok untuk keperluannya masing-masing.

Mengacu pada pengalaman Apple Intelligence, staf-staff menegaskan bahwa di masa mendatang perusahaan ini akan semakin berwaspada sebelum mengungkapkan fitur-fiturnya yang baru.

Apple bersikeras bahwa fitur baru akan dipersembahkan hanya ketika sudah sepenuhnya siap untuk diluncurkan, seperti yang dikumpulkan
KompasTekno
dari
PhoneArena,
Senin (26/5/2025).

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular